Penggunaan antibiotika pada balita dengan diare akut di 5 provinsi di Indonesia tahun 2009-2012

  • jbmi managerxot
  • Magdarina agtini
  • Nelly Puspandari

Abstract

Abstract

Diarrhea is one of the leading causes of death among infants. Virus is the most pathogen causes diarrhea.So that giving antibiotics in diarrhea cases are only indicated in bloody diarrhea, diarrhea suspected cholera, and diarrhea accompanied with severe infections out of the gastrointestinal tract.The aim of this article is to define proportion of appropriate antibiotic usage among children with diarrhea in primary health care and hospital.The diagnosis of diarrhea was determined by the doctor at the primary health centerand hospital. The data of Antibiotic usage was obtained by using structured questionnaire which asked to the health workers who treat the patient. The data was analyzed by using Stata versus 9.0.Twenty seven point eighty percent (731) children with diarrhea were given antibiotics. Proportion of antibioticusage in primary health centers as much as 26,09%, while in the hospital 29.17%. Among this children, as many as 63.38% children were given antibiotics without clinical indication in hospital, when only 41.12 % in primary health care (95% CI=1.4-1.8, p value <0.001). Majority type of antibiotic uses in primary health centers and hospitals is Trimethoprim-Sulfamethoxazole group (46.51%). The use of antibiotics in children under five years old with diarrhea that do not appropriate with the clinical indication is remain high in Indonesia, although the percentage is lower than previous reports. The use of appropriate antibiotics for diarrhea as indicated is better in the primary health centers compared to hospitals. Keywords: diarrhea, children, antibiotic, resistance, Indonesia

Abstrak

Diare merupakan salah satu penyebab kematian terbesar pada balita. Kebanyakan diare disebabkan oleh virus sehingga antibiotik pada diare hanya diindikasikan pada diare berdarah, diare diduga kolera dan diare yang disertai infeksi berat di luar saluran cerna. Penelitian ini bertujuan menentukan prevalensi penggunaan antibiotik yang sesuai dan tidak sesuai dengan indikasi di Puskesmas dan rumah sakit. Diagnosa diare ditegakkan oleh dokter di Puskesmas atau rumah sakit. Data penggunaan antibiotik diperoleh berdasarkan data kuesioner terstruktur yang ditanyakan kepada petugas kesehatan yang merawat pasien. Data tersebut diolah menggunakan stata versi 9.0. Sebanyak 27,80% (731) anak balita dengan diare diberikan antibiotik. Proporsi penggunaan antibotik di Puskesmas sebesar 26,09%, sedangkan di rumah sakit 29,17%. Sebanyak 63,38% balita dengan diare yang diberikan antibiotik di rumah sakit tidak memiliki indikasi klinis, sedangkan di Puskesmas sebesar 41,12% (95% CI=1,4-1,8; p value <0,001). Jenis antibiotik yang terbanyak digunakan di Puskesmas dan rumah sakit adalah golongan Trimetoprim-Sulfametoksazol (46,51%). Penggunaan antibiotik pada Balita dengan diare yang tidak sesuai indikasi klinis masih cukup tinggi di Indonesia, walaupun sudah lebih rendah dari laporan sebelumnya. Penggunaan antibiotik untuk diare yang sesuai indikasi di puskesmas lebih baik dibandingkan dengan rumah sakit.

Kata kunci : diare, balita, antibiotik,resistensi, Indonesia

Published
2019-04-12
Section
Articles