Hubungan keberadaan larva Aedes spp dengan kasus Demam Berdarah Dengue di Kota Bandung

Association between the existence of Aedes spp larvae with Dengue Haemorrhagic Fever case in Bandung city

Keywords: larva Aedes spp, penderita DBD, Kota Bandung, penularan DBD, vektor DBD

Abstract

Abstrak. Kota Bandung merupakan wilayah dengan kasus demam berdarah dengue (DBD) paling banyak di Jawa Barat dengan 24.491 kasus pada periode tahun 2009-2013. Penularan virus dengue terjadi dari penderita DBD melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Ae. albopictus sebagai vektor primer, sedangkan Ae. polynesiensis, Ae. scutellaris dan Ae. (Finlaya) niveus sebagai vektor sekunder. Telah dilakukan penelitian dengan survei larva dan analisis kasus DBD di Kota Bandung dengan tujuan mengetahui hubungan keberadaan larva nyamuk Aedes spp dengan kesakitan DBD, Penelitian dilakukan dengan pencatatan penderita DBD periode tahun 2011-2013, selanjutnya dikunjungi untuk dilakukan wawancara dan survei larva nyamuk Aedes spp pada kontainer air di dalam dan luar rumah. Sampel yang berhasil dikunjungi adalah 402 rumah dari 8 kampung terdiri atas 201 rumah tangga yang ada kasus DBD dan 201 rumah tangga yang tidak ada kasus DBD sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan, dari 402 sampel penelitian, didapatkan 75 sampel positif larva nyamuk Aedes spp (House Index/HI 18,7%) terdiri dari 36 rumah tidak ada kasus DBD dan 39 rumah dengan kasus DBD. Di antara 8 kampung lokasi penelitian, HI paling tinggi adalah kampung Cijawura (21,9%) dan paling rendah adalah kampung Manjahlega (11,1%), sedangkan di kampung Cidurian tidak ditemukan larva Aedes spp. Jumlah rumah dengan kontainer air yang positif larva nyamuk Aedes spp, paling banyak adalah kampung Sekejati yaitu 37 rumah dan yang paling sedikit adalah kampung Manjahlega yaitu 2 rumah. Hasil analisis Chi-square dan korelasi, menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara keberadaan larva nyamuk Aedes spp dengan kasus DBD. Disimpulkan, keberadaan larva Aedes spp tidak berhubungan dengan kasus DBD di Kota Bandung Jawa Barat. Untuk terjadinya kasus DBD, selain keberadaan nyamuk Aedes spp, juga dipengaruhi faktor lain seperti vector capacity, virulensi virus dengue, dan status kekebalan pejamu. Selanjutnya disarankan, dalam pengendalian DBD, selain melakukan pengendalian vektor juga perlu dilakukan kegiatan lain yang berkaitan dengan penanggulangan faktor risiko munculnya kasus DBD

References

1. Tambyah PA, Koay ESC, Poon MLM, Lin RVTP, Ong BKC. Dengue Hemorrhagic Fever Transmitted by Blood Transfusion. The England Journal of Medicine. 2008; Vol. 359: p. 1526-1527
2. Kristina, Ismaniah, Wulandari L. Kajian Masalah Kesehatan: Demam Berdarah Dengue. In: Balitbangkes, editor: Tri Djoko Wahono. 2004:hal 1-9.
3. Lubis I. Peranan Nyamuk Aedes dan Babi Dalam Penyebaran DHF dan JE di Indonesia. Cermin Dunia Kedokteran. 1990; Vol. 60
4. Canyon D. Advances in Aedes aegypti Biodynamis and Vector Capacity: Tropical Infectious and Parasitic Diseases Unit, School of Public Health and Tropical Medicine, James Cook University; 2000.
5. Dinkes Prov Jabar. Naskah Laporan Tahun Program Pemberantasan Demam Berdarah Dengue Tahun 2013. 2014
6. Dinas Kesehatan Kota Bandung. 2014. Profil Dinas Kesehatan Kota Bandung Tahun 2013
7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960. Available at: http://www.bpn.go.id/Publi-kasi/Peraturan-Perundangan/Undang-Undang/undang-undang-nomor-6-tahun-1960-919.
8. Silva-Nunes MD, Souza V, Pannuti CS, Sperança MA, Terzian ACB, Nogueira ML. Risk Factors for Dengue Virus Infection in Rural Amazonia: Population-based Cross-sectional Surveys. Am J Trop Med Hyg. 2008; Vol 79 (4): p. 485–494.
9. Wilder-Smith A, Gubler D. Geographic Expansion of Dengue: the Impact of International Travel. Med Clin Nam. 2008; Vol. 92: p. 1377-1390.
10. Atmaja. Populasi dan sampling. Jakarta: Binarupa Aksara; 2003
11. Riyanto A. Penerapan Analisis Multivariat Dalam Penelitian Kesehatan. Bandung: Niftra Media Press; 2009.
12. Dinkes Prov Jabar. Naskah Laporan Tahun Program Pemberantasn Demam Berdarah Dengue Tahun 2013. 2014.
13. Knowlton K, Solomon G, Rotkin-Ellman M, Pitch F. Mosquito-Borne Dengue Fever Threat Spreading in the Americas. New York: Natural Resources Defense Council Issue Paper; 2009.
14. Maria, Ita. Ishak, Hasanuddin. Selomo, Makmur. faktor risiko kejadian demam berdarah dengue (DBD) di kota makassar tahun 2013. Universitas Hasanudin. Makasar; 2013.
15. Sukamto. Studi karakteristik wilayah dengan kejadian DBD di Kecamatan Cilacap Selatan Kabupaten Cilacap. Tesis. Program Pasca Sarjana. Universitas Diponegoro Semarang. Semarang; 2007
16. Sari, R., Martini, G, P. Hubungan Kepadatan Jenrik aedes dan Praktik PSN Dengan Kejadian DBD di Sekolah Tingkat Dasar di Kota Semarang. Jurnal kesehatan Masyarakat. 2012. 1(2) hal 413-422
17. Hariyono P. Uji bakteriologis air sumur di Kecamatan Semampir Surabaya [Skripsi]. Surabaya: Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Airlangga; 2011.
18. Hoedojo. 1993. DBD dan Penanggulangan-nya. Majalah Parasitologi Indonesia; 6:31-45
19. Sari CIN. Pengaruh Lingkungan Terhadap Perkembangan Penyakit Malaria Dan Demam Berdarah Dengue. Bogor: IPB; 2005.
20. 54. Hayes JM, Garcia-Rivera E, Flores-Reyna R, Suarez-Rangel G. Risk factors for infection during a severe dengue outbreak in El Salvador in 2000. Am J Trop Med Hyg. 2003;Vol 69 (6):629-633.
21. Phuong HL, Vries PJD, Boonshuyar C, Binh TQ, Nam NV, Kager PK. Dengue risk factor and community participation in Binh Thuan Province, Vietnam, a household survey. Southeast Asian J trop Med Public Health. 2008;Vol 39 No 1:79-89.
22. 56. Tee HC, How SH, Jamalludin AR, et al. Risk factors associated with development of dengue haemorrhagic fever of dengue shock syndrome in adults in Hospital Tengku Ampuan Afzan Kuantan. Med J Malaysia. 2009;Vol 64 No 4:316-320.
23. Maron GM, Clara AW, Diddle JW, et al. Association between Nutritional Status and Severity of Dengue Infection in Children El Salvador. Am. J Trop. Med Hyg. 2010;Vol 82 (2).(pp. 324-329).
24. Kalayanarooj S, Nimmannitya S. Guidelines for diagnosis and management of dengue infection. Bangkok: Ministry of Public Health, Thailand; 2003.
Published
2015-12-21
How to Cite
1.
Hakim L, Ruliansyah A. Hubungan keberadaan larva Aedes spp dengan kasus Demam Berdarah Dengue di Kota Bandung. ASP [Internet]. 21Dec.2015 [cited 6May2024];7(2):74-2. Available from: http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/aspirator/article/view/4514