Gambaran Klinis dan Respon Imun Penderita Demam Berdarah Dengue  di Rumah Sakit Kristen Lindi Mara Sumba Timur Selama Bulan Januari Sampai dengan Desember 2018

Ruben Wadu Wila; Roy Nusa

doi:10.22435/blb.v16i2.2816

Ruben Wadu Wila Loka Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Waikabubak, Jalan Basuki Rahmat Km 5 Puuweri Waikabubak Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Roy Nusa Loka Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Waikabubak, Jalan Basuki Rahmat Km 5 Puuweri Waikabubak Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, Indonesia

DOI: https://doi.org/10.22435/blb.v16i2.2816

Keywords: Dengue Hemorrhagic fever, serology, IgM, IgG, Eastern Sumba

Abstract

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is an arboviral disease that is widespread worldwide. Dengue virus is transmitted to humans through the bite of an infected female Aedes mosquito. Infection of one of the viral serotypes in the majority of cases causes no symptoms or may cause clinical symptoms. Dengue virus infection causes the body to respond clinically and form antibodies. This research study is to provide clinical features and immune response in patients with Dengue hemorrhagic fever. This article uses an observational study design of secondary data of both IgM and IgG sequential examinations of 52 people with Dengue hemorrhagic fever infections at Lindi maria hospital in 2018.The results of the descriptive analysis showed that male population with Dengue hemorrhagic fever was 55.8%, and the highest rate of infection was in adolescents 34.6%. The most clinical features found were fever 91.4%; headache 24.0%; swallow pain 20.8%; vomiting 21.8%; and gastric pain18.7%. Serological examination showed 19.2% positive IgM; 36.5% IgG; and 44.2% positive both IgM and IgG. The Dengue virus infection in 52 patients in East Sumba is mostly secondary infection (80.8%) with the most infected age group is the adult group (≥ 16 years old).

References

1. Indrawan MA, Muhyi A, Leatemia DL. Gambaran hasil pemeriksaan serologis IgM dan IgG Dengue pada anak penderita demam berdarah Dengue berdasarkan lama hari demam di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Jurnal Kedokteran Mulawarman. 2018;5(2): 23-31.

2. Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2019.

3. Apriliana E, Tjiptaningrum A, Prayoga MJ. Hubungan hasil pemeriksaan antigen Non Struktural 1 (NS1) terhadap gejala, tanda klinis dan jumlah trombosit pada pasien suspek infeksi Dengue di RS Urip Sumoharjo. J Agromedicine. 2019;6(1): 30-7.

4. Ayu PR, Karima N, Gambaran pemeriksaan serologi IgM dan IgG Dengue dengan limfosit plasma biru pada pasien demam berdarah Dengue di RSUD Pesawaran Lampung. JK Unila. 2019;3(2): 247-50.

5. Megariani R, Mariko, Amrin A, Andani EP. Uji diagnostik pemeriksaan antigen nonstruktural 1 untuk deteksi dini infeksi virus Dengue pada anak. Sari Pediatri. 2014;16(2): 21-7.

6. Fajarani R, Martini, Adi MS. Gambaran variasi serotipe virus Dengue pada pasien infeksi Dengue di Kota Semarang Tahun 2019 (Penelitian di Rumah Sakit dan Puskesmas Kota Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal). 2020; 8(1): 169-76.

7. Mayasari R, Arisanti M, Nurmaliani R, Sitorus H, Ambarita LP. Karakteristik penderita, hari dan curah hujan terhadap kejadian demam berdarah di Kabupaten Ogan Komering Ulu. JHECDs. 2019;5(1): 23-9.
doi: 10.22435/jhecds.v5i1.1300.

8. Driyah S, Novriani H. Gambaran klinis dan serologi (IgM dan IgG) di tiga daerah endemik Pontianak Medan, dan Jakarta. J Indon Med Assoc. 2015;65(12): 612-7.

9. Mayasari R, Sitorus H, Salim M, Oktavia S, Supranelfy Y, Wurisastuti T. Karakteristik pasien Demam Berdarah Dengue pada instalasi rawat inap RSUD Kota Prabumulih periode Januari–Mei 2016. Media Litbangkes. 2019;29(1):39–50. doi:10.22435/mpk.v29i1.271.

10. Yanti CA, Novita. JM. Analisis kejadian DBD di Kota Bukittinggi. Epidemica (Journal of Public Health). 2020;1(1): 5-16.
doi:10.35730/epidemica.v1i1.519.

11. Dayani DP. The overview of Dengue hemorrhagic fever in East Java during 2015-2017. Jurnal Berkala Epidemiologi. 2020;8(1): 35–41. doi: 10.20473/jbe.V8I12020.35-41.

12. Tawakal F, Azkiya A. Diagnosis penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menggunakan metode Learning Vector Quantization (LVQ). JISKA. 2020;4(3):56-64.

13. Siskayani AS, Sumarya IM, Sari NLPK. Trombosit terendah, kenaikan hematokrit dan kadar TNF-α sebagai indikasi keparahan infeksi virus Dengue pada pasien DD dan DBD. WIDYA BIOLOGI. 2019;10(1): 13-22.

14. Anastasia H. Diagnosis klinis Demam Berdarah Dengue di tiga kabupaten/kota Sulawesi Tengah Tahun 2015-2016. Jurnal Vektor Penyakit. 2018;12(2):77–86.
doi:10.22435/vektorp.v12i2.834.

15. Mahasurya IGA, Lestari AAW, Yasa IWPS. Gambaran pemeriksaan serologi IgM-IgG anti Dengue pasien terinfeksi virus Dengue di Rumah Sakit Surya Husada Denpasar Bali pada periode Desember 2013 sampai Mei 2014. E-Jurnal Medika Udayana. 2017;6 (1):1-6.

16. Irwadi D, Arif M, Hardjoeno. Gambaran serologis IgM – IgG cepat dan hematologi rutin penderita DBD. Indonesian Journal Of Clinical Pathology and Medical Laboratory. 2007;13(2):45-8.
doi: 10.24293/ijcpml.v13i2.860.

17. Radji M. Imunologi dan virologi, edisi revisi. Jakarta: Isfi Penerbitan; 2015.

18. Mulyadi, Novelia M, Nugraheni N. Hubungan antara pemeriksaan antibodi Dengue IgG dengan uji fungsi hati (SGOT dan SGPT) pada pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di RSUD dr. M. Yunus Bengkulu bulan Desember 2015-Januari 2016. Jurnal Kedokteran Raflesia. 2016; 2(2):1-8.

19. Chandi DH. Prevalence of Dengue virus infection among population of Bhaili visiting tertiary health institution; Chhattisgarh. Asian Journal of Medical sciences. 2020; 11(2):30-4.
doi: 10.3126/ajms.v11i2.27345.

20. Sukendra DM. Efek olahraga ringan pada fungsi imunitas terhadap mikroba patogen: infeksi virus Dengue. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia. 2015;5(2):57-65.

21. Trisnadewi NLM, Wande IN. Pola serologi IgM dan IgG pada infeksi Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar, Bali bulan Agustus sampai September 2014. E-JURNAL MEDIKA, 2016; 5(8):1-5.