Studi Kualitatif Implementasi Kebijakan Eliminasi Malaria di Wilayah Endemis Rendah Kabupaten Pangandaran dan Pandeglang

A Qualitative Study on the Implementation of Malaria Elimination Policies in Low Endemic Areas of Pangandaran and Pandeglang

  • Tri Wahono Loka Litbangkes Pangandaran, Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jl Raya Pangandaran km.3, Pangandaran, Jawa Barat 46396, Indonesia https://orcid.org/0000-0002-6563-6953
  • Endang Puji Astuti Loka Litbangkes Pangandaran, Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jl Raya Pangandaran km.3, Pangandaran, Jawa Barat 46396, Indonesia https://orcid.org/0000-0003-4172-9300
  • Andri Ruliansyah Loka Litbangkes Pangandaran, Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jl Raya Pangandaran km.3, Pangandaran, Jawa Barat 46396, Indonesia https://orcid.org/0000-0001-8701-3848
  • Mara Ipa Loka Litbangkes Pangandaran, Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jl Raya Pangandaran km.3, Pangandaran, Jawa Barat 46396, Indonesia https://orcid.org/0000-0002-4831-6536
  • Muhammad Umar Riandi Loka Litbangkes Pangandaran, Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jl Raya Pangandaran km.3, Pangandaran, Jawa Barat 46396, Indonesia https://orcid.org/0000-0002-9800-934X
Keywords: Malaria Elimination, in-depth interview, Pangandaran, Pandeglang

Abstract

The government targets malaria elimination in Java and Bali by 2023. But until 2020, Pangandaran and Pandeglang Regency haven’t received malaria-free certification. This qualitative study was conducted to provide an overview of Pangandaran and Pandeglang malaria control implementation by comparing it to Activity Indicators based on the Indonesian Minister of Health Decree on malaria elimination. In-depth interviews, using thematically interview guidelines, were conducted to 48 key informants such as policyholders and people in charge of health programs and cross-sectoral at the provincial, district, sub-district, and village levels. Thematic analysis was used in the theme of policy implementation, budget, facilities and infrastructures, human resources, and cross-sector cooperation. The result shows that malaria control is implemented according to the decree, but some activities haven’t been done. The analysis on policy implementation theme shows that both districts have carried out according to the guidelines, with innovation in the form of establishing Posmaldes (village malaria post) in Ujung Kulon National Park in Pandeglang. APBD, APBN, and Global Fund are used as budget sources. Both districts stated that facilities and infrastructures are sufficiently available, but there is a lack in human resources’ quantity and varying degrees of competencies. There is also a lack of cross-sector cooperation because malaria control hasn’t become a priority in those sectors and they are only acting as supports to the health sector. Efforts to control malaria are considered less optimal due to the absence of malaria elimination regulations, varied human resource capabilities, and the limitation in the duties and functions of cross-sectors.

References

1. WHO. World Malaria Report 2019. Geneva: World Health Organization; 2019.

2. Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Situasi terkini perkembangan program pengendalian malaria di Indonesia tahun 2018. Jakarta: Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI; 2019. 1–19 p.

3. Perera WDHN, Gunathilaka PADHN, Taylor-robinson AW. Malaria in Sri Lanka : Investigating causes of the recent elimination and making plans to prevent reintroduction. J Vector Borne Dis. 2019;56(September):179–88.

4. Purnama TB. Gambaran program pengendalian malaria di Kota Lubuk Linggau. J Manaj Inf dan Adm Kesehat. 2019;02(2):1–9.

5. Ikawati B, Isnani T, Wijayanti T, Wahyudi BF, Raharjo J, Sholichah Z. Peran lintas program, lintas sektor, dan masyarakat dalam eliminasi malaria di kawasan bukit menoreh. Vektora J Vektor dan Reserv Penyakit. 2020;12(2):119–32.

6. Supriati T. Menuju eliminasi malaria Kab. Kulon Progo: pendekatan social behavior change communication (SBCC). Ber Kedokt Masy. 2018;35(4):3.

7. Wickramasinghe K, Premaratne RG, Peiris SL MD. High attack rate for malaria through irregular migration routesto a country on verge of elimination. Malar J. 2013;12:276.

8. Astuti E, Ipa M, Prasetyowati H, Fuadzy H, Dewantara P, Santi M. Penentuan karakteristik genetik dan status transmisi malaria di Wilayah Endemis Provinsi Banten. Laporan Penelitian. Loka Litbang P2B2 Ciamis, Badan Litbangkes, Kemenkes RI; 2014.

9. Sugiarto S, Hadi UK, Soviana S, Hakim L. Efektivitas kelambu berinsektisida terhadap nyamuk Anopheles sundaicus (Diptera: Culicidae) dan Penggunaannya di Desa Sungai Nyamuk, Kalimantan Utara. J Spirakel. 2018;10(1):1–11.

10. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Petunjuk teknis penyelidikan epidemiologi malaria dan pemetaan wilayah fokus (daerah eliminasi dan pemeliharaan). Jakarta: Kemenkes Republik Indonesia; 2017.

11. Ipa M, Dhewantara PW. Variasi pengobatan malaria rumah tangga di enam provinsi endemis malaria di Indonesia. ASPIRATOR - J Penelit Penyakit Tular Vektor. 2017;7(1):13–22.

12. Selasa P. Implementasi kebijakan eliminasi malaria di pusat kesehatan masyarakat Kota Kupang. J Info Kesehat. 2017;15(1):97–109.

13. Vensya Sitohang, Sariwati E, Fajariyani SB, Hwang D, Kurnia B, Laihad RKHFJ, et al. Malaria elimination in Indonesia: halfway there. Lancet Glob Heal. 2018;6 (June) (6):606–8.

14. Kusnanto H. Kebijakan kesehatan masyarakat berbasis bukti. Indones J Heal Serv Manag. 2008;11(01):2–4.

15. Marhaban M, Farasyi TR. Eksplorasi penerapan strategi pengendalian malaria berbasis konsep one health antara dua wilayah yang sudah berstatus eliminasi dan belum eliminasi di Provinsi Aceh. J Bioleuser. 2018;3(2):63–8.

16. Juliandi. Hubungan pengetahuan dan sikap terhadap kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana wabah malaria di wilayah Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2012. Tesis. Universitas Sumatra Utara (USU); 2012.

17. Kesuma AP, Pramestuti N, Prastawa A, Trisnawati UF. Penerapan peraturan desa tentang penemuan dan pengawasan pengobatan kasus malaria berbasis masyarakat. ASPIRATOR - J Penelit Penyakit Tular Vektor. 2018;10(1):15–26.

18. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Pedoman manajemen malaria 2014. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2009.

19. Herrera S, Ochoa-Orozco S, González I, Peinado L, Quiñones M, Arévalo-Herrera M. Prospects for malaria elimination in Mesoamerica and Hispaniola. PLoS Negl Trop Dis. 2015;May 14(9(5)):1–15.

20. Lestari TRP. Pengendalian malaria dalam upaya percepatan pencapaian target millennium development goals. J Kesehat Masy Nas. 2012;7(1):22–30.

21. Ayusari T, Sudrajat T, Hartini S. Pengangkatan Pegawai pemerintag dengan perjanjian kerja (PPPK) dan implikasinya terhadap hak dan kewajiban kepegawaian (Studi di Kabupaten Banyumas). Sudirman Law Rev. 2020;2(1):58–71.

22. Asri, Nuntaboot K, Wiliyanarti PF. Community social capital on fighting dengue fever in suburban Surabaya, Indonesia: A qualitative study. Int J Nurs Sci.2017;4(4):374–378.

23. Roosihermiatie B, Rukmini, Nugroho AP. Asessmen peran lintas program dan lintas sektor dalam mendukung pencapaian eliminasi malaria di Provinsi Kepulauan Riau, Indonesia. J Ekol Kesehat. 2017;Vol. 16 No:7 : 27-35.

24. Jones RT, Tusting LS, Smith HMP, Segbaya S, Macdonald MB, Bangs MJ, et al. The role of the private sector in supporting malaria control in resource development settings. J Infect Dis. 2020;Volume 222(Issue Supplement_8):Pages S701–S708,.

25. Manalu HSP, Rachmalina S, Sukowati S, Suharjo. Peran tenaga kesehatan dan kerjasama lintas sektor dalam pengendalian malaria. J Ekol Kesehat. 2014;13(1):50–8.

26. Saputra R, Alamsyah A, Devita Y. Pemantauan surveilans program malaria dalam mempertahankan sertifikasi eliminasi di Kabupaten Rokan Hulu. Al-Tamimi Kesmas J Ilmu Kesehat Masy (Journal Public Heal Sci. 2020;9(2):131–50.

27. Sugiarto, Hadi UK, Soviana S, Hakim L, Jusniar A. Indikator entomologi dalam pengendalian vektor terpadu (PVT) menuju eliminasi malaria di Kabupaten Nunukan , Kalimantan Utara. J Ekol Kesehat. 2018;17(2):114–22.

28. Novrinda H, Misnaniarti, Flora R, Zulkarnain H, Tanjung S, Risnawati. Kemitraan puskesmas dan sekolah dalam pencegahan malaria pada anak usia sekolah di Seluma Bengkulu. J Promosi Kesehat Indones V. 2020;15(1):9–16.

29. Sutjipto, Kusnanto H, Trisnantoro L, Lazuardi L, Astuti I. Kebijakan penggunaan batas wilayah epidemiologi dalam pengendalian penyakit malaria (studi kasus di Puskesmas Kokap II Kabupaten Kulon Progo, DIY). J Kebijak Kesehat Indones. 2015;4(2):65–72.

30. Sommerfeld J, Kroeger A. Eco-bio-social research on dengue in Asia: a multicountry study on ecosystem and community based approaches for the control of dengue vectors in urban and peri-urban Asia. Pathog Glob Heal. 2012;106(8):428–35.

31. Supriati T. Menuju eliminasi malaria Kab. Kulon Progo: pendekatan social behavior change communication (SBCC). Ber Kedokt Masy. 2019;35(4).
Published
2021-06-29
How to Cite
1.
Wahono T, Astuti E, Ruliansyah A, Ipa M, Riandi M. Studi Kualitatif Implementasi Kebijakan Eliminasi Malaria di Wilayah Endemis Rendah Kabupaten Pangandaran dan Pandeglang. ASP [Internet]. 29Jun.2021 [cited 27Apr.2024];13(1):55-8. Available from: http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/aspirator/article/view/4683