Faktor Internal dan Eksternal Kejadian Pneumonia pada Anak Bawah Dua Tahun di Indonesia
INTERNAL AND EXTERNAL FACTORS OF PNEUMONIA IN CHILDREN UNDER TWO YEARS OF AGE IN INDONESIA
Abstract
Pneumonia is an infectious disease that can cause death in children. The prevalence of this disease has increased and is mostly found in the 12-23 month age group. This paper aims to examine the internal and external factors associated with the incidence of pneumonia in children under two years of age in Indonesia. The data analyzed comes from secondary data from Riskesdas 2018. The Riskesdas design was cross-sectional. The research sample was all children under two years of age who were collected at the Riskesdas 2018 as many as 36,248 children. Bivariate data analysis using schi-square test and multivariate data analysis using logistic regression test. The results of the analysis showed that the risk factors for pneumonia in children under two years were the child's weight at birth (OR: 1,393; CI 95%: 1,009-1,923), the habit of opening a kitchen window (OR: 1,434; CI 95%: 1,097-1,874) and the smoking habit of other household members in the house (OR: 1,311; CI 95%: 1,088-1,580). These factors together can influence the incidence of pneumonia at under two years of age in Indonesia. Therefore, it is necessary to make efforts to change people's behavior to pay more attention to the health of LBW children, change smoking habits and get used to opening the kitchen window. These efforts can be carried out through outreach activities using various media, both formal and informal, and increasing community participation through the healthy living movement.
Keywords: Internal, External, Children under two years of age, Pneumonia, Indonesia
Abstrak
Pneumonia merupakan penyakit infeksi yang dapat menyebabkan kematian pada anak. Prevalensi penyakit ini mengalami peningkatan dan paling banyak ditemukan pada kelompok umur 12-23 bulan. Tujuan dari tulisan ini adalah mengkaji faktor internal dan eksternal yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada anak bawah dua tahun di Indonesia. Data yang dianalisis bersumber dari data sekunder Riskesdas 2018. Desain Riskesdas adalah cross sectional. Sampel penelitian adalah seluruh anak berusia di bawah dua tahun yang terkumpul pada Riskesdas 2018 sebanyak 36.248 anak. Analisis data bivariat menggunakan uji chi-square dan analisis data multivariat menggunakan uji regresi logistik. Hasil analisis menunjukkan bahwa yang menjadi faktor risiko pneumonia pada anak baduta yaitu berat badan anak pada waktu lahir (OR: 1,393; CI 95%: 1,009-1,923), kebiasaan membuka jendela dapur (OR: 1,434; CI 95%: 1,097-1,874) dan kebiasaan merokok anggota rumah tangga lainnya di dalam rumah (OR: 1,311; CI 95%: 1,088-1,580). Faktor tersebut secara bersama-sama dapat mempengaruhi kejadian pneumonia pada baduta di Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya merubah perilaku masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan bayi BBLR, merubah kebiasaan merokok dan membiasakan diri membuka jendela dapur. Upaya tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan penyuluhan dengan menggunakan berbagai media baik formal maupun informal dan meningkatkan peran serta masyarakat melalui gerakan hidup sehat.
Kata kunci: Internal, External, Baduta, Pneumonia, Indonesia
References
WHO.Pneumonia.https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/pneumonia. Published 2019. Accessed July 17, 2020.
Dirjen P2PL. Rencana Aksi Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2015-2019. 2015.
Badan Litbang Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Jakarta: Badan Litbang Kesehatan; 2014.
Badan Litbang Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018. Jakarta: Badan Litbang Kesehatan; 2019.
Unicef Indonesia. Lembaga kesehatan dan anak memeringatkan satu anak meninggal akibat pneumonia setiap 39 detik. https://www.unicef.org/indonesia/id/pressreleases/lembaga-kesehatan-dan-anakmemeringatkan-satu-anak-meninggalakibat-pneumonia-setiap. Published 2019. Accessed July 15, 2020.
Sulistyaningsih, Roisah, Purwanto H, Karbito, Nugraheni SA. Efektivitas Strategi Pengendalian Pneumonia untuk Menurunkan Kematian Anak di Indonesia. J Helath Stud. 2019;3(1).
Rina A. Analisis Faktor Internal dan Eksternal dengan Kejadian Pneumonia pada Balita di Wilayah Puskesmas Pekauman Kota Banjarmasin Tahun 2020. Tesis. Banjarmasin: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Kalimantan MAB; 2021.
Irma R, Sunaryo, Akbar TS. Pemberian ASI Ekslusif, Suplemen Vitamin A dan Asupan Seng dengan Risiko Kejadian Pneumonia pada Anak Balita di Puskesmas Puuwatu Kecamatan Puuwatu Kota Kendari. Jurnak Kesehat Manarang. 2016;2(2).
Fibrila F. Hubungan Usia Anak, Jenis Kelamin dan Berat Badan Lahir Anak dengan Kejadian ISPA. J Kesehat Metro Sai Wawai. 2015;8(2):8-13.
Mardani RPPK, Wardani HE, Gayatri RW. Hubungan Faktor Lingkungan Fisik Rumah Status Pendidikan Ibu dan Status Pekerjaan Ibu Terhadap Kejadian Pneumonia Balita di Wilayah Kerja Puskesmas. Sport Sci dan Heal. 2019;1(3):233-242.
Chandra. Hubungan Pendidikan dan Pekerjaan Ibu dengan Upaya Pencegahan ISPA pada Balita oleh Ibu yang Berkunjung ke Puskesmas Kelayan Timur Kota Banjarmasin. An-Nadaa. 2017:11-15.
Rigustia R, Zeffira L, Vani A. Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Pneumonia pada Balita Di Puskesmas Ikur Koto Kota Padang. Heal Med J. 2017;1(1):22-29.
Anwar A, Dharmayanti I. Pneumonia pada Anak Balita di Indonesia. J Kesehat Masy Nas. 2014;8(8):359-365.
Trisiyah CD, W CU. Hubungan Kondisi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Pneumonia pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Taman Kabupaten Sidoarjo. Indones J Publich Heal. 2018;13(1):119- 129.
Kementrian Kesehatan RI. Pneumonia Balita. Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2010.
Hartiningrum I, Fitriyah N. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Provinsi Jawa Timur Tahun 2012-2016. J Biometrika dan Kependud. 2018;7(2):97-104.
Lestari N, Salimo H, Suradi. Role of Biopsychosocial Factors on the Risk of Pneumonia in Children Under-Five Years Old at Dr. Moewardi Hospital, Surakarta. J Matern Child Heal. 2017;02(02):162-175. doi:10.26911/thejmch.2017.02.02.07.
Aprilliani A, Lestari F. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) berhubungan dengan Kejadian Penumonia Neonatal. J Ilm Kebidanan Indones. 2020;10(1):1-4.
Hakimah U. Hubungan Usia Menikah dan Paritas dengan Tindakan Pap-Smear di Yayasan Kanker Wisnuwardhana. J Berk Epidemilogi. 2016;4(3):420-431.
Nikmah A, Rahardjo SS, Qadrijati I. Indoor Smoke Exposure and Other Risk Factors of Pneumonia among Children Under Five in Karanganyar , Central Java. J Epidemiol Public Heal. 2018;3(1):25-40.
Veridiana NN. Determinan Keikutsertaan Wanita Usia Subur dalam Deteksi Dini Kanker Serviks di Wilayah Kerja Puskesmas Singgani Kota Palu. Tesis. Makassar: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin; 2019.
Permatasari MD, Winarno ME, Tama TD. Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Pneuonia Pada Balita di Wilayah Puskesmas Kedungkandang Tahun 2017- 2018. Sport Sci dan Heal. 2019;1(1):51-58.
Sihombing M, Tj I. Gambaran Sosiodemografi Perokok Pasif dengan ISPA dan Faktor yang Berhubungan dengan Kejadiaan ISPA pada Balit di Indonesia (Analisis Data Riskesdas 2013). J Ekol Kesehat. 2015;Vol.14:284-295.
Alnur RD, Ismail D, Padmawati RS. Kebiasaan Merokok Keluarga Serumah dengan Kejadian Pneumonia pada Balita di Kabupaten Bantul tahun 2015. Ber Kedokt Masy. 2017;33(3):119-124.
Wijaya I, Bahar H. Hubungan Kebiasaan Merokok, Imunisasi dengan Kejadian Penyakit Pneumonia pada Balita di Puskesmas Pabuaran Tumpeng Kota Tangerang. Forum Ilm. 2014;11(3):375-385.
Baladiah BJ, Srw DW, Putri MN, Nisa K. Kebiasaan Merokok dan Status Gizi Kurang sebagai Faktor Risiko Kejadian ISPA pada Balita di Wilayah Kerja Kemiling Bandar Lampung. Medula. 2019;8:168-174.
Riyanto R, Kusuma A. Pengaruh Asap Rokok terhadap Frekuensi terjadinya Penyakit ISPA pada Balita di Puskesmas Kedung Banteng Banyumas. Medisains J Ilm Ilmu Kesehat. 2016;14(3):15-23.
Praygod G, Mukerebe C, Magawa R, Jeremiah K, Török ME. Indoor Air Pollution and Delayed Measles Vaccination Increase the Risk of Severe Pneumonia in Children : Results from a Case- Control Study in Mwanza , Tanzania. PLoS One; San Fr. 2016:1-13. doi:10.1371/journal. pone.0160804.
Copyright (c) 2021 Buletin Penelitian Kesehatan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Publishing your paper with Buletin Penelitian Kesehatan means that the author or authors transfer the copyright to Buletin Penelitian Kesehatan. Buletin Penelitian Kesehatan granted an exclusive reuse license by the author(s), but the author(s) are able to put the paper onto a website, distribute it to colleagues, give it to students, use it in your thesis etc, even commercially.
Buletin Penelitian Kesehatan journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge. This journal is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. This license lets others remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
Buletin Penelitian Kesehatan journal Open Access articles are distributed under this Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License (CC BY-SA). Articles can be read and shared for All purposes under the following conditions:
- BY: You must give appropriate credit, provide a link to the license, and indicate if changes were made. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
- SA: If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.