The Distribution of Culex spp (Diptera: Culicidae) in Selected Endemic Lymphatic Filariasis Villages in Bandung District West Java Indonesia

  • Endang Puji Astuti Unit of Vector-Borne Diseases Control, National Institute of Health Research and Development, Ministry of Health, Indonesia
  • Mara Ipa Unit of Vector-Borne Diseases Control, National Institute of Health Research and Development, Ministry of Health, Indonesia
  • Tri Wahono Unit of Vector-Borne Diseases Control, National Institute of Health Research and Development, Ministry of Health, Indonesia
  • Andri Ruliansyah Unit of Vector-Borne Diseases Control, National Institute of Health Research and Development, Ministry of Health, Indonesia
  • Lukman Hakim Unit of Vector-Borne Diseases Control, National Institute of Health Research and Development, Ministry of Health, Indonesia
  • Pandji Wibawa Dhewantara Spatial Epidemiology Laboratory, School of Veterinary Science, The University of Queensland
Keywords: lymphatic filariasis, tempat perkembangbiakan, Cx. quinquefasciatus, kepadatan, Bandung

Abstract

Data entomologis terkait aspek bionomik dan distribusi nyamuk vektor lymphatic filariasis di
Kabupaten Bandung masih sangat sedikit meskipun kabupaten ini sudah mengimplementasikan POPM
Filariasis dari tahun 2009. Tujuan penelitian adalah mengindentifikasi spesies nyamuk potensial penular
lymphatic filariasis dan habitatnya di wilayah endemis filariasis yaitu Kecamatan Majalaya, Kabupaten
Bandung. Survei dilaksanakan selama 2 bulan yaitu September–Oktober 2013 di dua desa Kecamatan
Majalaya. Kegiatannya adalah pencidukan larva (termasuk plotting habitat, salinitas, temperatur air, pH),
penangkapan nyamuk dewasa menggunakan metode human landing (dalam dan luar rumah) serta resting
(dinding rumah dan kandang ternak). Hasil penangkapan nyamuk memperoleh enam spesies yang berhasil
diidentifikasi. Culex quinquefasciatus dan Culex tritaeniorhynchus adalah nyamuk yang dominan
tertangkap dengan puncak gigitan antara jam 21.00-01.00 WIB. Terdapat lima tempat perkembangbiakan
potensial yang teramati disekitar desa tersebut yang terdiri dari kolam ikan yang terbengkalai dan
persawahan dengan salinitas 0‰, temperatur air 28,5-29°C, pH 6-7. Meskipun MHD dan MBR vektor
filariasis yaitu Culex quinquefasciatus di wilayah tersebut relatif rendah, penularan masih dapat terjadi
karena didukung dengan kondisi lingkungan dan keberadaan nyamuk vektor tersebut di wilayah ini.

Published
2017-12-04
How to Cite
1.
Astuti E, Ipa M, Wahono T, Ruliansyah A, Hakim L, Dhewantara P. The Distribution of Culex spp (Diptera: Culicidae) in Selected Endemic Lymphatic Filariasis Villages in Bandung District West Java Indonesia. ASP [Internet]. 4Dec.2017 [cited 28Apr.2024];9(2):61-8. Available from: http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/aspirator/article/view/1171