HLA-DRB1 on Malaria Patients in Central Kalimantan : a Premilinary Study

  • jbmi managerxot
  • Sarwo Handayani
  • Hadjar Siswantoro
  • Tya Triastuti
  • Eny Rohmawati RS Doris Sylvanus Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia
  • Emiliana Tjitra
Keywords: HLADRB1, malaria, Kalimantan Tengah

Abstract

Abstract

 Human Leucocyte Antigen is a genetic marker in nuclear cells that facilitate the presentation of foreign antigens to be recognized by T lymphocytes. HLA-DRB1 such as HLA-DRB1*10:01 and HLA-DRB1*13:02 are a group of HLA type 2 which related to protection, while HLA-DRB1*04:01 related to susceptibility of severe malaria. So, it is worthy to identify HLA-DRB1 alleles on malaria patients in Indonesia. A total forty dried blood spots samples consisted of 7 severe malaria ,  22 uncomplicated malaria (11  P falciparum and 11  P vivax) were collected from Doris Sylvanus Hospital Palangkaraya, and another 11 non malaria were collected from malaria endemic area in Central Kalimantan. DNA samples were extracted and analyzed for HLA-DRB1 allele type using LABType® SSO DRB1 Typing Test (one Lambda). The fluorescence intensities of phycoerythrin then were measured by Luminex and analyzed by HLA fusion2 program.  The subjects samples were 3-90 years old and the proportion of men was 62.5%. Only 87.5% samples and 15  HLA-DRB1 allele variations were performed successfully. The dominant alleles identified on samples were HLA-DRB1*15:02 (23.8%) and HLA-DRB1*15:01(18.7%). Other alleles HLA-DRB1*01:01, HLA-DRB1*08:01 and HLA-DRB1*12:01 were only detected in severe malaria, but the specific alleles HLA-DRB1*04:01 related to susceptibility of severe malaria was not. Two of four homozygote allleles HLA-DRB1*07:01 and HLA-DRB1*15:01 were not  found  on severe malaria. In conclusion, although using a limited sample and not figuring a specific allele for each group sample yet, this preliminary study is usefull for further HLA examination and analysis. More samples and deeper analysis are required for getting  completed data.

 Keywords: HLADRB1, malaria, Central Kalimantan

 Abstrak

 Human Leucocyte Antigen merupakan marker genetik yang membantu memfasilitasi presentasi antigen sehingga dikenali oleh sel limfosit T. HLA-DRB1 seperti HLA-DRB1*10:01 dan HLA-DRB1*13:02 merupakan HLA tipe 2 yang berkaitan dengan proteksi, sedangkan HLA-DRB1*04:01 berkaitan dengan kerentanan terhadap malaria berat. Oleh karena itu identifikasi alel HLADRB1 pada pasien malaria di Indonesia perlu dilakukan. Sampel berupa 40 spot darah kering yang berasal dari 7 penderita malaria berat dan 22 malaria tanpa komplikasi (11 P falciparum dan 11 P vivaks) yang diperoleh dari RS Doris Sylvanus Palangkaraya, serta 11 non malaria yang tinggal di daerah endemik malaria di Kalimantan Tengah. Setelah DNA sampel diekstraksi kemudian diperiksa tipe alel HLA-DRB1 dengan kit LABType® SSO DRB1 Typing Test (one Lambda). Intensitas floresens dari phycoerythrin selanjutnya diukur dengan alat Luminex dan data dianalisa dengan program  HLA fusion2.  Kisaran umur penderita adalah 3-90 tahun dengan proporsi laki-laki sebesar 62.5%. Hanya 87.5% sampel and 15 variasi alel HLA-DRB1 yang berhasil diidentifikasi. Dua alel yang paling dominan adalah HLA-DRB1*15:02 (23.8%) and HLA-DRB1*15:01(18.7%). Alel lain yaitu HLA-DRB1*01:01, HLA-DRB1*08:01 and HLA-DRB1*12:01 hanya ditemukan pada malaria berat, akan tetapi alel spesifik HLA-DRB1*04:01 yang berkaitan dengan kerentanan terhadap malaria berat tidak ditemukan. Dua dari empat alel homozigot yaitu HLA-DRB1*07:01 dan HLA-DRB1*15:01 tidak ditemukan pada malaria berat. Meskipun dengan sampel yang terbatas dan belum menggambarkan alel spesifik pada kelompok sampel, namun studi pendahuluan ini cukup bermanfaat untuk pemeriksaan dan anaIisis HLA lebih lanjut. Perlu sampel yang lebih banyak dan analisis yang lebih mendalam untuk mendapatkan data HLA yang lebih lengkap.

 

Kata kunci: HLADRB1, malaria, Kalimantan Tengah

Published
2019-04-15
Section
Articles