Efek Subkronik Pemberian Ekstrak Etanol Kunyit (Curcuma domestica Val) Terhadap Hati Tikus Galur Wistar dengan Pemeriksaan SGOT dan SGPT

  • Dian Kresnadipayana 1Program Studi D-IV Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Setia Budi
  • Soebiyanto Soebiyanto Program Studi D-IV Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Setia Budi
  • Ratna Herawati Subianto Program Studi D-IV Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Setia Budi
  • Ragil Faradilla
Keywords: kunyit, hati, SGOT, SGPT

Abstract

Abstract

Turmeric (Curcuma domestica Val) is one of the biological wealth used by the community, the part that is often used is the rhizome as traditional herbal medicine. In society, the consumption of turmeric is often not controlled primarily in the form of herbal medicine, so testing is needed to determine the safety of its use. This study aims to determine the effects caused by consuming turmeric for a long time.Turmeric extract was produced through maceration processes using 70% ethanol. Treatment groups were given turmeric ethanol extract at a dose of 600 mg/kg body weight, 700 mg/kg body weight, 800 mg/kg body weight, 900 mg/kg body weight, 1000 mg/kg body weight. This study lasted 28 days. Examination of SGOT and SGPT levels was carried out on day 0 and day 28. The results showed that SGOT levels at a dose of 600 mg/kg BW increased by 8%, doses of 700, 800, and 900 mg/kg BW increased by 9% and doses of 1000 mg/kg BB increased by 10%. Whereas SGPT levels at a dose of 600 mg/kg BB increased by 4%, doses of 700, 800 and 900 mg/kg BW increased by 5% and doses of 1000 mg/kg BB increased by 6%. From these results, the administration of turmeric ethanol extract for 28 days can increase SGOT and SGPT levels but is still in the normal range.

 

Keywords: turmeric (Curcuma domestica Val.), liver, SGOT, SGPT

  Abstrak

Kunyit (Curcuma domestica Val) merupakan salah satu kekayaan hayati yang digunakan oleh masyarakat, bagian yang sering digunakan adalah rimpangnya sebagai jamu tradisional. Dalam masyarakat, konsumsi kunyit sering tidak terkontrol utamanya dalam bentuk jamu, sehingga diperlukan pengujian untuk mengetahui keamanan penggunaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek yang ditimbulkan jika mengkonsumsi kunyit dalam jangka waktu lama. Ekstrak kunyit yang dihasilkan melalui proses maserasi menggunakan etanol 70%. Pada penelitian ini menggunakan tikus jantan galur Wistar. Kelompok perlakuan diberi ekstrak etanol kunyit dengan dosis 600 mg/kgBB, 700 mg/kgBB, 800 mg/kgBB, 900 mg/kgBB, 1000 mg/kgBB. Penelitian ini berlangsung selama 28 hari. Pemeriksaaan kadar SGOT dan SGPT dilakukan pada hari ke-0 dan hari ke-28. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar SGOT pada dosis 600 mg/kg BB terjadi peningkatan sebesar 8%, dosis 700, 800, dan 900 mg/kg BB terjadi peningkatan sebesar 9% dan dosis 1000 mg/kg BB terjadi peningkatan sebesar 10%. Sedangkan kadar SGPT pada dosis 600 mg/kg BB terjadi peningkatan sebesar 4%, dosis 700, 800, dan 900 mg/kg BB terjadi peningkatan sebesar 5% dan dosis 1000 mg/kg BB terjadi peningkatan sebesar 6%. Dari hasil studi ini, pemberian ekstrak etanol kunyit selama 28 hari dapat meningkatkan kadar SGOT dan SGPT tetapi masih dalam rentang normal.

 

Kata Kunci: kunyit (Curcuma domestica Val), hati, SGOT, SGPT

Published
2020-01-26
Section
Articles