Transmisi Transovarial Virus Dengue Pada Telur Nyamuk Aedes Aegypti (L.)

Transovarial Transmission of Dengue Virus on Aedes aegypti (L.)

  • Magdalena Desiree Seran UPT Laboratorium Kesehatan Kupang, Nusa Tenggara Timur
  • Heni Prasetyowati Loka Litbang P2B2 Ciamis
Keywords: transmisi transovarial, egg squash, Aedes aegypti, transovarial infection rate (TIR)

Abstract

Abstrak. Kemampuan virus dengue untuk mempertahankan keberadaanya di alam dilakukan melalui dua
mekanisme yaitu transmisi horizontal dan dengan transmisi vertikal (transovarial) yaitu dari nyamuk betina
infektif ke generasi berikutnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya transmisi transovarial
dan transovarial infection rate (TIR) virus dengue pada telur Ae. aegypti yang induknya telah diinfeksi
virus DEN-2 secara peroral. Penelitian merupakan jenis penelitian eksperimental di laboratorium. Populasi
penelitian adalah Ae. aegypti betina dewasa yang sebelumnya sudah diinfeksi dengan virus DEN-2 secara
oral dan terbukti terinfeksi virus DEN-2 secara transovarial (F1). Sampel penelitian adalah telur Ae. aegypti
betina dewasa (imago) generasi F2 hasil kolonisasi sampel telur dari nyamuk Ae. aegypti (F1) yang terbukti
terinfeksi virus DEN-2 secara transovarial yang diperlakukan dalam penelitian ini. Jumlah telur nyamuk
Ae. aegypti yang dibuat sediaan egg squash sebanyak 50 sampel yang berasal dari 5 induk nyamuk berbeda.
Keberadaan antigen virus dengue pada nyamuk F0 dan F1 diperiksa menggunakan metode imunositokimia
SBPC dengan antibodi monoklonal DSSC7 (1: 50) sebagai antibodi primer yang dibakukan. Hasil penelitian
menunjukan adanya transmisi transovarial virus dengue pada telur Ae. aegypti (F2) yang terlihat pada
sediaan egg squash berupa warna kecoklatan yang menyebar pada jaringan embrio, dengan TIR sebesar
52%. Virus dengue mampu ditransmisikan lewat telur dengan TIR sebesar 52%.

References

1. Koesharto,. Hama Pemukiman. IPB. 2006. Bogor
2. Yotopranoto, S., Sri Subekti, Rosmanida, Salamun. Analisis Dinamika Populasi Vektor pada Lokasi dengan Kasus Demam Berdarah Dengue yang Tinggi di Kotamadya Surabaya. Majalah Kedokteran Tropis Indonesia, 1998. 9: 23-31
3. Halstead, S.B. Dengue. In K.S. Warren & A.A.F Mahmound (eds): Tropical and Geographical Medicine. 1990:pp.675-685
4. Umniyati, S.R. Prelimenary investigation on the transovarial transmission of Dengue virus in the population of Aedes aegypti in the well. Dalam Seminar Hari Nyamuk IV, 21 Agustus 2004 di Surabaya. 2004
5. Mardihusodo, S.J., Satoto, T.B.T., Mulyaningsih, B., Umniyati, S.R. & Ernaningsih. 2007. Bukti Adanya Penularan Virus Dengue Secara Transovarial Pada Nyamuk Aedes spp. Di Kota Yogyakarta. Simposium Nasional Aspek Biologi Molekuler, Patogenesis, Manajemen dan Pencegahan KLB, Pusat Studi Bioteknologi UGM, Yogyakarta, 16
Mei 2007.
6. Beaty, B.J, Jennifer L.W and Stephen Higgs. Natural cycles of vectorborne pathogens. In: B.J Beaty and W.C Marquardt (eds) : The Biology of Disease Vectors. University Press of Colorado. 1996. pp.51-70
7. Joshi, V. Mourya, D.T, Sharma RC. Presistence of Dengue-3 Virus Through Transovarial Transmission Passege In Successive Generations of Aedes aegypti Mosquitoes. Am.J.Trop.Med.Hyg. 2002, 67:158-161
Published
2012-12-12
How to Cite
1.
Seran M, Prasetyowati H. Transmisi Transovarial Virus Dengue Pada Telur Nyamuk Aedes Aegypti (L.). ASP [Internet]. 12Dec.2012 [cited 3Jul.2024];4(2):53-8. Available from: http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/aspirator/article/view/4574