Efek Larvasida Fraksi Etil Asetat Daun Bangun-bangun (Plectranthus amboinicus) terhadap Mortalitas Larva Aedes aegypti

Keywords: Aedes aegypti, identification, larvacidal, mortality

Abstract

Abstract. Mosquitoes are insects that can transmit diseases to humans through their bites. Dengue haemorrhagic fever is one of the diseases that could be transmitted by Aedes aegypti mosquito. The use of insecticides to control the occurrence of dengue haemorrhagic fever builds resistance of the mosquito towards the chemical substance. Therefore, natural larvicide was used as an alternative to chemical insecticides. This research was conducted to study the effectiveness of larvicides from the ethyl acetate fraction of Bangun-bangun leaves (Plectranthus amboinicus) in killing the Aedes aegypti larvae and to identify the active larvicide compounds. This laboratory experiment research tested six extract concentrations (0.0; 1.0; 1.8; 3.2; 5.6; 10.0%) in three replications. Observations were administered for 48 hours to count the number of the dead Aedes aegypti instar III larvae obtained from the Entomology Laboratory of the Faculty of Veterinary, IPB. The results showed that the larvae mortality increased as the extract concentration increased. The percentage of Aedes aegypti killed reached 96% at an extract concentration of 10%. Meanwhile, the probit analysis showed that LC50 was found at a concentration of 5.56%. The identification of active compounds using GCMS revealed that the larvicidal compounds in ethyl acetate fraction were the ones from an organic acid group which were, stearic acid, and palmitic acid.

 Keywords: Aedes aegypti, identification, larvacidal, mortality

 

Abstrak. Nyamuk merupakan serangga yang dapat menularkan penyakit melalui gigitannya. Salah satu penyakit yang ditularkan adalah demam berdarah dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Pengendalian demam berdarah dengue menggunakan insektisida berbahan kimia dapat menyebabkan resisten nyamuk terhadap insektisida meningkat, oleh karena itu larvasida alami diharapkan dapat menjadi alternatif pengganti insektisida kimia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui afektifitas larvasida dari fraksi etil asetat daun Bangun-bangun (Plectranthus amboinicus) terhadap mortalitas larva Aedes aegypti dan mengidentifikasi jenis senyawa aktif yang berperan sebagai larvasida. Penelitian ini merupakan eksperimen laboratorium dengan enam konsentrasi ekstrak (0,0; 1,0; 1,8; 3,2; 5,6; 10,0%) dan tiga kali ulangan. Pengamatan dilakukan selama 48 jam terhadap jumlah kematian larva Aedes aegypti instar III yang diperoleh dari Laboratorium Entomologi Fakultas Kedokteran Hewan, IPB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kematian larva meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak. Kematian Aedes aegypti mencapai 96% pada konsentrasi ekstrak 10% dan hasil analisa probit menunjukkan LC50 terdapat pada konsentrasi 5,56%.  Identifikasi senyawa aktif menggunakan GCMS menunjukkan bahwa senyawa yang bersifat larvasida dalam fraksi etil asetat ini adalah senyawa dari golongan asam organik yaitu, asam stearate, dan asam palmitat.

 Kata Kunci: Aedes aegypti, identifikasi, larvasida, mortalitas

References

1. World Health Organization, Regional office for South-East Asia. Dengue Bulletin. 2016;39. Available from: https://apps.who. int/iris/handle/10665/255696
2. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Situasi penyakit demam berdarah di Indonesia Tahun 2017. 2017.
3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Tata laksana demam berdarah dengue di Indonesia. 2004:25-43.
4. Saleh M, Aeni S, Gafur A, Basri S. Hubungan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti di wilayah kerja puskesmas. Higiene. 2018;4(2):93-98.
5. Munif A, Musadad DA, Kasnodihardjo. Model intervensi pengendalian demam berdarah dengue di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Jurnal Ekologi Kesehatan. 2013;12(4):253-268.
6. Fuadzy H, Hodijah DN, Widawati M. Kerentanan larva Aedes Aegypti terhadap temefos di tiga kelurahan endemis demam berdarah dengue Kota Sukabumi. Buletin Penelitian Kesehatan. 2015;43(1):41-46.
7. Ghazali M, Aryanti E, Kurnianingsih R, Sunarpi S. Pemanfaatan ekstrak rumput laut sebagai pupuk organik pada pertanian lahan sempit di Desa Lepak Lombok Timur. Jurnal Pengabdian Magister Pendidik IPA. 2019;1. doi:10.29303/jpmpi.v1i1.226
8. Ipa M, Hendri J, Hakim L, Muhammad R. Status kerentanan larva Aedes aegypti terhadap temefos (organofosfat) di tiga kabupaten/kota Provinsi Aceh. Aspirator. 2017;9(2):77-84.
9. Sinaga LS, Saraswati LD. Status Resistensi larva Aedes aegypti (Linnaeus) terhadap temephos (studi di Kelurahan Jatiasih Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat). Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2016;4(1):142-152.
10. D KP, Amir A. Status kerentanan Aedes aegypti vektor demam berdarah dengue di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2017;6(1):20-25.
11. Soenjono SJ, Pandean M. Status resistensi vektor demam berdarah dengue Aedes aegypti terhadap malathion di Kota Tomohon. Jurnal Vektor Penyakit. 2017;(1):43-48.
12. Ismatullah, Kurniawan, Wintoko, Setianingrum. Uji efektivitas larvasida ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia [Ten] Steenis) terhadap larva Aedes aegypti instar III. Medical Journal of lampung University. 2014:1-9.
13. Hebert Adrianto H. Evaluasi toksisitas ekstrak metanol daun jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap kematian larva nyamuk Aedes aegypti. Aspirator. 2018;10(1):57-64.
14. Siskha Noor Komala, Bambang Heru Budianto EB. Aedes aegypti (Diptera: Culcidae). Aspirator. 2018;10(2):93-102.
15. Hutajulu TF, Junaidi L. Manfaat ekstrak daun bangun-bangun (Coleus amboinicus L) untuk meningkatkan produksi air susu induk tikus. Jurnal Riset Industri. 2013;7(1):15-24.
16. Noshirma M, Willa RWW. Larvasida hayati yang digunakan dalam upaya pengendalian vektor penyakit demam berdarah di Indonesia. Sel Jurnal Penelitian Kesehatan. 2016;3(1):31-40.
17. Siregar T, Dalimunthe C, Sembiring Y, Andriyanto M, Darwin H, Barus D. Laporan akhir KKP3N 2015: Identifikasi dan uji antagonis metabolit sekunder bangun-bangun (Coleus Amboinicus) sebagai fungisida nabati untuk mengendalikan penyakit jamur akar putih (Rigidoporus Microporus). Deli Serdang; 2015.
18. Hasanah M, Tangkas I, Sakung J. Daya insektisida alami kombinasi perasan umbi gadung dan ekstrak tembakau. Jurnal Akademika Kimia. 2012;1(4):166-173.
19. Dalimenthe C, Arief R. Prospek pemanfaatan metabolit sekunder tumbuhan sebagai pestisida nabati untuk pengendalian patogen pada tanaman karet. Warta Perkaretan. 2017;36(1):15-28.
20. Sogandi, Nilasari P. Identifikasi senyawa aktif ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia L.) dan potensinya sebagai inhibitor karies gigi. Jurnal Kefarmasian Indonesia. 2019;9(2):73-81. doi:10.22435 /jki.v9i2.1289
21. Banu KS, Cathrine L. General Techniques Involved in phytochemical analysis. International Journal Advance Research Chemical Science. 2015;2(4):25-32.
22. World Health Organization. Guidelines for Laboratory and field testing of mosquito larvacides. 2005. Available from: https://apps.who.int/iris/handle/10665/69101
23. Komansilan A, Abdul L, Bagyo Y, David A. Isolation and identification of biolarvicide from soursop (Annona muricata Linn) seeds to mosquito (Aedes aegypti) larvae. International Journal Engineering Technology. 2012;12(3):28-32.
24. Suhendar U, Sogandi. Identifikasi senyawa aktif ekstrak daun cengkeh (Syzygium aromaticum) sebagai inhibitor Streptococcus mutans. Al-kauniyah Jurnal Biologi. 2019;12(2):229-239.
25. Iswantini D, Riyadhi A, Kesumawati U, Rosman R, Mangunwidjaja D, Rahminiwati M. Potensi jarak pagar (Jatropha curcas) Sebagai larvasida hayati pencegah penyakit demam berdarah dengue. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 2011;16(1):4217.
26. Sharma V, Janmeda P. Extraction, isolation and identification of flavonoid from Euphorbia neriifolia leaves. Arabian Journal Chemistry. 2017;10(4):509-514. doi:10. 1016/j.arabjc.2014.08.019

27. Jin K, Subedi L, Yeou S, Un S, Ro K. Bioorganic Chemistry Bioactive triterpenoids from twigs of Betula schmidtii. Bioorganic Chemistry. 2018;77:527-533. doi:10.1016/j.bioorg.2018.02.006
28. Elgailani IEH, Ishak CY. Methods for extraction and characterization of tannins from some acacia species of Sudan. Pakistan Journal of Analytical and Environmental Chemistry. 2016;17(1):43-49. doi:10.21743 /pjaec/2016.06.007
29. Damar AC, Revolta M, Runtuwene J, Silvia D. Kandungan Flavonoid dan aktivitas antioksidan total ekstrak etanol daun kayu kapur (Melanolepsis multiglandulosa Reinch f). Pharmacon. 2014;3(4):11-21.
30. Widawati M, Prasetyowati H. Efektivitas ekstrak buah Beta vulgaris L (buah bit) dengan berbagai fraksi pelarut terhadap mortalitas larva Aedes aegypti. Aspirator. 2013;5(1):23-29.
31. Rahmayanti, Putri SK, Fajarna F. Uji Potensi kulit bawang bombay (Allium cepa) sebagai larvacida terhadap kematian larva nyamuk Aedes aegypti. Jesbio Jurnal Edukasi dan Sains Biologi. 2016;V(1):18-22.
32. Oktarina R, Mahdalena V, Asyati D. Potensi ekstrak biji duku (Lansium domesticum Corr) terhadap Aedes aegypti. Buletin Penelitian Kesehatan. 2015;43(2):131-136.
33. Santosa C, Triana H. Kandungan senyawa kimia dan efek ekstrak daun bangun-bangun (Coleus amboinicus L) pada aktivitas fagositosis netrofil tikus putih (Rattus norvegicus). Majalah Farmasi Indonesia. 2005;16(3):141-148.
34. Siregar N, Lahmuddin L, Irda S, Cici I. Uji antagonis tanaman bangun–bangun (Plectranthus amboinicus Lour) sebagai fungisida nabati terhadap jamur akar putih (Rigidoporus microporus Swartz) di laboratorium dan di lapangan. Jurnal Agroekoteknologi. 2017;5(2):484-495.
35. Rosliana R. Skrining fitokimia dan aktivitas antimikroba dari tumbuhan bangun-bangun (Coleus Amboinicus Lour). Talenta Conference Series: Science Technology. 2019;2:92-96.
36. Mathivanan T, Govindarajan M, Elumalai K, Krishnappa K, Ananthan A. Mosquito larvicidal and phytochemical properties of Ervatamia coronaria Stapf. (Family : Apocynaceae). Journal Vector Borne Disiases. 2010;47(September):178-180.
37. Ishak AR, Dom NC, Hussain H, Sabri NH. Biolarvacidal potential of Ipomoea Cairica extracts against key dengue vectors. Procedia - Social and Behavioral Science. 2014;153:180-188. doi:10.1016/j.sbspro. 2014.10.052
38. Rochmat A, Bahiyah Z, Adiati F. Pengembangan biolarvasida jentik nyamuk Aedes aegypti berbahan aktif ekstrak beluntas (Pluchea indica Less.). Reaktor. 2016;16(3):103-108.
39. Rochmat A, Napitasari M, Karina AM. Efikasi granul biolarvasida nyamuk Aedes aegypti dari ekstrak etil asetat daun beluntas. Jurnal Penelitian Saintek. 2017;22(1):16-24. doi:10.21831/jps.v22i1.13896
40. Adinata IPK, Anam K, Kusrini D. Identifikasi senyawa metabolit sekunder fraksi aktif daun jarak pagar (Jatropha curcas L.) dan uji aktivitas larvasida terhadap larva nyamuk Aedes aegypti. Jurnal Kimia Sains dan Aplikasi. 2013;16(2):42-45.
Published
2020-06-29
How to Cite
1.
Sogandi S, Gunarto F. Efek Larvasida Fraksi Etil Asetat Daun Bangun-bangun (Plectranthus amboinicus) terhadap Mortalitas Larva Aedes aegypti. ASP [Internet]. 29Jun.2020 [cited 29Mar.2024];12(1):27-6. Available from: http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/aspirator/article/view/1288