Kejadian Infeksi Menular Seksual di Kota Denpasar Tahun 2016

  • Desak Widyanthini
  • Ni Made Dian Kurniasari Universitas Udayana
  • Desak Made Widyanthari Universitas Udayana
Keywords: Infeksi menular seksual, puskesmas, Denpasar

Abstract

Abstract

The incidence of sexually transmitted infections (STI) that occurred in Denpasar since 2010 until the year 2012 has increased. This study aims to provide an illustration of the incidence of STIs in Denpasar City in 2016 and its influencing factors. This was an analytical study of data derived from medical records of patients who performed STI examination at four public health centers (puskesmas) in Denpasar City from January to December 2016. Data were assessed by univariate and bivariate analyses using chi-square test. The results showed that from a total of 1,397 respondents, 18.2% were diagnosed as STI positives. The result of bivariate analysis showed that the significant factors for the incidence of STI were female sex worker’s customers (OR=2.3 95% CI: 1.7-3.2; p<0.001), employed respondents (OR=2.2; 95% CI: 1.7-2.9; p<0.001), male (OR=1.6; 95% CI: 1.2-2.1; p=0.001) and married (OR=1.4; 95% CI: 1.1-1.9; p=0.014). It is recommended that each puskesmas should conduct community outreach activities especially to female sex worker’s customers as one of groups with high risk of STI infections.

Keywords: Sexually transmitted infections, public health centers, Denpasar

Abstrak

Sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 insiden Infeksi menular seksual (IMS) di Kota Denpasar mengalami peningkatan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kejadian IMS di Kota Denpasar tahun 2016 dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional menggunakan data rekam medis pasien yang melakukan pemeriksaan IMS (data tercatat pada SIHA IMS) periode Januari sampai dengan Desember 2016 di empat puskesmas di Kota Denpasar. Analisis dilakukan secara univariat dan bivariate dengan chi square test. Penelitian ini menunjukkan bahwa dari total 1397 reponden, sebanyak 18,2% didiagnosis positif IMS). Hasil analisa bivariat menunjukkan faktor yang signifikan terhadap kejadian IMS adalah responden pelanggan PSK (OR=2,3 95% CI: 1,7- 3,2; p<0,001), bekerja (OR=2,2; 95% CI: 1,7-2,9; p<0,001 ), laki-laki (OR=1,6; 95% CI: 1,2-2,1; p=0,001) dan sudah menikah (OR=1,4; 95% CI: 1,1-1,9; p=0.014). Diharapkan pada masingmasing puskesmas agar kegiatan penjangkauan yang selama ini ada dapat menyasar pelanggan PSK sebagai salah satu kelompok dengan risiko IMS.

Kata kunci: Infeksi menular seksual, puskesmas, Denpasar

References

Mayaud P,Mabey D. Approaches to the control of sexually transmitted infection on developing countries: old problem and modern challenges. BMJ. 2004;80:174-182.

World Health Organization. Sexually transmitted infections, Geneva: WHO; 2011.

Centers for Disease Control and Prevention. Sexually transmitted disease surveillance. Atlanta US: Department of Health and Human Services, Division of STD Prevention; 2013.

Kusnan, A. Analisis hubungan determinan kejadian penyakit infeksi menular seksual (IMS) pada wanita penjaja seksual (WPS) [skripsi[. Sulawesi Tenggara: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo; 2013.

SDKI, Survei demografi dan kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: Badan Pusat Statistik; 2013.

Dinas Kesehatan Kota Denpasar. Profil Dinas Kesehatan Kota Denpasar Tahun 2012. Denpasar: Dinas Kesehatan Kota Denpasar; 2013.

Setyawulan. Hubungan praktek pencegahan penyakit menular seksual dengan kejadian penyakit menular seksual [skripsi]. Semarang; Universitas Muhammadiyah Semarang; 2007.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Survei terpadu biologis dan perilaku 2011. Jakarta: Kemenkes RI; 2012.

Dewi, Y. Kejadian infeksi menular seksual (IMS) berdasarkan karakteristik sosial demografi di Puskesmas II Denpasar Utara Tahun 2014-2016 [skripsi]. Denpasar: Universitas Udayana; 2016.

Dyna, S., dkk. Karakteristik Penderita Infeksi Menular Seksual Di Wilayah Kerja Puskesmas Bandar Baru Tahun 2013 [skripsi]. Sumatera Utara: Departemen Epidemiologi FKM USU; 2013.

Subekti, R. Hubungan Umur dan Status Perkawinan dengan Kejadian Gonore di Puskesmas Madukara I Kabupaten Banjarnegara Tahun 2015. Medsaina. 2017;3(1):1-5.

Ekawati, N.K., dkk. Laporan hasil penelitian studi tentang perilaku beresiko pelaku pekerja pariwisata (sopir travel dan pramuwisata) terhadap HIV/AIDS di Kota Denpasar Provinsi Bali. Denpasar: Fakultas Kedokteran Universitas Udayana; 2014.

Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Laporan KPA Nasional 2010. Jakarta: KPAN; 2010.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Estimasi dan Proyeksi HIV/AIDS di Indonesia Tahun 2011-2016. Jakarta: Kemenkes RI; 2014.

Espirito Santo M, Etheredge G. How to reach clients of female sex workers: a survey" by surprise" in brothels in Dakar, Senegal. Bulletin of the World Health Organization. 2002;80(9):709-713.

Voeten HA, Egesah OB, Ondiege MY, Varkevisser CM, Habbema JDF. Clients of female sex workers in Nyanza province, Kenya: a core group in STD/ HIV transmission. Sexually Transmitted Diseases. 2002;29(8):444-452.

Hor LB, Detels R, Heng S, Mun P. The role of sex worker clients in transmission of HIV in Cambodia. International Journal of STD & AIDS. 2005;16(2):170-174.

Lowndes CM, Alary M, Labbe A-C, et al. Interventions among male clients of female sex workers in Benin, West Africa: an essential component of targeted HIV preventive interventions. Sexually Transmitted Infections. 2007;83(7):577- 581.

Budiman, dkk. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gonore di wilayah kerja Puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung. Bandung: Universitas Islam Bandung; 2015.

Nova. Hubungan pendidikan dan pengetahuan dengan kejadian penyakit menular seksual pada klien di wilayah kerja Puskesmas Penurunan Kota Bengkulu Tahun 2014. [skripsi]. Bengkulu: Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu; 2015.

Arifin, N.F. Penggunaan kondom dan vaginal higiene sebagai faktor risiko kejadian infeksi menular seksual pada wanita pekerja seks di lokasi Batu 24 Kabupaten Bintan. Semarang: Universitas Diponegoro; 2012.

Published
2019-12-30
How to Cite
1.
Widyanthini D, Kurniasari NM, Widyanthari D. Kejadian Infeksi Menular Seksual di Kota Denpasar Tahun 2016. bpk [Internet]. 30Dec.2019 [cited 26Apr.2024];47(4). Available from: http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/bpk/article/view/2117
Section
Articles