Faktor Perilaku yang Berhubungan dengan Hasil Pemeriksaan Jentik Pasca Keberadaan Surveilans Angka Bebas Jentik di Kecamatan Tembalang Kota Semarang

  • Diana Andriyani Pratamawati Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga, Jalan Hasanudin No.123 Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia
  • Widiarti Widiarti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga,Jalan Hasanudin No.123 Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia
  • Wiwik Trapsilowati Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga, Jalan Hasanudin No.123 Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia
  • Riyani Setiyaningsih Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga, Jalan Hasanudin No.123 Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia
Keywords: larvae, PSN, DHF, Tembalang

Abstract

Tembalang Subdistrict is still ranked as the first highest IR Dengue in Semarang City in 2014-2016. Incidence rate of dengue in Tembalang Sub District in 2016 was Dengue hemorrhagic fever (DHF) IR 166.89/100,000 population with Case Fatality Rate (CFR) 1.02%. The Semarang City Government has implemented PERDA No.5 of 2010 concerning DHF control with the establishment of special larvae monitoring officers namely Semantik (Semarang Bebas Jentik) and Gasurkes (Health Surveillance Officer) to conduct routine larval monitoring and socialize PSN-3M Plus. However, dengue cases in Tembalang District continue to exist.The purpose of the study was to identify behavioral factors related to monitoring larva presence in Tembalang District, Semarang City. This study is based on the cross sectional method, with quota sampling was used to recruit 100 respondents. The criteria for the case were the latest DHF cases recorded in the Semarang City Health Office Data (January to September 2017). Samples were taken in quota with 100 respondents. Data were analyzed by analytic descriptive using chi-square analysis and odds ratio. The results showed behavioral factors to monitor larvae routinely related to the results of larvae examination (p <0,05) with risk factors OR = 5,02 and form observations obtained ABJ in Tembalang District by 89% in 2017. This needs additional attention in the larva monitoring procedure by Semantics and Gasurkes. The more complete the quality of the larvae examination, the existence of larvae can be eradicated, so that the incidence of DHF can be prevented

References

1. Candra A. Demam berdarah dengue : epidemiologi, patogenesis, dan faktor risiko penularan. Aspirator [Internet]. 2010;2(2):110–9. Available from: https://media.neliti.com/media/publications/53636-ID-demam-berdarah-dengue-epidemiologi-patog.pdf.

2. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Infodatin DBD 2016. Jakarta; 2016.

3. Widiarti, Riyani Setiyaningsih DAP. Implementasi pengendalian vektor DBD di Provinsi Jawa Tengah. J Ekol Kesehat [Internet]. 2018;17(1):20–30. Available from: https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/jek/article/view/116/42.

4. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2014. Semarang; 2014.

5. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2015 [Internet]. Semarang; 2015. Available from: http://dinkesjatengprov.go.id/v2015/dokumen/profil2015/Profil_2015_fix.pdf.

6. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2016. Semarang; 2016.

7. Dinas Kesehatan Kota Semarang. Profil kesehatan Kota Semarang 2016. Kota Semarang; 2016.

8. Dinas Kesehatan Kota Semarang. Profil kesehatan Kota Semarang 2017 [Internet]. Semarang; 2017. Available from: http://dinkes.semarangkota.go.id/asset/upload/Profil/Profil Kesehatan 2016 (OK).pdf.

9. Pujiyanti A, Trapsilowati W. Pelatihan kader dalam pengelolaan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk di Kota Semarang. Vektora [Internet]. 2016;8(2):91–8. Available from: https://media.neliti.com/media/publications/127205-ID-pembelajaran-kader-dalam-pengelolaan-keg.pdf.

10. Rakasiwi G, Rengga A. Implementasi peraturan daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2010 tentang Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Tembalang Kota Semarang. J Public Policy Manag Rev [Internet]. 2017;6(2). Available from: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jppmr/article/view/15808/15282.

11. Wardayani MO, Widowati N. Penilaian kinerja tenaga surveilans kesehatan (GASURKES) Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Tembalang Kota Semarang. J Public Policy Manag Rev [Internet]. 2017;6(1):1–14. Available from: https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jppmr/article/view/14565/14090.

12. Jati SP, Sriatmi A, Rahmawati F. Analisis pengendalian penyakit dbd sesuai peraturan daerah Kota Semarang Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Tembalang. J Kesehat Masy UNDIP [Internet]. 2016;4(April):10–9. Available from: ttps://media.neliti.com/media/publications/18547-ID-analisis-pengendalian-penyakit-dbd-sesuai-peraturan-daerah-kota-semarang-nomor-5.pdf.

13. Dinas Kesehatan Kota Semarang. Profil kesehatan kota semarang 2018. Kota Semarang: Dinas Kesehatan Kota Semarang; 2018.

14. Khairunisa U, Wahyuningsih NE, Hapsari. Kepadatan jentik nyamuk Aedes sp. (house index) sebagai indikator surveilans vektor demam berdarah dengue di Kota Semarang. J Kesehat Masy [Internet]. 2017;5(5): 906-10. Available from: file:///C:/Users/E5/Downloads/19216-38968-1-SM.pdf.

15. Nani. Hubungan perilaku PSN dengan keberadaan jentik Aedes aegypti di Pelabuhan Pulang Pisau. J Berk Epidemiol [Internet]. 2017;5(1):1–12. Available from: https://media.neliti.com/media/publications/74680-ID-none.pdf.

16. Prasetyowati H, Ginanjar A. Maya indeks dan kepadatan larva Aedes aegypti di daerah endemis DBD Jakarta Timur. Vektora [Internet]. 2017;9(1):43–9. Available from: https://media.neliti.com/media/publications/127371-ID-gambaran-maya-indeks-dan-kepadatan-larva.pdf.

17. DitJen PP & PL Kemenkes RI. Pedoman survei entomologi demam berdarah dengue. [Internet]. Jakarta: Kemenkes RI.; 2013. Available from: https://bbtklppbjb.files.wordpress.com/2016/03/profil-dbd-untuk-kegiatan-survei-entomologi-dbd-di-kota-balikpapan-ta-2015.pdf.

18. Taslisia T, Rusjdi SR. Survei entomologi, maya indeks, dan status kerentanan larva nyamuk Aedes aegypti terhadap temephos. J Kesehat Andalas. 2018;7(1):33–41. doi:10.25077/jka.v7.i1.p33-41.2018.

19. Sugiyanto Z, Fani T. Readiness analysis and testing of model on community empowerment for mosquito eradication based online social media to reduce morbidity dengue fever in the District Ngaliyan Kota Semarang tahun 2015. ISBN : 979-26-0280-1 [Internet]. Universitas Dian Nuswantoro Semarang; 2015 p. 477–81. Available from: https://www.academia.edu/26220184/Readiness_Analysis_and_Testing_of_Model_On_Community_Empowerment_For_Masquito_Eradication_Based_Online_Social_Media_To_Reduce_Morbidity_Dengue_Fever_In_The_District_Ngaliyan_Kota_Semarang_Tahun_2015?auto=download.

20. Putri CRL, Laksono B. Keefektifan petugas surveilans kesehatan demam berdarah dengue dalam menentukan angka bebas jentik. Unnes J Public Heal [Internet]. 2017;6(1):16–23. Available from: https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph/article/view/12452.

21. Sugiyanto Z, Nurjanah, Kurniadi A. SMS Gateway untuk edukasi dan monitoring demam berdarah dengue di Kota Semarang. Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan, Semarang 15 November 2014. 2014:74–80.

22. Sumantri R, Hasibuan P, Novianry V. Hubungan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan kebiasaan keluarga dengan kejadian demam berdarah dengue (DBD) di Kota Pontianak tahun 2013. J Mhs PSPD FK Univ Tanjungpura [Internet]. 2014 [cited 2015 Dec 4];1(1). Available from: http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/viewFile/7844/7936.

23. Jaya DM, Ibrahim E, Anwar. Hubungan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) DBD dengan keberadaan larva Aedes aegypti di wilayah endemis DBD Kelurahan Kassi-Kassi Kota Makassar [Internet]. Available from: http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/6168/Dewi Mustika Jaya K11109332.pdf?sequence=1.

24. Rini AS, Efendi F, Misbahatul E. Hubungan pemberdayaan ibu pemantau jentik (Bumantik) dengan indikator keberhasilan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di Kelurahan Wonokromo Surabaya. Indones J Community Heal Nurs. 2012;1(1):10. doi: 10.20473/ijchn.v1i1.11883.

25. Ariyati IS. Hubungan antara perilaku PSN (3M Plus) dan kemampuan mengamati jentik dengan kejadian DBD di Kelurahan Tembalang Kecamatan Tembalang Kota Semarang [Skripsi]. Semarang: Universitas Negeri Semarang; 2015.

26. Sudjanal P. Diagnosis dini penderita demam berdarah dengue dewasa. Bul Jendela Epidemiol [Internet]. 2010;2:21–215. Available from: file:///C:/Users/E5/Downloads/buletin-dbd.pdf.

27. Sukana B. Pemberantasan vektor DBD di Indonesia. Media Litbangkes [Internet]. 1993 [cited 2017 Feb 6];3(1):9–16. Available from: http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/viewFile/929/1585.

28. Astuti P, Lustiyati ED. Hubungan kondisi lingkungan fisik terhadap tingkat kepadatan larva Aedes sp. di sekolah dasar wilayah Kecamatan Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta. J Ilmu Kesehat Masy. 2018;9(3):216–25.

29. Lagu AMHR, Damayati DS, Wardiman M. Hubungan jumlah penghuni, jumlah tempat penampungan air dan pelaksanaan 3M Plus dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes sp. di Kelurahan Balleangin Kecamatan Balocci Kabupaten Pangkep. Higiene [Internet]. 2017;3(1):22-9. Available from: http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/higiene/article/download/2760/2605.

30. Anwar A, Rahmat A. Hubungan Kondisi lingkungan fisik dan tindakan PSN masyarakat dengan container index jentik Ae. aegypti di wilayah buffer Bandara Temindung Samarinda. Higiene [Internet]. 2015;1(2):116-123. Available from: http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/higiene/article/viewFile/1242/1227.

31. Sukowinarsih TE, Cahyati WH. Hubungan sanitasi rumah dengan angka bebas jentik Aedes aegypti. J Kesehat Masy [Internet]. 2010;6(1):30–5. Available from: https://media.neliti.com/media/publications/25298-ID-hubungan-sanitasi-rumah-dengan-angka-bebas-jentik-aedes-aegypti.pdf.

32. Salsabila N, Raharjo BB. Kinerja petugas surveilans kesehatan dalam penanggulangan demam berdarah dengue. HIGEIA. 2018;2(2):260–71. doi: 10.15294/higeia.v2i2.18854.

33. Novalia RF. Analisis implementasi Peraturan Daerah Kota Semarang nomor 5 tahun 2010 tentang pengendalian penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Puskesmas Kedungmundu [Skripsi]. Semarang: Universitas Negeri Semarang; 2016. Available from: https://lib.unnes.ac.id/28129/1/6411412107.pdf.

34. Putri RT, Sudiro, Ratna L. Analisis implementasi kebijakan pengendalian demam berdarah dengue di Kelurahan Sendangmulyo Kecamatan Tembalang Kota Semarang. J Kesehat Masy [Internet]. 2012;1(2):108–17. Available from: http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm.

35. Iswanty A. Analisis implementasi kebijakan pengendalian demam berdarah dengue (DBD) di Kecamatan Tembalang Kota Semarang. J Kesehat Masy [Internet]. 2012;1(2):1–5. Available from: https://media.neliti.com/media/publications/18813-ID-analisis-implementasi-kebijakan-pengendalian-demam-berdarah-dengue-dbd-di-kecama.pdf.

36. Nuraini S. Analisis implementasi kebijakan pengendalian demam berdarah dengue di Puskesmas Kedungmundu Kecamatan Tembalang Kota Semarang. J Kesehat Masy [Internet]. 2012;1(2):118-25. Available from: http://eprints.undip.ac.id/38618/1/4456.pdf.
Published
2019-11-25
How to Cite
1.
Pratamawati D, Widiarti W, Trapsilowati W, Setiyaningsih R. Faktor Perilaku yang Berhubungan dengan Hasil Pemeriksaan Jentik Pasca Keberadaan Surveilans Angka Bebas Jentik di Kecamatan Tembalang Kota Semarang. blb [Internet]. 25Nov.2019 [cited 23Apr.2024];15(2):91-04. Available from: http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/blb/article/view/1327
Section
Articles