Risk factors of soil transmitted helminth infection among primary school students

  • I Gede Gita Sastrawan Faculty of Medicine, Udayana University, Bali
  • Jordaniel Setiabudi Faculty of Medicine, Udayana University, Bali
  • Ni Putu Sanjiwani Faculty of Medicine, Udayana University, Bali
  • Ni Komang Indriyani
  • Dewa Ayu Laksemi
Keywords: Risk factors, STH infection, primary school students

Abstract

Latar belakang: Infeksi kronis dari soil transmitted helminth (STH) dapat menyebabkan gangguan gizi, pertumbuhan dan kognitif pada anak. Untuk mengurangi dampak infeksi STH, diperlukan identifikasi faktor risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berhubungan dengan infeksi STH pada siswa sekolah dasar di Desa Seraya Timur, Karangasem, Bali.

Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan mengambil total sampel. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2020. Data primer mengenai faktor-faktor risiko infeksi STH dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Diagnosis infeksi STH dilakukan dengan pemeriksaan tinja dengan metode Kato-Katz. Analisis data menggunakan uji chi-square untuk menentukan faktor risiko yang berhubungan dengan infeksi STH.

Hasil: Sebanyak 83 siswa yang berusia 6-12 tahun berpartisipasi dalam penelitian ini. Terdapat 9 siswa (10.84%) yang terinfeksi STH dengan intensitas infeksi ringan. Sebanyak 55.56% terinfeksi Trichuris trichiura, 33.33% terinfeksi Ascaris lumbricoides dan 11.11% terinfeksi cacing tambang. Terdapat beberapa faktor risiko yang memiliki hubungan bermakna dengan infeksi STH diantaranya adalah sering bermain tanah (OR=6.86; 95%CI 1.326-35.494), bermain tanpa alas kaki (OR=10.5; 95%CI 1.249-88.278) tidak mencuci tangan setelah bermain tanah (OR=9.450; 95%CI 1.809-49.358) dan tidak memotong kuku secara rutin (OR=6.462; 95%CI 1.250-33.388).  Pemberian obat cacing setiap enam bulan mampu memberikan efek proteksi terhadap infeksi STH (OR=0.085; 95%CI 0.016-0.449).

Kesimpulan: Kebersihan diri menjadi faktor risiko yang berhubungan dengan infeksi STH. Direkomendasikan untuk meningkatkan promosi kesehatan terkait kebersihan diri disamping pemberian obat cacing setiap enam bulan.

Kata kunci: Faktor risiko, infeksi STH, anak sekolah dasar

 

Abstract

 

Background: Chronic soil transmitted helminth (STH) infection might cause nutritional, growth and cognitive impairment in children. Identifying the risk factors of STH infection is crucially needed to minimize the infection effects. This study aimed to identify risk factors associated with STH infections among primary school students in Seraya Timur Village, Karangasem, Bali.

Methods: This study used a cross-sectional design with a total sampling method. The study was conducted in January 2020. Risk factors data were collected using a questionnaire. The diagnosis of STH infection was done by stool examination with the Kato-Katz method. The chi-square test was used to determine the risk factors associated with STH infection.

Results: 83 students with ages ranging from 6-12 years participated in this study. There were 9 students (10.84%) whose infected with mild infection of STH. 55.56% of students were infected by Trichuris trichiura, 33.33% were Ascaris lumbricoides infections and 11.11% were hookworm infections. There were several risk factors that significantly associated with STH infection including ground’s playing (OR=6.86; 95%CI 1.326-35.494), barefoot (OR=10.5; 95%CI 1.249-88.278), did not wash hands after playing soil (OR=9.450; 95%CI 1.809-49.358) and did not routinely cut their nails (OR=6.462; 95%CI 1.250-33.388). Deworming every six months could provide a protective effect against STH infection (OR=0.085; 95%CI 0.016-0.449).

Conclusion: Personal hygiene is a risk factor associated with STH infection. It is recommended to increase personal hygiene promotion besides dewormed every six months.

Keywords: Risk factors, STH infection, primary school students

References

Dewi NLGDR, Laksemi DAAGS. Hubungan perilaku higienitas diri dan sanitasi sekolah dengan infeksi soil transmitted helminths pada siswa kelas III-VI Sekolah Dasar Negeri No. 5 Delod Peken Tabanan Tahun 2014. E Jurnal Medika. 2017;6(5):1-4.

Zerdo Z, Yohanes T, Tariku B. Soil-transmitted helminth reinfection and associated risk factors among school-aged children in Chencha District, Southern Ethiopia: a crosssectional study. Journal of Parasitology Research. 2016:1-7.

Kemenkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan. Jakarta: Kemenkes RI; 2017. Indonesian.

Lee J, Ryu JS. Current status of parasite infections in Indonesia: a literature review. Korean J Parasitol. 2019;57(4):329-39.

Hotez PJ, Bottazzi ME, Strych U, Chang LY, Lim YAL, Goodenow MM, et al. Neglected tropical diseases among the Association of Southeast Asian Nations (ASEAN): overview and update. PLoS Negl Trop Dis. 2015;9:e0003575.

World Health Organization. 2030 targets for soil-transmitted helminthiases control programmes. Geneva: World Health Organization; 2019.

Wiryadana KA, Putra IWASP, Rahayu PDS, Pradnyana MM, Purwanta MLA, Sudarmaja IM. Risk factors of soil-transmitted helminth infection among elementary school students. Paediatrica Indonesiana. 2017;57(6):295-302.

Pradinata KTB, Sudarmaja IM, Ariwati NL. Perilaku siswa SDN 4 Antiga Kelod Karangasem terhadap infeksi soil transmitted helminth. Intisari Sains Medis. 2019;10(3):811-6. Indonesian.

Suryantari SAA, Satyarsa ABS, Hartawan IGNBRM, Parastuta IKY, Sudarmaja IM. Prevalence, intensity and risk factors of soil transmitted helminths infections among Elementary School students in Ngis Village, Karangasem District, Bali. Indonesian Journal of Tropical and Infectious Disease. 2019;7(6):137–43.

World Health Organization. Soil-transmitted helmithiases in sustaining the drive to overcome global impact of neglected tropical diseases: second WHO report on neglected tropical disease. Geneva: World Health Organization; 2013. p 106-11.

Annida, Fakhrizal D, Juhairiyah, Hairani B. Gambaran status gizi dan faktor risiko kecacingan pada anak cacingan di masyarakat Dayak Meratus, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. J.Health.Epidemiol.Commun.Dis. 2018;4(2):54-64. Indonesian.

Hamzah PK, Kusnanto H, Widarsih D. Skrining kecacingan pada anak sekolah dasar daerah perdesaan di kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Jurnal Ilmu Kesehatan. 2017;1(1):92-8. Indonesian.

Sofiana L, Sumarni S, Ipa M. Fingernail biting increase the risk of soil transmitted helminth (STH) infection in elementary school children. Health Science Journal of Indonesia. 2011;2(2):81-6.

Samad H. Hubungan infeksi dengan pencemaran tanah oleh telur cacing yang ditularkan melalui tanah dan perilaku anak sekolah dasar di kelurahan Tembung kecamatan Medan Tembung [Thesis]. Medan: Universitas Sumatera Utara. 2009. Indonesian.

Sandjaja B. Parasitologi kedokteran: helminthologi kedokteran buku 2. Jakarta: Prestasi Pustaka. 2007. Indonesian.

Novianty S, Pasaribu HS, Pasaribu AP. Faktor risiko kejadian kecacingan pada anak usia pra sekolah. J Indon Med Assoc. 2018;68(2):86-92. Indonesian.

Sandy S, Sumarni S, Soeyoko. Analisis model faktor risiko yang mempengaruhi infeksi kecacingan yang ditularkan melalui tanah pada siswa sekolah dasar di distrik Arso kabupaten Keerom, Papua. Media Litbangkes. 2015;25(1):1-14. Indonesian.

Fitri J, Saam Z, Hamidy MY. Analisis faktor-faktor risiko infeksi kecacingan murid sekolah dasar di kecamatan Angkola Timur kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2012. Jurnal Ilmu Lingkungan. 2012;6(2):146-61. Indonesian.

Mahmud MA, Spigt M, Bezabih AM, Pavon IL, Dinant GJ, Velasco RB. Efficacy of handwashing with soap and nail clipping on intestinal parasitic infections in school-aged children: a factorial cluster randomized controlled trial. PLoS Med. 2015;12:1-16.

Halleyantoro R, Riansari A, Dewi DP. Insidensi dan analisis faktor risiko infeksi cacing tambang pada siswa sekolah dasar di Grobogan, Jawa Tengah. Jurnal Kedokteran Raflesia. 2019;5(1):18-27. Indonesian.

Kartini S. Kejadian kecacingan pada siswa sekolah dasar negeri kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru. Jurnal Kesehatan Komunitas. 2016;3(2):53-58. Indonesian.

Published
2020-12-23
How to Cite
Sastrawan, I. G., Setiabudi, J., Sanjiwani, N. P., Indriyani, N. K., & Laksemi, D. (2020). Risk factors of soil transmitted helminth infection among primary school students. Health Science Journal of Indonesia, 11(2), 126-132. https://doi.org/10.22435/hsji.v11i2.2885
Section
Articles