Kesesuaian Antara Ketersediaan Antibiotik dan Formularium Nasional Pada Era JKN di Faskes Tingkat Pertama Kota Manado Tahun 2014 - 2017
Abstract
Abstract
Benefits of Fornas are guidance in determining drug use, increasing rational drug use, quality control and treatment costs and optimizing services. The use of antibiotics is regulated according to the category of health service facilities. Therefore it is necessary to evaluate the suitability between the availability of antibiotic drugs and national formulary. The study design was cross sectional. This type of research is quantitative followed by qualitative data collection. Quantitative data in the form of secondary data on the availability of antibiotics for the period 2014-2017 at the North Sulawesi Provincial Health Office, Manado City Health Office, and 2 Health Centers in Manado City. The average percentage of suitability of antibiotics with the national formulary from 2014 to 2017 at level 1 health facilities was 61.77% in the Provincial Health Office, 61.59% in the City Health Office, 50.14% in the Puskesmas Bahu, 56.85% in the Tikala Health Center. The low percentage of conformity with fornas in the Provincial Health Office, Manado City Health Office and 2 Health Centers was dominated by the large number of antibiotic use which can only be used for level 2 and 3 health facilities. There needs to be escorting the process of socialization, implementation and supervision. It is necessary to consider forming a particular system, for example reward and punishment for doctors who write prescriptions.
Keywords: JKN, Antibiotics, National Formulary, FKTP
Abstrak
Manfaat Fornas yaitu acuan penetapan penggunaan obat dalam JKN, meningkatkan penggunaan obat rasional, kendali mutu dan biaya pengobatan dan mengoptimalkan pelayanan. Penggunaan antibiotik diatur berdasarkan kategori fasilitas pelayanan kesehatan. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi kesesuaian antara ketersediaan obat antibiotik dan formularium nasional. Desain penelitian adalah cross sectional. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yang diikuti oleh pengumpulan data kualitatif. Data kuantitatif berupa data sekunder ketersediaan antibiotik selama periode 2014 – 2017 di Dinas Kesehatan Provinsi Sulut, Dinkes Kota Manado, dan 2 Puskesmas di Kota Manado. Rata-rata persentase kesesuaian antibiotik dengan formularium nasional dari tahun 2014 – 2017 pada faskes tingkat 1 adalah 61,77% di Dinkes Provinsi, 61,59% di Dinkes Kota, 50,14% di Puskesmas Bahu, 56,85% di Puskesmas Tikala. Rendahnya persentase kesesuaian dengan fornas di Dinkes Provinsi, Dinkes Kota Manado dan 2 Puskesmas lebih didominasi karena banyaknya penggunaan antibiotik yang hanya boleh digunakan untuk faskes tingkat 2 dan 3. Perlu ada pengawalan terhadap proses sosialisasi, implementasi dan pengawasan. Perlu dipertimbangkan untuk membentuk sistem tertentu, misalnya reward and punishment terhadap dokter yang menulis resep.
Kata kunci: JKN, Antibiotik, Formularium Nasional, FKTP
References
Sitanggang, Maura Linda., Mengapa Harus Fornas, Publikasi Hukormas Dirjen Farmalkes, 02 Mei 2016, diunduh dari http://farmalkes.kemkes.go.id/2016/05/mengapa-harus-fornas/ tanggal 07 Januari 2020.
Sitanggang, Maura Linda., Formularium Nasional Kendalikan Mutu Dan Biaya Pengobatan, Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI, 21 Juni 2013, diunduh dari https://www.depkes.go.id/article/print/2327/forulariumnational-kontrol-mutu-dan-biaya-pengobat. html tanggal 06 Januari 2020.
Khoirunisa, Rizqia, Perbedaan Faskes Tingkat 1, 2 dan 3 BPJS Kesehatan, 2016, [disitasi 10 januari 2019]. Available from: http://www.pasienbpjs.com/2016/09/perbedaan-faskestingkat-1-2-dan-3-bpjs.html
Sujith J.Chandy, Consequenses of irrational use of Antibiotics. Indian J Med Ethics 2012; 4:1-2.
Gyssen IC, Audits for monitoring the quality of Antimicrobial prescription. Dalam: Van der Meer JW, Gould IM, penyunting. Antibiotics policies theory and practice. New York: Kluwer Academic;2005.h.197-226.
Wolajan, Fineke, 2018, Dunia Menghadapi Ancaman Resistensi Antimikroba, Penggunaan Antibiotik Tak Boleh Sembarangan, Manado: Tribun Manado, 29 Juli 2018
Budiarto, Wasis., Kristiana, Lusi., 2015, Pemanfaatan Dana Kapitasi Oleh Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Dalam Penyelenggaraan JKN, Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 18 No. 4 Oktober .2015; 18 (4) : 437 - 445.
Anggraeni, Risa Tri., Sriatmi, Ayun., Fatmasari, Eka Yunila. Analisis Pemanfaatan Dana Kapitasi Oleh Puskesmas Dalam Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional Di Kabupaten Purbalingga, Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal). 2016: 4(4) : 135 - 144.
Wahyuni, Wina. Analisis Ketersediaan Obat di Puskesmas Batunadua Kota Padangsidimpuan Tahun 2017,[Skripsi]. Medan : Universitas Sumatera Utara; 2018.
Simanullang S. Analisis Perencanaan Kebutuhan Obat Dalam Implementasi Kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan. [Tesis]. Medan : Universitas Sumatera Utara; 2014.
Pratiwi, Yulia., Swantari, Anik. Perbandingan Penggunaan Obat Antibiotik (Amoxillin, Cefadroxil, dan Ciprofloxacin) di Puskesmas X Kabupaten Kudus, Cendekia Journal of Pharmacy. 2017; 1(1) : 18 – 24.
Putra, I. M. A. S., Wardani, I. G. A. A. K., 2017, Profil Penggunaan Antibiotika Untuk Pengobatan Ispa Nonpneumonia Di Puskesmas Kediri Ii Tahun 2013 Sampai Dengan 2015, Medicamento, 2017, 3 (1).
Wijayanti, A., &Wijayanti, E. Evaluasi Persepan Antibiotik pada Pasien Dewasa di Puskesmas Banguntapan 1 Bantul Yogyakarta tahun 2014. CERATA journal of Pharmacy Science. 2014; 18-33.
Handayani, Lutfi Fitri.Analisis Perbandingan Penggunaan Antibiotik dengan Metode Defined Daily Dose (DDD) dan Prescribed Daily Dose (PDD) di Puskesmas Tegalrejo dan Jetis Yogyakarta Tahun 2015, [Skripsi]. Yogyakarta : Universitas Islam Indonesia; 2017.
Wahyuningsih, Febriani Nur. Kualitas Dan Kuantitas Penggunaan Antibiotik Di Puskesmas II Sumbang Kabupaten Banyumas. [Skripsi]. Purwokerto : Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah; 2016.
Muhlis, Muhammad. Kajian Peresepan Antibiotika pada Pasien Dewasa di Salah Satu Puskesmas Kota Yogyakarta Periode Januari – April 2010, Jurnal Ilmiah Kefarmasian. 2011;1(1): 33 - 41.
Erlangga, Daeng. Pola Peresepan Antibiotik pada Pasien Rawat Jalan di Puskesmas dalam Wilayah Kota Pariaman. [Skripsi]. Padang : Universitas Andalas; 2017.
Hardanti, Riska Dian. Evaluasi Pengobatan Penyakit Pneumonia pada Pasien Balita dengan Pendekatan Manajemen Terpadu Balita Sakit ( MTBS ) di Puskesmas Kapuas Kabupaten Sanggau [Skripsi; Pontianak : Universitas Tanjungpura; 2015.
Maakh, Yorida Febry., Laning, Ivonne., Tattu, Rambu.Profil Pengobatan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Puskesmas Rambangaru Tahun 2015. 2017; Jurnal Info Kesehatan, 15(2): 435-450.
Wahyunita, Yuni., Fatimawali, Sudewi, Sri. Identifikasi dan Uji Sensitifitas Isolat Bakteri dari Plak Gigi Pasien dengan Tumpatan Amalgam di Puskesmas Tikala Baru Manado Terhadap Antibiotik Golongan Sefalosporin (Cefixime) Dan Linkosamida (Linkomisin). PHARMACON 2017; 6(4) : 35 -43.
Siregar, N. Analisis Perencanaan Kebutuhan Obat Publik Untuk Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas Di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan. [Tesis]. Medan : Universitas Sumatera Utara; 2016.
Nasution, M. Analisis Perencanaan Obat di Puskesmas Padangmatinggi Kota Padangsidimpuan. [Skripsi]. Medan : Universitas Sumatera Utara; 2015.
Maulidie, Mochammad., Saputera, Alfiannor. Evaluasi Pengelolaan Obat Tahap Seleksi dan Perencanaan di Era Jaminan Kesehatan Nasional di RSUD H. Hasan Basery Kandangan Tahun 2014,. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina. 2016; 1(2): 248-255.
Prabowo, Pulung., Satibi, Pamudji., Gunawan. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ketersediaan Obat Di Era JKN Pada Rumah Sakit Umum Daerah. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi. 2016; 6 (3).
Winda, Syahdu. Formularium Nasional (FORNAS) dan e-Catalogue Obat Sebagai Upaya Pencegahan Korupsi dalam Tata Kelola Obat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Jurnal Integritas. 2018; 4(2):177 – 206.
Mendrofa, D.E., Suryawati, C. Analisis Pengelolaan Obat Pasien BPJS di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia,. 2016; 4(3): 214 – 21.
Copyright (c) 2020 Buletin Penelitian Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Publishing your paper with Buletin Penelitian Kesehatan means that the author or authors transfer the copyright to Buletin Penelitian Kesehatan. Buletin Penelitian Kesehatan granted an exclusive reuse license by the author(s), but the author(s) are able to put the paper onto a website, distribute it to colleagues, give it to students, use it in your thesis etc, even commercially.
Buletin Penelitian Kesehatan journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge. This journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. This license lets others remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
Buletin Penelitian Kesehatan journal Open Access articles are distributed under this Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA). Articles can be read and shared for All purposes under the following conditions:
- BY: You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
- SA: If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.