Survei Entomologi, Kerentanan Aedes aegypti terhadap Insektisida Organofosfat, dan Identifikasi Gen VGSC di Dusun Malangrejo, Sleman, Yogyakarta
Entomological survey, susceptibility of Aedes aegypti against organophosphate insecticide and identification of VGSC gene in Dusun Malangrejo, Sleman Yogyakarta
Abstract
Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit demam berdarah masih bergantung pada penggunaan insektisida untuk mengendalikan nyamuk vektor. Di Indonesia, penggunaan insektisida golongan organofosfat (temefos dan malation), dan piretroid merupakan kunci penting dalam pengendalian penyakit dengue. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan status entomologi, kerentanan Ae. aegypti terhadap insektisida organofosfat dan identifikasi gen VGSC di Dusun Malangrejo, Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan desain cross sectional. Prosedur survei entomologi menggunakan teknik single larvae, uji hayati kerentanan Ae. aegypti terhadap insektisida organofosfat menggunakan teknik WHO (temefos), CDC (malation), biokimia, dan deteksi gen VGSC menggunakan metode PCR. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bak mandi merupakan tempat perkembangbiakan potensial untuk Ae. aegypti. Status kerentanan Ae. aegypti terhadap temefos masih toleran (95,4%), sedangkan malation menunjukkan resisten (13,75%). Uji hayati dan uji biokimia menunjukkan potensi resistensi terhadap insektisida yang berkaitan dengan peningkatan aktivitas enzim esterase non spesifik. Deteksi gen VGSC menunjukkan hasil positif pada kedua gen yaitu (V1016G; S989P) dan F1534C. Untuk selanjutnya, penilaian status resistensi secara rutin dapat membantu pemerintah daerah untuk menetapkan kebijakan pengelolaan pengendalian vektor seperti dengan melakukan rotasi penggunaan insektisida guna mencegah perkembangan resistensi pada nyamuk Ae. aegypti.
Copyright (c) 2019 The Authors
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.