Pengetahuan Ibu mengenai BBLR dan cara Menghangatkan Bayi BBLR dengan Perawatan Metode Konvensional, Skin To Skin, dan Tradisional di Kota Bogor

  • Bunga Ch Rosha
Keywords: hypothermia

Abstract

Kematian neonatal dapat disebabkan oleh hipotermia. Bayi BBLR lebih rentan terhadap masalah hipotermia. Tujuan analisis ini adalah memberikan informasi mengenai pengetahuan ibu terkait BBLR dan cara menghangatkan anak BBLR yang dilakukan ibu untuk mencegah hipotermia dan membantu mencapai  pertumbuhan normal. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif  bagian dari penelitian kohor tumbuh kembang anak (TKA) tahun 2017 di Kota Bogor. Penelitian dilakukan dengan cara wawancara mendalam terhadap 12 informan ibu yang memiliki anak dengan riwayat BBLR yang pada saat ini berusia baduta dan telah memiliki status gizi normal berdasarkan indikator BB/U dan BB/TB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu mengetahui cut of point BBLR dan menganggap ukuran anak lebih kecil dibandingkan anak kandung lainnya ataupun anak lain yang sebaya. Untuk mencegah terjadinya hipotermia, terdapat beberapa perawatan yang dilakukan informan baik yang dilakukan di rumah sakit dengan menggunakan perawatan metode konvensional, perawatan metode skin to skin (perawatan metode kangguru  dan  IMD)  dan  perawatan metode tradisional. Perlu dilakukan peningkatan pengetahuan ibu mengenai metode menghangatkan suhu tubuh anak BBLR melalui sosialisasi oleh petugas kesehatan, agar ibu dapat melakukan perawatan dan pencegahan hipotermia pada anak yang baru dilahirkan secara mandiri.

 

ABSTRACT

Neonatal death can be caused by hypothermia. Premature and LBW babies are more susceptible to hypothermia problems. This analysis aims to provide information about the mothers’ knowledge related to LBW and hypothermia prevention on LBW babies in oreder to achieve normal growth. This is a qualitative research part of cohort studies of child development in 2017 in Bogor City. The study was conducted by in-depth interviews to 12 mothers of low birth weight babies and had achieved normal nutritional status at 2 years old (WAZ and HAZ). The results show that most mothers know the cut of point of LBW and assume their child's birth size was smaller than other children. In order to prevent the occurrence of hypothermia, some treatments was done by mothers either through a conventional method (incubator in hospital), skin to skin method (kangaroo method and early breastfeeding initiation), or traditional methods. Increasing knowledge of mother about methods to prevent hypothermia in low birth weight babies through socialization by health officer is important so that mother can do the care independently.

References

Ermalena. Indikator Kesehatan SDGs di Indonesia.2017. Powerpoint. Disampaikan dalam Diskusi Panel “Pengendalian Tembakau dan Tujuan Pembangunan Indonesia”. Jakarta: ICTOH; 2017.

Kementerian Kesehatan. Rencana Strategis Kementerian kesehatan tahun 2015-2019. Jakarta : Kementerian Kesehatan; 2015.

Liu L, Johnson HL, Cousens S, Perin J, Scott S, Lawn JE, Rudan I, Campbell H, Cibulskis R, Li M, Mathers C, Black RE for the Child Health Epidemiology Reference Group of WHO and UNICEF: Global, regional, and national causes of child mortality: an updated systematic analysis for 2010 with time trends since 2000. Lancet. 2012, 379 (9832): 2151- 2161.10.1016/S0140-6736(12)60560-1. PubMedGoogle Scholar.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Bayi Berat Lahir Rendah. Dalam : Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi I. Jakarta : IDAI;2004.

Badan penelitian dan pengembangan kesehatan. Laporan Riskesdas 2010. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan ; 2010.

Badan penelitian dan pengembangan kesehatan. Laporan Riskesdas 2013. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan ; 2013.

World Health Organization. Thermal protection in the newborn: a guide. Report no : WHO/RHT/MSM/97.2. WHO : Geneva; 1997.

Pandal S, Majhi B, and Panda A. 2017. Knowledge Regarding Prevention Of Hypothermia Among Mothers Of Lbw Neonates In Sncu Of M.K.C.G. Medical College Hospital. Journal of evidence based medicine and health care. 2017;4(86):5054- 5057.

Darmstadt GL, Kumar V, Yadav R, et al. Introduction of community-based skin-to-skin care in rural Uttar Pradesh, India. Journal of Perinatol 2006;26(10):597-604.

World Health Organization. Essential newborn care, Report of a teaching working group. 1996. Geneva: WHO/FRH/MSM/96.13.

Mullany LC, Katz J, Khatry SK, LeClerq Sc, Darmstadt GL, Tielsch JM. Neonatal hypothermia and associated risk factors among newborns of Southern Nepal. BMC Medicine 2010, 8 :43.

Marsh DR, Darmstadt GL, Moore J, Daly P, Oot D, Tinker A: Advancing newborn health and survival in developing countries: a conceptual framework. J Perinatol. 2002, 22 (7): 572-576. 10.1038/sj.jp.7210793.View ArticlePubMedGoogle Scholar.

Suradi R dan Yanuarso PB. 2000. Metode Kanguru Sebagai Pengganti Inkubator Untuk Bayi Berat Lahir Rendah. Sari Pediatri, 2000;2(1):29-35.

Nabiwemba EL, et al. Recognition and home care of low birth weight neonates : a qualitative study of knowledge, beliefs and practices of mothers in Iganga-Mayuge Health demographic surveillance site, Uganda. BMC public health. 2014;14:546 dapat diakses di www.biomedcentral.com/147-/2458/14/546.

Darmstadt GL, Bhutta ZA, Cousens S, Adam T, Walker N, de Bernis L, Lancet Neonatal Survival Steering T: Evidence-based, costeffective interventions: how many newborn babies can we save?. Lancet. 2005, 365 (9463): 977-988. 10.1016/S0140-6736(05)71088-6. View ArticlePubMedGoogle Scholar.

Green LS, Phipps WD. Interactional pattern analysis of mother–baby pairs: Kangaroo mother care versus incubator care. South African journal of phsychologiy Volume: 45 issue: 2, page(s): 194-206. https://doi. org/10.1177/0081246314565961.

El- Nagger NSM. El-Azim HA. Hassan SMZ. Effect of Kangaroo Mother Care on Premature Infants’ Physiological, Behavioral and Psychosocial Outcomes in 331 Ain Shams Maternity and Gynecological Hospital, Cairo, Egypt. Life Science. 2013;10(1):703-716. Journal; 10(1): 703-716.

Astuti, DP, Mutoharoh, S & Priyanti, R. Pengaruh Penerapan Metode Kanguru Dengan Peningkatan Berat Badan Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong. Involusi Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwifery Science).2015; 5(9).

Silvia, Putri, YR. & Gusnila, E. Pengaruh Perawatan Metode Kanguru terhadap Perubahan Berat Badan Bayi Lahir Rendah. 2017; Jurnal Ipteks Terapan, 9(1).

Fenwick, J., Barclay, L., & Schmied, V. ‘Chatting’: an important clinical tool in facilitating mothering in neonatal nurseries. Journal of advanced nursing. 2001; 33(5): 583-593.

WHO. Kangaroo mother care : a pratical guide. Geneva : WHO ;2013.

Gupta A.Initiating breastfeeding within one hour of birth: a scientific brief. India: UNICEF;2007.http://www.ibfanasia.org/ Article/Initiating_breastfeeding_within_one_ hour.p. Diakses pada Januari 2018

Gangal P. Initiation of breastfeeding by breast crawl. India: UNICEF. 2007 https:// breastcrawl.org/pdf/breastcrawl.pdf.

Kemenkes RI. 2013. Pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan. http://www.searo.who.int/indonesia/ documents/976-602-235-265-5-buku-sakupelayanan- kesehatan-ibu.pdf?ua=1. Diakses pada Januari 2018.

Novianti dan Mujiati. Faktor pendukung keberhasilan praktik inisiasi menyusui dini di RS swasta dan pemerintah di Jakarta. Jurnal Kesehatan Reproduksi. 2015; 6(1).

Roesli, Utami. Inisiasi menyusu Dini plus ASI Ekslusif. Jakarta : Pustaka Bunda;2008.

Published
2018-12-06
How to Cite
1.
Rosha B. Pengetahuan Ibu mengenai BBLR dan cara Menghangatkan Bayi BBLR dengan Perawatan Metode Konvensional, Skin To Skin, dan Tradisional di Kota Bogor. bpk [Internet]. 6Dec.2018 [cited 20Apr.2024];46(3):169-76. Available from: http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/bpk/article/view/901
Section
Articles