Survei Entomologi Aedes Spp Pra Dewasa Di Dusun Satu Kelurahan Minomartani Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Provinsi Yogyakarta

Entomological Survey on Aedes spp Larvae in Minomartani Village Depok Sub-District Sleman Yogyakarta

  • Junus Widjaja Loka Litbang P2B2 Donggala
Keywords: Demam Berdarah Dengue, survei jentik, Aedes aegypti

Abstract

Abstrak. Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat. Sejak tahun
1968 pertama kali ditemukan kasus DBD terus mengalami peningkaatan dan beberapa daerah terjadi KLB.
Kelurahan Minomartani Kecamatan Depok merupakan salah satu daerah endemis DBD di Kab.Sleman.
Tujuan survei jentik untuk mengetahui angka House Indeks (HI), Container Indeks (CI), Pupae Indeks (PI),
Breteau Index (BI), Angka Bebas Jentik (ABJ),variasi jenis, letak dan kondisi tempat perkembanganbiakan
Aedes spp. Jenis penelitian adalah deskriptif. Metode yang dilakukan adalah survei jentik dengan metode
single larval method. Hasil penelitian menunjukkan HI 48,8%, CI 46,1%, BI 91, PI 612, dan ABJ 52%.
Jenis kontainer paling banyak ditemukan jentik yaitu bak mandi dan tempayan sedangkan letak kontainer
di dalam rumah serta kondisi kontainer dalam keadaan tertutup. Penelitian ini merekomendasikan perlunya
program pemberian larvasida massal dan penyuluhan 3M

References

1. Satoto,. Pengendalian Nyamuk Penular Demam Berdarah Dengue di Indonesia dalam Simposium Nasional Demam Berdarah Dengue (Aspek Biologi Molekuler, Patogenesis, Manajemen dan Pencegahan Kejadian Luar Biasa) Pusat Studi Bioteknologi UGM, 2007, Yogyakarta.
2. Suroso, T., Hadinegoro, Wuryadi., Siamnjuntak, G., Umar, A.i., Pitoyo, P.D., Kusraituti., Izhar, A.R.A (Editor). Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue (Terjemahan dari WHO SEARO no. 29 ‘Prevention Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever’). 2003. Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
3. Depkes, RI, Pedoman Survei Entomologi DBD, Ditjen P2M & PL, 2002, Jakarta
4. Muslikah, Peningkatan Angka Bebas Jentik (ABJ) melalui pemberdayaan masyarakat di dusun ganjuran caturharjo sleman. 2011. puskesmassleman.blogspot.com/
5. Mahadevan S, Cheong, WH. Kunci Identifikasi Nyamuk Aedes (Stegimya) Group (terjemahan Ditjen P2M & PL, Depkes) Devision of Entomologi, Institute for Medical Research, 1974. Kuala Lumpur.
6. Sembel., DT. Entomologi Kedokteran, Penerbit Andi, 2009. Yogyakarta.
7. Yunus W, Hayani A, Made Agus, Risti. Tempat Perkembanganbiakan Jentik Aedes aegypti di Kota Palu,
Jurnal Vektor Penyakit. 2007. Vol.1 (1) 35-39.
8. Hasyimi, H, dan Soekirno., M. Pengamatan Tempat Perindukan Aedes aegypti Pada Tempat Penampungan Air Rumah Tangga Pada Masyarakat Pengguna Air Olahan, Jurnal Ekologi Kesehatan, 2004. Vol. 3 (1): 37-42, Jakarta.
9. WHO., Prevention hemorrhagic fever: diagnosis, treatment, prevention and control. 2nd ed, Geneva: WHO, 1-11. 2001 10. Tsuda, Y., Kobayashi, J., Nambanya, S., Miyagi, I., Toma, T., Phompida, S & Manivang, K. 2002. An.Ecological Survey of Dengue Vector mosquitos in Central Lao PDR. Southeast Asian J Trop Med Public
Health, 33(1), March 63-76.
11. Milana & Febrianto, 2005, Survei Jentik Aedes aegypti di Desa Saung Naga. www.infodiknas.com
Published
2012-12-12
How to Cite
1.
Widjaja J. Survei Entomologi Aedes Spp Pra Dewasa Di Dusun Satu Kelurahan Minomartani Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Provinsi Yogyakarta. ASP [Internet]. 12Dec.2012 [cited 3Jul.2024];4(2):64-2. Available from: http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/aspirator/article/view/4577