Perilaku Pemenuhan Gizi pada Ibu Menyusui di Beberapa Etnik di Indonesia

  • oktarina oktarina oktarina puslibang humaniora dan manajemen kesehatan badan litbangkes kemkes RI
  • Yurika Fauzia wardhani Puslitbang humaniora dan manajemen kesehatan
Keywords: Perilaku Ibu Menyusui, Etnik Rote, Etnik Sabu, Etnik Madura

Abstract

Balanced nutrition during breastfeeding is important for breastfeeding mothers because it affects breastmilk production. The fulfillment of good nutrition for breastfeeding mothers will affect the nutritional status and the growth of their babies. The concept of sick and healthy, food and drink that is good for health, trust and abstinence, on one hand, can be a barrier for health development but on the other one can be a potential for overcoming health problems. This study is a secondary data analysis, which is sourced from Health Ethnographic Research data in 2012, 2014 and 2015. Samples taken were from the Rote, Sabu and Madura ethnic groups. Data collected included breastfeeding mothers' behavior as well as the adequacy of nutrition for breastfeeding mothers in the three ethnic groups. The results showed that maternal behavior in newborns gave a prelactal type of food, where in the ethnic Rote in the form of coffee water or sugar water, in the ethnic Sabu in the form of a concoction of chili leaves that were pounded, filtered and taken the juice, and the Madura ethnic in the form of honey and young coconut water aimed to smoothen baby’s digestion.

Abstrak

Gizi seimbang penting bagi ibu menyusui karena sangat erat kaitannya dengan produksi air susu. Pemenuhan gizi yang baik akan berpengaruh terhadap status gizi ibu menyusui dan tumbuh kembang bayinya. Konsep tentang sehat-sakit, makanan-minuman yang baik untuk kesehatan, kepercayaan dan pantangan, di satu lain bisa menjadi penghalang namun di sisi lain bisa menjadi potensi untuk mengatasi permasalahan kesehatan. Penelitian ini merupakan analisis data sekunder, yang bersumber dari data Riset Etnografi Kesehatan tahun 2012, 2014 dan 2015 yang bertujuan untuk mengetahui perilaku pemenuhan gizi ibu menyusui pada etnik Sabu, Rote dan Madura. Data yang dikumpulkan meliputi perilaku ibu menyusui serta kecukupan zat gizi ibu menyusui pada tiga etnik tersebut. Hasil menunjukkan bahwa perilaku ibu pada bayi baru lahir memberikan jenis makanan prelaktal, dimana pada etnik Rote berupa air kopi atau air gula, pada etnik Sabu berupa ramuan daun cabai yang ditumbuk, disaring dan diambil sarinya, serta etnik Madura berupa madu dan air kelapa muda yang bertujuan untuk melicinkan pencernaan bayi.

References

Anur Rohmin, Nura Malahayati, Hartati, 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Praktek

Pemberian Makanan Prelakteal Pada Bayi Baru Lahir di Kecamatan Bukit Kecil Kota

Palembang. Jurnal Kesehatan Volume IV, Nomor 2, Oktober 2015, Hal 183-19.

Arisman, M.B. 2007. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.

Badan Litbangkes Kemenkes RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Jakarta.

Dahlianti R, Nasoetion, A, Roosita K, 2005. Keragaan Perawatan Kesehatan Masa nifas, Pola

Konsumsi Jamu Tradisional dan Pengaruhnya Pada Ibu Nifas di Desa Sukajadi,

Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Jurnal Media dan Gizi Keluarga. 29 (2), 55-65.

Fikawati dkk, 2015. Gizi Ibu dan Bayi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Firman Edu, 2015. Aspek Sosial Budaya dalam Kesehatan.

https://firmanedu.wordpress.com/2015/03/page/2

Kemenkes RI, 2011.Makanan Sehat Ibu Menyusui. Direktorat Bina Kesehatan Masyarakat.Jakarta

Kementerian Kesehatan RI, 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Kementerian Kesehatan RI:

Direktorat Bina Gizi

Kristiyansari, W, 2009. ASI, Menyusui dan Sadari. Yogyakarta: Muha Medika.

Kurniasih, D, Hilmansyah, H, Astuti, MP, Imam,S, 2010. Sehat & Bugar Berkat Gizi Seimbang.

Jakarta : PT Penelitian Sarana Bobo.

Hamzah, Asiah, 2000. Pola Asuh Anak Pada Etnik Jawa Migran dan Etnik Mandar. Disertasi,

Program Pascasarjana Univ. Airlangga, Surabaya.

Irma Eva Yani, Defriani Dwiyanti, Novelasari, 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Perilaku Ibu Laktasi Dalam Memberikan ASI di Kab/Kota Provinsi Sumbar. Jurnal

Penelitian Gizi Makan (PGM) 32 (2): 101-111.

Masoara, S. 2003. Manfaat ASI untuk bayi, ibu dan keluarga. Program Manajemen Laktasi,

,Jakarta: Perkumpulan Perinatologi Indonesia. Marizka K, Indah Nur Esti Leksana, Dusri L.M, Betty Roosihermiatie, 2014. Perempuan Rote Meniti Tradisi, Etnik Rote, Kabupaten Rote

Ndao, Provinsi NTT. Buku Seri Etnografi Kesehatan 2014. Jakarta: Lembaga Penerbitan

Balitbangkes-Kemenkes RI

Maharani, 2016. Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Status Gizi Ibu Menyusui di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang. Jurnal FKM Universitas Diponegoro Semarang. Diakses pada tanggal 04 Desember 2017

Najahah I, KT Adhi, GNI Pinatih, 2013. Faktor Risiko Balita Stunting Usia 12-36 Bulan di

Puskesmas Dasan Agung Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Public Health and

Preventiv Medicine Archive 1 (2), 134-141. Diakses dari :

http://download.portalgaruda.org/article

Nurul Pujiastuti, 2010. Korelasi Antara Status Gizi Ibu Menyusui Dengan Kecukupan ASI di

Posyandu Desa Karang Kedawang Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. Jurnal

Keperawatan. Vol 1 no 2 Juli:126-137 ISSN: 2086-3071

Ni Kadek Radharisnawati, Rina Kundre, Linnie Pondaag, 2017. Hubungan Pemenuhan

Kebutuhan Gizi dengan Kelancaran Air Susu Ibu (ASI) Pada Ibu Menyusui di Puskesmas

Bahu Kota Manado. E-Journal Keperawatan (e-Kp), Vol 5. No 1.

Ratna Widyasari, Ida Diana Sari, Aprilliana Lailatul M, Sofyan Haryanto, M. Setyo Pramono, 2012. Etnik Madura Desa Jrangon Kecamatan Omben Kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur. Buku Seri Etnografi Kesehatan 2012. Jakarta: Lembaga Penerbitan Balitbangkes-Kemenkes RI

Rhokliana, Aisyah.S, Chandradewi, A.A.S.P. 2011. Hubungan Sosial Budaya dengan Pemberian

ASI pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kruak Kabupaten Nusa Lombok Timur, Jurnal

Kesehatan Prima [e-journal]5(2):pp 765-777

Rizki Kurnia Illahi, Lailatul Muniroh, 2016. Gambaran Sosio Budaya Gizi Etnik Madura dan

Kejadian Stunting Balita Usia 24-59 bulan di Bangkalan Madura. Media Gizi Indonesia,

Vol 11, No.2 Juli-Desember: hlm 135-143.

Rukiyah, Ai Yeyeh, Lia Yulianti, Meida Liana, 2010. Asuhan Kebidanan III (Nifas). CV. Trans

Info Media: Jakarta Timur.

Roland A.N, Indriyaningsih, Agung Dwi L. 2015. Daun Ro Hili & Air Gula Sabu, Penyambut Bayi Baru Lahir, Etnik Sabu, Kabupaten Sabu Raijua. Buku Seri Etnografi Kesehatan 2015. Jakarta : Lembaga Penerbitan Balitbangkes-Kemenkes RI

Proverawati & Rahmawati, 2010. Kapita Selekta Asi & Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika

WHO, 2013. Breas-feeding-Exclusive Breasfeeding. Tersedia dari

http://www.who.int/elena/titles/exclusive_breastfeeding/en/index.html.

World Health Organization. 2016. Breastfeeding: Only 1 in 5 Countries Fully Implement

WHO’s Infant Formula Code. Diakses: 18 April 2016. http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2013/world_breastfeeding_ week_20130730/en

Scholichah N. 2012. Hubungan Perawatan Payudara pada Ibu Postpartum dengan Kelancaran

Pengeluaran ASI di Desa Karang Duren Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.

Jurnal Komunikasi Kesehatan (Edisi 3), 2(02):1-7, 2012

Suradi R, Hegar B, Partiwi IGAN, Marzuki ANS, Ananta Y, 2010. Indonesia Menyusui. Jakarta:

Badan Penerbit IDAI.

Yusrina, A, Devy, S.R.2016. Faktor yang Mempengaruhi Niat Ibu Memberikan ASI Eksklusif di

Kelurahan Magersari, Sidoarjo. Journal Promosi dan Pendidikan Kesehatan Indonesia. [e-

journal] (1):pp.11-12.

Published
2020-01-22