Spatial Distribution of Malaria Vector Breeding Sites in Purworejo District, Central Java Province

Distribusi Spasial Habitat Perkembangbiakan Vektor Malaria di Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah

  • Sunaryo Sunaryo Balai Litbang Kesehatan Banjarnegara, Jl. Selamanik No. 16 A Banjarnegara
  • Bina Ikawati Balai Litbang Kesehatan Banjarnegara, Jl. Selamanik No. 16 A Banjarnegara
  • Tri Wijayanti Balai Litbang Kesehatan Banjarnegara, Jl. Selamanik No. 16 A Banjarnegara
Keywords: Tempat perkembangbiakan, vektor malaria, Purworejo, spasial

Abstract

Malaria merupakan masalah kesehatan utama di Purworejo terutama pada daerah perbukitan yang berbatasan dengan Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah perbukitan tersebut merupakan daerah reseptif malaria. Keberadaan dari habitat perkembangbiakan vektor malaria yang berdekatan dengan pemukiman serta terjadi setiap musim, menyebabkan penularan malaria terjadi sepanjang tahun. Pemetaan spasial tempat perkembangbiakan vektor malaria dapat membantu penelusuran dan tindak lanjut intervensi terhadap pengendalian vektor malaria. Survei dan pemetaan tempat perkembangbiakan vektor malaria dilakukan menggunakan Global Positioning System (GPS) dan hasilnya diolah dengan ArcGIS. Penelitian dilakukan pada bulan April-November 2018 di Purworejo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tempat perkembangbiakan vektor malaria pada musim kemarau adalah genangan air di sepanjang aliran sungai dan mata air di sekitar pemukiman; dalam bentuk genangan-genangan kecil yang terisi sedikit air. Tempat perkembangbiakan dalam kondisi terlindung dengan adanya tanaman atau pepohonan. Tindakan intervensi yang tepat adalah dengan mengeringkan tempat perkembangbiakan vektor, membuat perlindungan mata air, larvasidasi pada musim kemarau serta penggunaan kelambu berinsektisida pada masyarakat di sekitar tempat perkembangbiakan vektor. Penelitian menyimpulkan bahwa identifikasi tempat perkembangbiakan vektor malaria pada musim kemarau di sepanjang aliran sungai dan mata air.

References

1. Talapko J, Škrlec I, Alebić T, Jukić M, Včev A. Malaria: The past and the present. Microorganisms. 2019; 7. doi:10.3390/microorganisms7060179.

2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Inilah Fakta Keberhasilan Pengendalian Malaria. Depkes. 2016; : 52921669.

3. Mobilala FD, Rantetampang AL, Sandjaja B, Pontiku A, Tingginehe R. Study of Successful Malaria Elimination Program at Teluk Bintuni District. Int J Sci Healthc Res. 2019; 4: 232–243.

4. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019. : Semarang.2020.

5. Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng. Peringatan Hari Malaria Sedunia Tahun 2019. 2019. https://dinkes.bulelengkab.go.id/berita/peringatan-hari-malariasedunia-tahun-2019-46.

6. Atieli HE, Zhou G, Lee MC, Kweka EJ, Afrane Y, Mwanzo I et al. Topography as a modifier of breeding habitats and concurrent vulnerability to malaria risk in the western Kenya highlands. Parasites and Vectors. 2011; 4: 1–12.

7. Grillet ME, Barrera R, Martínez JE, Berti J, Fortin MJ. Disentangling the effect of local and global spatial variation on a mosquito-borne infection in a neotropical heterogeneous environment. Am J Trop Med Hyg. 2010; 82:194–201.

8. Mueller AK, Kohlhepp F, Hammerschmidt C, Michel K. Invasion of mosquito salivary glands by malaria parasites: Prerequisites and defense strategies. Int J Parasitol. 2010; 40: 1229–1235.

9. Shinta, S Sukowati, Arditya Pradana., Marjianto PM. Beberapa Aspek Perilaku Anopheles Maculatus Theobald Di Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Bul Penelit Kesehat. 2013; 43: 131–141.

10. Murhandarwati EEH, Fuad A, Sulistyawati, Wijayanti MA, Bia MB, Widartono BS et al. Change of strategy is required for malaria elimination: A case study in Purworejo District, Central Java Province, Indonesia. Malar J. 2015; 14: 1–14.

11. Elyazar IRF, Sinka ME, Gething PW, Tarmidzi SN, Surya A, Kusriastuti R et al. The distribution and bionomics of anopheles malaria vector mosquitoes in Indonesia. 1st ed. Elsevier Ltd.January . 2013. Doi:10.1016/B978-0-12-407705-8.00003-3.

12. Rejeki DSS, Fuad A, Widartono BS, Murhandarwati EEH, Kusnanto H. Spatiotemporal patterns of malaria at cross-boundaries area in Menoreh Hills, Java, Indonesia. Malar J. 2019; 18: 1–12.

13. Adeola AM, Botai JO, Olwoch JM, Rautenbach HC de W, Kalumba AM, Tsela PL et al. Application of geographical information system and remote sensing in malaria research and control in South Africa: a review. South African J Infect Dis. 2015; 30: 114–121.

14. Rattanarithikul R, Harrison BA, Panthusiri P CR. llustrated keys to the mosquitoes of Thailand I. Background; geographic distribution; lists of genera, subgenera, and species; and a key to the genera. Southeast Asian J Trop Med Public Heal. 2005; 36 S: :1-80.

15. Rattanarithikul R, Harrison BA, Harbach RE, Panthusiri P, Coleman RE PP. Illustrated keys to the mosquitoes of Thailand. IV Anopheles. Southeast Asian J Trop Med Public Heal. 2006; 37: 1–128.

16. St Laurent B, Sukowati S, Burton TA, Bretz D, Zio M, Firman S et al. Comparative evaluation of anopheline sampling methods in three localities in Indonesia. Malar J. 2018; 17: 1–11.

17. Kenea O, Balkew M, Tekie H, Gebre-Michael T, Deressa W, Loha E et al. Comparison of two adult mosquito sampling methods with human landing catches in southcentral Ethiopia. Malar J. 2017; 16: 1–15.

18. Direktorat Jenderal P2PL. Pedoman Survei Entomologi Malaria dan Pedoman Vektor Malaria di Indonesia. 2013.

19. Badan Pusat Statistik Kabupaten Purworejo. Kabupaten Purworejo Dalam Angka Tahun 2018. 2018; : 367.

20. Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo. Rancangan pengendalian malaria terpadu kabupaten Purworejo, dengan Magelang dan Kulonprogo. 2016.

21. Anggraeni ND. Kebijakan Malaria, Rencana Aksi Eliminasi Malaria 2020-2024. : Jakarta.2020.[thesis].p.

22. Sarwani D, Rejeki S, Murhandarwati EH, Kusnanto H, Kedokteran P, Parasitologi D et al. Analisis Spatial Malaria di Ekosistem Perbukitan Menoreh: Studi Kasus Malaria Bulan Septmeber-Desember 2015. Kes Mas J Fak Kesehat Masy. 2018; 12: 120–132.

23. Mursid R, Sudibyakto HA, Gunawan T, Sutomo A H WR. Global and Micro Climate Change Related to the Dynamics of Anopheles sp . In Malaria-Endemic Area Purworejo City , Central Java. Basic Appl Res. 2015; 22: 38–51.

24. Ikawati B, sunaryo S, Prastawa A, Marbawati D. Various Mosquitoes Species and Control Efforts in Villages with Malaria Problem at Menoreh Hill Central Java. 2020; 24: 99–105.

25. Noper Tulak, Handoko, Rini Hidayati, Upik Kesumawati Hadi LH. Effect of climatic factors and habitat characteristics on Anopheles larval density. J Kesehat Masy. 2018; 13: 345–55.

26. Nababan R, Umniyati SR. Analisis Spasial Kejadian Malaria Dan Habitat Larva Nyamuk Anopheles spp di Wilayah Kerja Puskesmas Winong Kabupaten Purworejo. Ber Kedokt Masy. 2018; 34: 11.

27. Hasyim H, Nursafingi A, Haque U, Montag D, Groneberg DA, Dhimal M et al. Spatial modelling of malaria cases associated with environmental factors in South Sumatra, Indonesia. Malar J. 2018; 17: 1–15.

28. Verdonschot PFM, Besse-lototskaya A. Flight distance of mosquitoes ( Culicidae ): A metadata analysis to support the management of barrier zones around rewetted and newly constructed wetlands. 2013. doi:10.1016/j.limno.2013.11.002.
Published
2021-06-29
How to Cite
1.
Sunaryo S, Ikawati B, Wijayanti T. Spatial Distribution of Malaria Vector Breeding Sites in Purworejo District, Central Java Province. ASP [Internet]. 29Jun.2021 [cited 29Mar.2024];13(1):1-. Available from: http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/aspirator/article/view/4023