Determinan Kejadian Diare pada Balita Berdasarkan Indikator Pilar 1, 2 dan 3 Program STBM di Wilayah Puskesmas Banjarangkan II, Kabupaten Klungkung, Bali

  • Utami Dwipayanti Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Indonesia
Keywords: diarrhoea, hand washing, food hygiene, toilet, total sanitation

Abstract

Diarrhea remains an important health issues in Klungkung Regency. Community Based Total Sanitation Program (STBM) is a national program that aims to reduce diarrhoea incidence by changging people’s sanitation behavior. The objective of the research is to examine factors related to the aspect of pilar 1, 2 and 3 of STBM program towards diarrhea case among children under five in the catchment area of Puskesmas Banjarangkan II, Klungkung. This research is an observasional research with case control design on 37 mothers of children with diarrhea as cases and 37 controls. Demographic information, access and practice related to pilar 1,2,3 of STBM were collected using questionnaire developed based on STBM verification form. The data was analysed using Chi Square test and logistic regression. Aspects of Pillars 1,2 and 3 STBM program significantly associate with diarrhea incidence among children under five in Banjarangkan II Health Center catchment area, namely the quality of toilet and hand washing facilities, and hand washing with soap behavior at five critical. The logistic regression shows that determinants of diarrhea include the quality of toilet (AOR= 12.08), the quality of hand washing facilities (AOR= 9,43) and hand washing with soap behaviour before taking care and feeding the infant (AOR= 9,88). It is recommended for future implementation and monitoring of STBM program to emphasise more on the hygienic quality of toilet and hand washing facilities, as well as the hand washing behaviour in five critical times beside on the time after defecating.
Keywords : diarrhea, hand washing, food hygiene, toilet, total sanitation

Abstrak
Diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat di Kabupaten Klungkung. Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan salah satu program yang bertujuan menurunkan kejadian diare dengan mengubah perilaku sanitasi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor Aspek Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Pilar 1, 2 dan 3 terhadap kejadian diare pada balita di wilayah Puskesmas Banjarangkan II di Kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain Case Control yang dilakukan terhadap 37 ibu balita sebagai kasus dan 37 ibu balita sebagai kontrol. Informasi demografi, akses dan praktik terkait pilar 1,2,3 STBM dikumpulkan menggunakan kuisioner yang dikembangkan berdasarkan formulir verifikasi STBM. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square dan regresi logistik. Aspek STBM pilar 1,2 dan 3 yang berhubungan bermakna terhadap kejadian diare pada balita di wilayah Puskesmas Banjarangkan II yaitu kualitas sarana sanitasi jamban, kualitas sarana Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), dan kebiasaan mencuci tangan pakai sabun di 5 waktu kritis. Analisis regresi logistik menunjukkan determinan kejadian diare di wilayah studi adalah kualitas sarana jamban (AOR= 12.08), kualitas sarana CTPS (AOR= 9,43) dan kebiasaan mencuci tangan pakai sabun sebelum mengurus dan memberi makan balita(AOR= 9,88). Penekanan terhadap kualitas sarana sanitasi dan CTPS, serta perilaku CTPS di 5 waktu kritis selain setelah BAB sangat perlu dilakukan dalam program lebih lanjut.
Kata kunci: diare,cuci tangan, higiene makanan, jamban,sanitasi total

References

WHO. World Health Statistics 2018: monitoring health for the SDGs, sustainable development goals. Geneva: World Health Organisation, 2018.

WHO. Diarrhoeal disease: World Health Organisation; 2017 [cited 2020 21.04.2020]. Available from: https://www.who.int/newsroom/fact-sheets/detail/diarrhoeal-disease.

Kemenkes. Profil Kesehatan Indonesia 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan, Republik Indonesia, 2018.

PEMPROVBALI. Profil Kesehatan Provinsi Bali. Denpasar, Indonesia: Dinas Keseahatan, Provinsi Bali, 2018.

Darvesh N, Das JK, Vaivada T, Gaffey MF, Rasanathan K, Bhutta ZA, et al. Water, sanitation and hygiene interventions for acute childhood diarrhea: a systematic review to provide estimates for the Lives Saved Tool. BMC Public Health. 2017;17(4):776.

Kemenkes. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2014.

BPS. Persentase Rumah Tangga menurut Provinsi dan Memiliki Akses terhadap Sanitasi Layak, 1993-2018 Jakarta, Indonesia: Badan Pusat Statistik; 2019 [cited 2020 21.04.2020]. Available from: https://www.bps.go.id/statictable/2016/01/25/1900/persentase-rumah-tangga-menurut-provinsidan-memiliki-akses-terhadap-sanitasilayak-1993-2018.html.

Budiman B, Juhaeriah J, Abdillah AD, Yuliana B. Hubungan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara. Prosiding SNaPP: Sains, Teknologi. 2011;2(1):189-94.

Mafazah L. Ketersediaan sarana sanitasi dasar, personal hygiene ibu dan kejadian diare. KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2013;8(2).

Zulfiarini FM, Sri Wahyuni, Lestari IP. Hubungan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Bergas. Ungaran, Indonesia: Universitas Ngudi Waluyo; 2020.

Lwanga SK, Lameshow S. Sample Size Determination in Health Studies: A practical manual. Geneva: World Health Organization; 1991.

Fitriyani. Hubungan Faktor-faktor Risiko dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Boom Baru Palembang tahun 2005. Jakarta: Universitas Indonesia; 2005.

Irianto J, Soesanto SS, Supraptini S, Inswiasri I, Irianti S, Anwar A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare pada Anak Balita (Analisis Lanjut Data Sdki, 1994). Indonesian Bulletin of Health Research. 1996;24(2):62209.

Bumulo S. Hubungan sarana penyediaan air bersih dan jenis jamban keluarga dengan kejadian diare pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Pilolodaa Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo Tahun 2012. Public Health Journal. 2012;1(1):37224.

Cronin AA, Sebayang SK, Torlesse H, Nandy R. Association of safe disposal of child feces and reported diarrhea in Indonesia: need for stronger focus on a neglected risk. International journal of environmental research and public health. 2016;13(3):310.

Bloomfield SF, Aiello AE, Cookson B, O'Boyle C, Larson EL. The effectiveness of hand hygiene procedures in reducing the risks of infections in home and community settings including handwashing and alcohol-based hand sanitizers. American journal of infection control. 2007;35(10):S27-S64.

Falasifa M. Hubungan Antara Sanitasi Total Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Kepil 2 Kecamatan Kepil Kabupaten Wonosobo Tahun 2015. Semarang: Universitas Negeri Semarang; 2015.

Cairncross S, Hunt C, Boisson S, Bostoen K, Curtis V, Fung IC, et al. Water, sanitation and hygiene for the prevention of diarrhoea. Int J Epidemiol. 2010;39(Suppl 1):i193–i205.

Wijaya Y. Faktor Risiko Kejadian Diare Balita di Sekitar TPS Banaran Kampus Unnes. Unnes Journal of Public Health. 2012;1(1).

Rabbi SE, Dey NC. Exploring the gap between hand washing knowledge and practices in Bangladesh: a cross-sectional comparative study. BMC public health. 2013;13(1):89.

Komarulzaman A, Smits J, de Jong E. Clean water, sanitation and diarrhoea in Indonesia: Effects of household and community factors. Global Public Health. 2016:1-15.

Odagiri M, Schriewer A, Daniels ME, Wuertz S, Smith WA, Clasen T, et al. Human fecal and pathogen exposure pathways in rural Indian villages and the effect of increased latrine coverage. Water Research. 2016 9/1/;100:23244.

Sadler R, Maetam B, Edokpolo B, Connell D, Yu J, Stewart D, et al. Health risk assessment for exposure to nitrate in drinking water from village wells in Semarang, Indonesia. Environmental Pollution. 2016 9//;216:738-45.

Vásquez WF, Aksan A-M. Water, sanitation, and diarrhea incidence among children: evidence from Guatemala. Water Policy. 2015;17(5):932-45.

Karki T, Srivanichakorn S, Chompikul J. Factors related to the occurrence of diarrheal disease among under-five children in Lalitpur district of Nepal. Journal of Public Health and Development. 2010;8(3):237-51.

Published
2020-12-30
How to Cite
1.
Dwipayanti U. Determinan Kejadian Diare pada Balita Berdasarkan Indikator Pilar 1, 2 dan 3 Program STBM di Wilayah Puskesmas Banjarangkan II, Kabupaten Klungkung, Bali. bpk [Internet]. 30Dec.2020 [cited 3May2024];48(4):271-80. Available from: http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/bpk/article/view/3284
Section
Articles