Pengendalian Tuberkulosis pada Masa Pandemi Covid-19 di Puskesmas Elopada Kabupaten Sumba Barat Daya Propinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2020

  • Majematang Mading Loka Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Waikabubak, Kementerian Kesehatan Jl. Basuki Rahmat Km 5 Puu Weri, Waikabubak, Nusa Tenggara Timur Indonesia
  • Hanani M Laumalay Loka Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Waikabubak, Kementerian Kesehatan Jl. Basuki Rahmat Km 5 Puu Weri, Waikabubak, Nusa Tenggara Timur Indonesia
  • Ruben Wadu Willa Loka Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Waikabubak, Kementerian Kesehatan Jl. Basuki Rahmat Km 5 Puu Weri, Waikabubak, Nusa Tenggara Timur Indonesia
  • Eka Triana Loka Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Waikabubak, Kementerian Kesehatan Jl. Basuki Rahmat Km 5 Puu Weri, Waikabubak, Nusa Tenggara Timur Indonesia
  • Justus E Tangkuyah Loka Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Waikabubak, Kementerian Kesehatan Jl. Basuki Rahmat Km 5 Puu Weri, Waikabubak, Nusa Tenggara Timur Indonesia
Keywords: Covid-19

Abstract

Globally, tuberculosis is still a major health problems including in Indonesia.The program has been implemented however,the tuberculosis cases are still high considering the condition during the COVID-19 pandemic. The purpose of this article is to provide an overview of tuberculosis during the COVID-19 pandemic at the Elopada Health Center through qualitative inquiry by interviewing with one person and three head of the health center in the tuberculosis service department and two village heads. Meanwhile, the triangulation informants consisted of tuberculosis manager in Southwest Sumba Regency and the head of the Controlling Division of infectious diseases. The results showed that the number of tuberculosis cases at the health center had an increase in cases with BTA+. Control measures providing tuberculosis services included active and passive case findings, diagnosis and treatment which were done manually and digitally,based on microscopic laboratory examinations and molecular rapid tests. Treatment and recording and reporting are done manually or digitally. During the pandemic, tuberculosis services were carried out separately from other patient services. The conclusion is that tuberculosis control at the Elopada Community Health Center is still being carried out during the pandemic by paying attention to health protocols and utilizing technology (social media).
Key words: control, tuberkulosis, pandemic Covid-19, Elopada health center

Abstrak

Tuberkulosis masih menjadi perhatian sebagai salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia maupun Global. Program sudah dijalankan namun sampai saat ini kasus tuberkulosis masih tinggi. Disamping itu kondisi saat ini menghadapi pandemi covid-19. Puskesmas menjadi ujung tombak dalam memberikan pelayanan kesehatan di masyarakat. Tujuan artikel ini adalah memberikan gambaran pengendalian tuberkulosis pada masa pandemi di Puskesmas Elopada. Jenis penelitian adalah kualitatif observatif yang melakukan wawancara dengan kepala puskesmas dan petugas bagian pelayanan tuberkulosis dan kepala desa. Sedangkan informan triangulasi terdiri dari pengelola tuberkulosis Kabupaten Sumba Barat Daya dan Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Menular. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kasus tuberkulosis di puskesmas Elopada terjadi peningkatan pada kasus dengan BTA+. Upaya pengendalian yang dilakukan memberikan pelayanan tuberkulosis meliputi penemuan kasus secara aktif dan pasif yang dilakukan secara manual dan berbasis internet, diagnosis penderita berdasarkan hasil pemeriksaan labotarorium secara mikroskopis dan menggunakan tes cepat molekuler. Pengobatan, pencatatan dan pelaporan dilakukan secara manual maupun digital. Selama masa pandemi pelayanan tuberkulosis dilakukan terpisah dengan pelayanan pasien lainnya. Kesimpulan pengendalian tuberkulosis di Puskesmas Elopada tetap dijalankan di masa pandemi dengan memperhatikan protokol kesehatan dan memanfaatkan teknologi (media sosial).
Kata kunci: Pengendalian, tuberkulosis, Pandemi Covid-19, Puskesmas Elopada

References

Kementerian Kesehatan RI. Buletin Eliminasi Tuberkulosis. Volume 1. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2020.

Kementerian Kesehatan RI. Strategi nasional pengendalian TBC di Indonesia 2011-2014. Jakarta : Direktorat Jenderal PP & PL; 2015.

Safitri NAR, Huda M, Marhamah. Gambaran penderita Multi Drug Resisten (TBC-MDR) di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung Januari-Desember 2015. Jurnal Analis Kesehatan. 2017; 6 (2) : 640 – 648.

Kementerian Kesehatan RI. Permenkes nomor 67 tahun 2016 tentang penanggulangan tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2016.

Kementerian Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia tahun 2015. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2015.

Kementerian Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia tahun 2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2016.

Kementerian Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia tahun 2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2017.

Kementerian Kesehatan RI. Profil kesehatan Indonesia tahun 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2018.

Dinas Kesehatan Propinsi Nusa Tenggara Timur. Profil Kesehatan propinsi NTT tahun 2017. Kupang:; 2017

Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat Daya. Profil Kesehatan Sumba Barat Daya Tahun 2018. Tambolaka : 2019

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumba Barat Daya. Update data kasus covid-19 Tanggal 21 Desember 2020. Tambolaka : Satgas Covid-19 Tambolaka; 2020

Rita E, Hasyim UH, Suryatih A, Widiastuti E, Isro A. Penanggulangan Tuberkolosis Pada Masa Pandemi Di Kelurahan Kwitang Dengan Peningkatan Kemapuan Kader. Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknik. 2020; 3 (2) : 77-82

Kementerian Kesehatan RI. Permenkes nomor 279/Menkes/SK/IV.2006, tentang Pedoman Penyelenggaraan Keperawatan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. 2006.

Suyitno. Analisis pengaruh kualitas pelayanan, penetapan harga dan fasilitas terhadap kepuasan pasien (studi pada pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Malang). Journal of applied business administration. 2018; 2 (1) : 129-146.

Abdullah Husaini. Peranan manajemen sumber daya manusia dalam organisasi. Jurnal Warta. 2017. Edisi : 51.

Yulia Irla. Optimalisasi penggunaan media sosial dalam pemasaran sosial dan komunikasi perubahan perilaku (suatu pendekatan studi literature review). Hearty jurnal kesehatan masyarakat. 2018; 6 (2).

Velen K, Nhung NV, Anh NT, Cuong PD, Hoa NB, Cuong NK, et al. Risk factors for TB among household contacts of patients with smear-positive TB in eight provinces of Vietnam: a nested case-control study. Clin Infect Dis 2020; (November)ciaa1742.

Puskesmas Elopada. Laporan Tuberkulosis PKM Elopada. Elopada: 2020

Aznara,p, M.L., Espinosa-Pereiroa J., Saborita N,. Jovéb N, Martinezb F. Pérez-Recioc S , et all. Impact of the COVID-19 pandemic on tuberculosis management in Spain. International Journal of Infectious Diseases 108 (2021): 300-305

Nainggolan Olwin, Hapsari Dwi dan Indrawati Lely. Pengaruh Akses ke Fasilitas Kesehatan terhadap Kelengkapan Imunisasi Baduta (Analisis Riskesdas 2013). Media Litbangkes. 2016; 26 (1) : 15 – 28

Herawati Maria Holly. Alternatif penganggulangan tuberkulasis (TBC) wilayah Indonesia di Luar Sumatera dan Jawa-Bali. Penerbit LIPI press. Jakarta 2021.

Adewuyi, Emmanuel Olorunkele dan Adefemi, Kazeem. Behavior Change Communication Using Social Media : A Review in The International Journal of Communication and Health. 2016; No. 9.

Kementerian Kesehatan RI. Pengobatan Pasien Tuberkulosis. Jakarta: Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. 2017.

Published
2021-09-29
How to Cite
1.
Mading M, Laumalay H, Willa R, Triana E, Tangkuyah J. Pengendalian Tuberkulosis pada Masa Pandemi Covid-19 di Puskesmas Elopada Kabupaten Sumba Barat Daya Propinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2020. bpk [Internet]. 29Sep.2021 [cited 3Jul.2024];49(2):135-44. Available from: http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/bpk/article/view/4839
Section
Articles