Penyebab Langsung dan Tidak Langsung Stunting di Lima Kelurahan di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor (Study Kualitatif Kohor Tumbuh Kembang Anak Tahun 2019)

  • Bunga Ch Rosha Peneliti pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Jl. Percetakan Negara 29 Jakarta Pusat 10560, Indonesia
  • Andi Susilowati Peneliti pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Jl. Percetakan Negara 29 Jakarta Pusat 10560, Indonesia
  • Nurillah Amaliah Peneliti pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Jl. Percetakan Negara 29 Jakarta Pusat 10560, Indonesia
  • Yurista Permanasari Peneliti pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat Jl. Percetakan Negara 29 Jakarta Pusat 10560, Indonesia
Keywords: Stunting, penyebab langsung, penyebab tidak langsung

Abstract

Abstract

Stunting is a condition of chronic malnutrition that occurs during a critical period of the child's growth and development caused by several factors. The research objective was to explore the direct and indirect causes of stunting as part of the 2019 child development cohort study in Bogor City. The study used indepth interviews with 24 informants who had children under five (10-49 months) with a normal history of birth weight, but then experienced stunting. The data analysis was thematic and the results showed that the direct causes included the provision of colostrum and exclusive breastfeeding but without continued balance with adequate complementary feeding. Prelacteal feeding was given to replace breast milk after childbirth, the first feeding with factory food until more than 1 year old so that the nutritional needs of the child were insufficient. Moreover, the consumption of protein sources is still insufficient and the child has a history of recurrent infections. Meanwhile, the indirect causes included the low socioeconomic status and poor environmental sanitation conditions posing them at risks of infections. To overcome these problems, it is necessary to improve nutrition education for mothers, improve environmental sanitation and increase the family economy through community economic empowerment.

Key words: Stunting, direct cause, indirect cause

Abstrak

Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang terjadi pada saat periode kritis dari proses tumbuh dan kembang anak yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Tujuan penelitian ini untuk menggali penyebab langsung dan tidak langsung kejadian stunting yang merupakan bagian dari penelitian kohor tumbuh kembang anak tahun 2019 di Kota Bogor. Metode kualitatif deskriptif dilakukan melalui wawancara mendalam dengan 24 informan ibu yang memiliki balita (10-49 bulan) dengan riwayat lahir normal, tetapi kemudian mengalami stunting. Analisis data menggunakan analisis Tematik. Hasil penelitian menunjukkan penyebab langsung antara lain pemberian kolostrum serta ASI eksklusif sudah dilakukan tetapi belum diimbangi dengan MP-ASI yang adekuat, pemberian makanan prelakteal berupa susu formula diberikan untuk menggantikan ASI yang belum keluar pasca melahirkan, pemberian makanan pertama berupa makanan pabrikan diberikan sampai anak berusia lebih dari 1 tahun sehingga tidak mencukupi kebutuhan gizi anak seiringnya bertambahnya usia anak, konsumsi sumber protein masih kurang dan mengalami riwayat infeksi berulang. Sedangkan penyebab tidak langsung yaitu rendahnya status sosial ekonomi keluarga dan kondisi sanitasi lingkungan yang kurang baik dapat menjadi risiko anak mudah tertular penyakit infeksi. Untuk mengatasi masalah ini perlu ditingkatkan edukasi gizi pada ibu, peningkatan sanitasi lingkungan sekitar dengan menjalankan program bersih lingkungan dan peningkatan ekonomi keluarga melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Kata kunci: Stunting, penyebab langsung, penyebab tidak langsung

References

Astari LD. Faktor yang Berpengaruh terhadap Kejadian Stunting Anak Usia 6-12 Bulan di Kabupaten Bogor. Institut Pertanian Bogor; 2006.

Soekirman. Perlu Paradigma Baru untuk Menanggulangi Masalah Gizi Makro di Indonesia [Internet]. http://www.gizi.net/makalah/download/prof-soekirman.pdf. 2005. Available from: http://www.gizi.net/makalah/download/prof-soekirman.pdf

Badan Litbangkes RI. Riset Kesehatan Dasar 2007. Kementeri Kesehat Republik Indones. 2008;1–384.

Badan Litbangkes RI. Riset Kesehatan Dasar (National Health Survey) Tahun 2013. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013.

Badan Litbangkes RI. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia tahun 2018. Kementerian Kesehatan. 2018. p. 182–3.

Infodatin pusat data dan informasi kementrian kesehatan RI. Situasi Balita Pendek. Jakarta; 2016.

WHO. Maternal, infant and young child nutrition. (WHO, Ed.). Geneva, Switzerland: The sixty‐fifth world health assembly WHA65.6. 2012.

Victora CG, Morris SS, Barros FC, Horta BL, Weiderpass E, Tomasi E. Breast-feeding and growth in Brazilian infants. Am J Clin Nutr. 1998;67:452–8.

Ty Beal, Alison Tumilowicz, Aang Sutrisna DI, Neufeld LM. A review of child stunting determinants in Indonesia. Matern Child Nutr . 2018;14:e12617:1–10.

Stewart CP, Iannotti L, Dewey KG, Michaelsen KF, Onyango AW. Original Article Contextualising complementary feeding in a broader framework for stunting prevention. Matern Child Nutr. 2013;9((Suppl. 2)):27– 45.

Liben ML, Abuhay T, Haile Y. The Role of Colostrum Feeding on the Nutritional Status of Preschool Children in Afambo District, Northeast Ethiopia : Descriptive Cross Sectional Study. 2016;2(6):87–91.

Gebretsadik GG, Tkuwab H, Berhe K, Mulugeta A, Mohammed H, Gebremariam A. Early initiation of breastfeeding , colostrum avoidance, and their associated factors among mothers with under one year old children in rural pastoralist communities of Afar , Northeast Ethiopia : a cross sectional study. 2020;1–9.

WHO. Infant and young child feeding. 2009.

Yamauchi, Y and Yamanouchi I. The Relationship between Rooming in or not Rooming in and Breast Feeding Variables. Onlinelibrary.wiley.com/doi/101111/ j165122271990.tb11377.x/abstrak. 1990;

Kementerian Kesehatan. Modul Pelatihan Konseling : Pemberian Makan Bayi dan Anak. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak; 2014. 1–197 p.

Lusiana E. The Relationship between Exclusive Breastfeeding ( ASI ) and Mother Heightwith Incident Rates Stunting among Child Age 2-5 Years In Barombong Public Health Center , Gowa , Sulawesi Selatan. 2019;2019:558–67.

Biks GA, Berhane Y, Worku A, Gete YK. Exclusive breast feeding is the strongest predictor of infant survival in Northwest Ethiopia : a longitudinal study. J Heal Popul Nutr. 2015;34(9):7–12.

Tewabe T, Mandesh A, Gualu T, Alem G, Mekuria G, Zeleke H. Exclusive breastfeeding practice and associated factors among mothers in Motta town , East Gojjam zone , Amhara Regional State , Ethiopia , 2015 : a cross-sectional study. Int Breastfeed J. 2017;12(2):1–7.

Black RE, Allen LH, Bhutta ZA, Caulfield LE, de Onis M, Ezzati M, Mathers C RJM and CUSGM and child undernutrition: global and regional exposures and health consequences. L 2008 J 19;371(9608):243-60. doi: 10. 1016/S014.-6736(07)61690-0. P 18207566. Maternal and Child Undernutrition Study Group. Lancet. 2008;19(371(9608)):243-60.

WHO. Complementary feeding [Internet]. 2019. Available from: https://www.who.int/nutrition/topics/complementary_feeding/en/.

Mitra, Nurlisis dan RD. Jenis dan keberagaman makanan pendamping air susu ibu dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan. In: Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) XI. Jakarta: LIPI Press; 2018. p. 111–9.

Kaimila Y, Divala O, Agapova SE, Stephenson KB, Thakwalakwa C, Trehan I, et al. Consumption of Animal-Source Protein is Associated with Improved Height-for-Age Z Scores in Rural. Nutrients. 2019;11(2):1–21.

Ngaisyah DR and Rohman A. Effect of Fish Consumption as a Local Food Alternative for the Reduction of Stunting in Toddlers. Pakistan J Nutr. 2019;18(5):496–500.

Lestari W, Margawati A, Rahfiludin MZ. Faktor risiko stunting pada anak umur 6-24 bulan di kecamatan Penanggalan kota Subulussalam provinsi Aceh. J Gizi Indones. 2014;3(1):37–45.

Picauly I TS. Analisis Determinan Dan Pengaruh Stunting Terhadap Prestasi Belajar Anak Sekolah Di Kupang Dan Sumba Timur , NTT. J Gizi dan Pangan. 2013;8(1):55–62.

Kusumawati E, Rahardjo S, Sari HP. Model Pengendalian Faktor Risiko Stunting pada Anak Usia di Bawah Tiga Tahun. J Kesehat Masy Nas. 2015;9(3):249–56.

Zairinayati RP. Hubungan hygiene dan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada balita. Babul Ilmi_Jurnal Ilm Multi Sci Kesehat. 2019;10(1):78–91.

Kementerian Kesehatan. Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Jakarta; 2018.

Undang-undang RI Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan.

Adriani M; Wirjatmadi B. Pengantar Gizi Masyrakat. 1st ed. Jakarta: Kencana; 2012. 1–340 p.

Tessema M; Belachew T; Ersino G. Feeding patterns and stunting during early childhood in rural communities of Sidama, South Ethiopia. Pan Afr Med J. 2013;14(75):1–12.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. Laporan tahunan tahun 2012. Yogyakarta; 2012.

Masrin M, Paratmanitya Y, Aprilia V. Ketahanan pangan rumah tangga berhubungan dengan stunting pada anak usia 6-23 bulan. J Gizi dan Diet Indones. 2014;2:103–15.

Hayati AW, Jalal F, Madanijah S. Pola Konsumsi pangan dan Asupan Energi dan Zat Gizi Anak Stunting dan Tidak Stunting 0-23 Bulan. J Gizi dan Pangan. 2012;7(2):73–80.

Published
2020-10-20
How to Cite
1.
Rosha B, Susilowati A, Amaliah N, Permanasari Y. Penyebab Langsung dan Tidak Langsung Stunting di Lima Kelurahan di Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor (Study Kualitatif Kohor Tumbuh Kembang Anak Tahun 2019). bpk [Internet]. 20Oct.2020 [cited 20Apr.2024];48(3):169-82. Available from: http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/bpk/article/view/3131
Section
Articles