Persepsi Beban Kerja Tenaga Kesehatan Puskesmas di Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2019

  • Majematang Mading Loka Litbangkes Waikabubak Indonesia Jl. Basuki Rahmat KM 5 Puu Weri Waikabubak, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
  • Ruben Wadu Willa Loka Litbangkes Waikabubak Indonesia Jl. Basuki Rahmat KM 5 Puu Weri Waikabubak, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
Keywords: Perception of workload, health workers, Nagekeo.

Abstract

Abstract

Human resources in the health sector are an important factor in quality and comprehensive health services that play a role in the implementation of the health system. The limited number of health personnel and their competency is a particular obstacle in the implementation of the health system. The purpose of this article is to provide an overview of the availability and perceptions of workload felt by health center staff in Nagekeo District. This type of research is a qualitative method applying interviews with informants who are program holders at seven health centers in 2019. The results showed that the types of personnel in the health centers include general practitioners, dentists, pharmacists, pharmacist assistants, nurses, dental nurses, public health, nutrition workers, midwives, analysts and sanitarians.. Health personnel types in the health centers are still limited and there are 3 health centers that do not yet have dentists and pharmacist assistants, health workers are given basic tasks inside and outside the building and additional tasks as administrative staff. Health workers must perform simultaneously to complete technical and administrative tasks. The study conclude that the types of health personnel is still limited compared to their workload including core and additional tasks.

Keywords: Perception of workload, health workers, Nagekeo.

Abstrak

Sumber daya manusia dalam bidang kesehatan merupakan faktor penting dalam pelayanan kesehatan yang bermutu dan komprehensif yang berperan dalam implementasi sistem kesehatan. Jumlah tenaga kesehatan yang terbatas dan rendahnya kompetensi menjadi hambatan tersendiri dalam pelaksanaan sistem kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah memberi gambaran tentang ketersediaan dan persepsi beban kerja yang dirasakan oleh tenaga kesehatan puskesmas di Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur. Jenis penelitian adalah kualitatif yang melakukan wawancara dengan informan petugas pemegang program di tujuh puskesmas tahun 2019. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis tenaga yang ada di puskesmas meliputi dokter umum, dokter gigi, apoteker, asisten apoteker, perawat, perawat gigi, kesehatan masyarakat, tenaga gizi, bidan, analis dan sanitarian. Tenaga kesehatan di puskesmas masih terbatas dan terdapat 3 puskesmas yang belum memiliki dokter gigi dan asisten apoteker. Tenaga kesehatan diberi tugas pokok di dalam dan di luar gedung dan tugas tambahan sebagai tenaga administrasi. Tenaga kesehatan harus bekerja ekstra dengan mengatur waktu kerja dengan sebaik-baiknya antara waktu melayani pasien dan menyelesaikan tugas administrasi lainnya. Kesimpulan jumlah tenaga kesehatan di puskesmas di Kabupaten Nagekeo masih sangat terbatas dengan beban kerja yang cukup berat antara tugas pokok dan tugas tambahan.

Kata kunci: Persepsi beban kerja, tenaga kesehatan, Nagekeo.

References

Pemerintah RI. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Jakarta : Pemerintah Republik Indonesia; 2009

Yulaika N, dan Dzykryanka SM. Perencanaan Tenaga Teknis Kefarmasian berdasarkan Analisis Beban Kerja Menggunakan Metode Wisn Di RSIA KM. JAKI, 2018; 6 (1): 46-52. https://e-http://journal.unair.ac.id/JAKI/article/view/6124 diunduh pada tanggal 3 Desember 2019.

Beck et al. Building an Effective Workforce A Systematic Review of Public Health Workforce Literature. American Journal of Preventive Medicine. 2012. https://www.researchgate.net/publication/230612154_Building_an_Effective_Workforce_A_Systematic_Review_ of_Public_Health_Workforce_Literature/link/5b3a26044585150d23ef3eeb/download diunduh pada tanggal 25 Januari 2020.

Kementerian Kesehatan RI, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Kementerian Kesehatan; 2014.

Kementerian PPN/Bappenas. Penguatan Pelayanan Dasar di Puskesmas. 2018. Jakarta : Kedeputian Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan. https://www.bappenas.go.id/files/1715/3974/8326/Buku_Penguatan_Pelayanan_Kesehatan_Dasar_ di_Puskesmas-_Direktorat_Kesehatan_dan_ Gizi_Masyarakat_Bappenas.pdf diunduh pada tanggal 30 Maret 2020.

Kementrian Kesehatan RI, Peraturan Mentri Kesesehatan RI Nomor 279 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat di Puskesmas. Jakarta : Kementerian Kesehatan; 2006.

Kementrian Kesehatan RI, Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas. Jakarta : Kementerian Kesehatan; 2004.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Laporan Riset Fasilitas Kesehatan Tahun 2011. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2011.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI. Laporan Riset Tenaga Kesehatan Tahun 2017. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2017.

Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo. Profil Kesehatan Kabupeten Nagekeo Tahun 2018. Mbay : Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo; 2019.

Suharmiati, Handayani L, dan Kristiana L. Faktor-faktor yang Memengaruhi Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Daerah Terpencil Perbatasan di Kabupaten Sambas (Studi Kasus di Puskesmas Sajingan Besar). Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 2012; 15 (3) :223–231. https://media.neliti.com/media/publications/21346ID-faktor-faktor-yang-memengaruhiketerjangkauan-pelayanan-kesehatan-dipuskesmas-d.pdf diunduh pada tanggal 14 Maret 2020.

Lestari TRP. Analisis Ketersediaan Tenaga Kesehatan di Puskesmas Kota Mamuju Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2014. Kajian. 2016; 21 (1) : 75 – 88. https://jurnal.dpr.go.id/index.php/kajian/article/view/768 diunduh pada tanggal 17 Januari 2020.

Supardi S, Susyanti AL, Rahami, dan Herman MJ. Kebijakan Penempatan Apoteker Di Puskesmas. Buletin Penelitian Sistim Kesehatan.2012; 15 (2) : 133-142. https://media.neliti.com/media/publications/21337ID-kebijakan-penempatan-apoteker-dipuskesmas.pdf diunduh pada tanggal 3 Desember 2019.

Ronggaonundarmo B, Jati SP, dan Agushybana F. Analisis Kebutuhan Tenaga Berdasarkan Beban kerja Sebagai Dasar Perencanaan SDM di Instalasi Farmasi RS. X Semarang. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia. 2019; 7 (3) : 205-211 file:///C:/Users/MAMADI~1/AppData/Local/Temp/24718-79198-1-PB.pdf diunduh pada tanggal 25 Januari 2020.

Fulton BD. Health workforce skill mix and task shifiting in low income countries: a review of recent evindence. Human Resources for Helath. 2011; 9:1. https://human-resources-health.biomedcentral.com/articles/10.1186/1478-4491-9-1 diunduh pada tanggal 17 Januari 2020.

Afriansyah NN. Beban Kerja Mental dan Keluhan Kelelahan Kerja pada Bidan di Puskesmas Jetis Yogyakarta. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health. 2017; 6 (2) : 166-176. https://e-journal.unair.ac.id/IJOSH/article/view/3509 diunduh pada tanggal 17 Januari 2020.

Melati KYA, Wigati PA, dan Arso SP. Analisis Beban kerja bidan desa di Puskesmas Duren Kabupaten Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2015. 3 (3) : 30-40. https://ejournal3.undip.ac.id/index.phdip/jkm/article/view/12039 diunduh pada tanggal 23 Februari 2020.

Mujiati dan Yuyun Y. Ketersediaan Sumber Daya Manusia Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dalam Era Jaminan Kesehatan Nasional Di Delapan KabupatenKota Di Indonesia. Media Litbangkes, 2016; 26 (4) : 201–210. http://ejournal.litbang.kemkes.go.id/index.php/MPK/article/view/4827/0 diunduh pada tanggal 11Februari 2020.

Widayanti U dan Dewi ER. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Bidan Dalam Pengisian Partograf Pada Ibu Bersalin Di Puskesmas Jekulo. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat 2016; 1 (5) : 87:96. https://jurnal.stikescendekiautamakudus.ac.id/index.php/stikes/article/view/152 diunduh pada 23 Februari 2020.

Kementerian kesehatan RI. Promosi Kesehatan di daerah bermasalah kesehatan. Panduan bagi tenaga kesehatan di Puskesmas. 2011. Jakarta : Kementerian Kesehatan. https://www.kemkes.go.id/resources/download/promosi-kesehatan/panduan-promkes-dbk.pdf diunduh pada tanggal 23 Januari 2020.

Fronties For Health (F2H). Promosi Kesehatan, menggiring puskesmas kembali ke Khittah. Policy Brief.2016. http://www.f2h.or.id/files/1456086592$1$J240XBW$.pdf diunduh pada tanggal 8 Maret 2020.

Fitriah N, Zulkarnain M, dan Thamrin MH. Analisis Kebutuhan Psikiater Berdasarkan Beban Kerja dengan Menggunakan MetodeWorkload Indicator Staffing Needs (WISN) di Unit Rawat Jalan Jiwa Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan. 2016. 3 (1) : 347-353. https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jkk/article/view/2850 diunduh pada tanggal 14 Maret 2020.

Alam S, Roadhah S, dan Surahmawati. Analisis Kebutuhan Tenaga Berdasarkan Beban Kerja dengan Menggunakan Metode Workload Indicator Staffing Needs (WISN) Di Poliklinik Ass-Syifah Uin Alauddin. Public Health Science Journal. 2018; 10 (2) : 216-226. http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/AlSihah/article/view/6903 diunduh pada tanggal 8 Maret 2020.

Published
2020-12-10
How to Cite
1.
Mading M, Willa R. Persepsi Beban Kerja Tenaga Kesehatan Puskesmas di Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2019. bpk [Internet]. 10Dec.2020 [cited 2May2024];48(3):219-26. Available from: http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/bpk/article/view/3306
Section
Articles