Implementasi Model Bada dalam Pengendalian Schistosomiasis di Desa Lengkeka, Kecamatan Lore Barat, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah

  • Ahmad Erlan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala Jl. Masitudju No. 58 Labuan Panimba, Donggala, Sulawesi Tengah, Indonesia
  • Junus Widjaja Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala Jl. Masitudju No. 58 Labuan Panimba, Donggala, Sulawesi Tengah, Indonesia
  • Anis Nur Widayati Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala Jl. Masitudju No. 58 Labuan Panimba, Donggala, Sulawesi Tengah, Indonesia
  • Malonda Maksud Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala Jl. Masitudju No. 58 Labuan Panimba, Donggala, Sulawesi Tengah, Indonesia
  • Intan Tolistiawaty Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala Jl. Masitudju No. 58 Labuan Panimba, Donggala, Sulawesi Tengah, Indonesia
  • Murni Murni Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala Jl. Masitudju No. 58 Labuan Panimba, Donggala, Sulawesi Tengah, Indonesia
  • Hasrida Mustafa Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala Jl. Masitudju No. 58 Labuan Panimba, Donggala, Sulawesi Tengah, Indonesia
  • Ningsi Ningsi Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala Jl. Masitudju No. 58 Labuan Panimba, Donggala, Sulawesi Tengah, Indonesia
Keywords: Schistosomiasis, Community Empowerment, Bada Model Development, Central Sulawesi

Abstract

Abstract

Schistosomiasis in Indonesia has been found in three endemic areas of Central Sulawesi Province and its control program has long been implemented for more than 35 years, but the transmission has remained unchanged. A new integrated and community based strategy, namely “Bada”was implemented in Lengkeka Village.in 2019. The study aimed to determine the impact of the implementation of Bada model to control schistosomiasis using mixed methods. The Bada model consisted of four actions, namely design of village regulations, formation of schistosomiasis control team, the improvement of capacity for several key persons and integrated schistosomiasis control with various sectors. The results showed the increase of stool collection coverage from 54.59% in 2018 to 71.92% in 2019 and the mass drug administration coverage, from 53% in 2018 to 86.04% in 2019. The snail focci areas were reduced from five to three areas. The schistosomiasis prevalence in human was 0% in 2019. The study also found the increasing of the knowledge, attitude, and practice about schistosomiasis and its prevention of people in the study area.. Based on the results, the Bada model can be considered to be implemented in other schistosomiasis endemic areas, with regard to the local wisdom.

Keywords: Schistosomiasis, community empowerment, development of Bada model, Lengkeka, Poso

Abstrak

Schistosomiasis di Indonesia ditemukan di Provinsi Sulawesi Tengah dan upaya pengendalian sudah dilakukan selama lebih dari 35 tahun terakhir, tetapi sampai saat ini penularan masih terjadi. Sebuah strategi baru pengendalian schistosomiasis terintegrasi dan berbasis masyarakat, yang disebut pengembangan model “Bada” diimplementasikan di Desa Lengkeka tahun 2019. Penelitian dilakukan dengan mixed methods Pengembangan tersebut terdiri atas empat kegiatan, yaitu penyusunan peraturan desa, pembentukan tim pengendalian Schistosomiasis desa/Tim Peda’, peningkatan kapasitas dalam pengendalian schistosomiasis melalui beberapa tokoh masyarakat dan program pengendalian Schistosomiasis terintegrasi lintas sektor. Hasil implementasi menunjukkan terjadi penurunan kasus schistosomiasis pada manusia dan hewan mamalia ternak menjadi nol, meningkatkan cakupan pengumpulan tinja manusia, dari 54,59% menjadi 71,92%, juga meningkatkan cakupan pengobatan dari 53% pada tahun 2018 menjadi 86,04% pada tahun 2019. Pengembangan Model Bada dapat menurunkan jumlah daerah fokus dari 5 menjadi 3 daerah fokus, juga menambah pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat secara signifikan. Berdasarkan hasil tersebut Pengembangan Model Bada dapat dipertimbangkan untuk diimplementasikan di daerah endemis schistosomiasis lain di Provinsi Sulawesi Tengah, dengan tetap mempertimbangkan kearifan lokal masingmasing desa.

Kata kunci: Schistosomiasis, pemberdayaan masyarakat, pengembangan model Bada, Lengkeka, Poso.

References

Hadidjaja P. Schistosomiasis Di Indonesia. 1st ed. Jakarta : UI Press; 1985.

WHO. Schistosomiasis. Accessed November 7, 2018. http://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/schistosomiasis

Sudomo M. Penyakit Parasitik Yang Kurang Diperhatikan. Jakarta : Badan Litbang Kesehatan; 2008.

WHO. Schistosomiasis. Accessed November 20, 2020. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/schistosomiasis

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. Laporan Schistosomiasis Sulawesi Tengah. Donggala : Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah; 2015.

WHO. WHO | Schistosomiasis. WHO. Published online 2017.

Sudomo M, Pretty M. S. Pemberantasan Schistosomiasis di Indonesia. Bul Penelit Kesehat. 2007;35 No. I.

Sripa B, Tangkawattana S, Laha T, et al. Toward integrated opisthorchiasis control in northeast Thailand: The Lawa project. Acta Trop. 2015;141(Part B):361-367. doi:10.1016/j. actatropica.2014.07.017

Zubaidah IL. Hubungan Antara Pelaksanaan Tugas Juru Malaria Desa (JMD ) dengan Penemuan Kasus Malaria Positif di Kabupaten Banjarnegara. Published online 2015.

Trisnowati H. Pemberdayaan Masyarakat untuk Pencegahan Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular (Studi Pada Pedesaan Di Yogyakarta). Media Kesehat Masy Indones. 2018;14(1):17. doi:10.30597/mkmi.v14i1.3710

Krishnan A, Ekowati R, Baridalyne N, Kusumawardani N, Kapoor SK, Leowski J. Evaluation of community-based interventions for non-communicable diseases: experiences from India and Indonesia. doi:10.1093/heapro/ daq067

Salwa M, Atiqul Haque M, Khalequzzaman M, Al Mamun MA, Bhuiyan MR, Choudhury SR. Towards reducing behavioral risk factors of non-communicable diseases among adolescents: protocol for a school-based health education program in Bangladesh. BMC Public Health. 2019;19(1):1-9. doi:10.1186/s12889019-7229-8

Badan Litbangkes. Kajian Penyakit Menular Utama dan Neglected. 2013;(11).

Hidayati F, Sudarnika E, Latif H, et al. Intervensi Penyuluhan dengan Metode Ceramah dan Buzz untuk Peningkatkan Pengetahuan dan Sikap Kader Posyandu dalam Pengendalian Rabies di Kabupaten Sukabumi. J Penyul. 2019;15(1):65-74.

Sripa B, Tangkawattana S, Laha T, et al. Acta Tropica Toward integrated opisthorchiasis control in northeast Thailand : The Lawa project. Acta Trop. 2015;141:361-367. doi:10.1016/j.actatropica.2014.07.017

Eliana D, Solikhah. Pengaruh Buku Saku Gizi Terhadap Tingkat Pengetahuan Gizi Pada Anak Kelas 5 Muhammadiyah Dadapan Desa Wonokerto Kecamatan Turi Kabupaten Sleman Yogyakarta. Kes Mas. 2012;6(2):162-232.

Koraag ME, Nurwidayati A, Chadijah S, Nyoman N, Tolistiawaty I. Peningkatan Pengetahuan tentang Schistosomiasis pada Guru dan Murid Sekolah Dasar Di Kecamatan Lore Barat Kabupaten Poso. Vektora. 2019;11(1):21-30.

Bappenas. Roadmap Eradikasi Schistosomiasis Di Indonesia 2018-2025. Jakarta : Bappenas; 2017. 19. Junus W, Hayani A. Rencana Aksi Lintas Sektor dan Peran Serta Masyarakat dalam Pengendalian Fokus Keong Perantara schistosomiasis di Napu. J Vektor Penyakit. 2019;13:125-132.

Published
2020-12-10
How to Cite
1.
Erlan A, Widjaja J, Widayati A, Maksud M, Tolistiawaty I, Murni M, Mustafa H, Ningsi N. Implementasi Model Bada dalam Pengendalian Schistosomiasis di Desa Lengkeka, Kecamatan Lore Barat, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. bpk [Internet]. 10Dec.2020 [cited 2May2024];48(3):199-08. Available from: http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/bpk/article/view/3246
Section
Articles