Proporsi Vanillylmandelic Acid Urin pada Pasien Terduga Tumor Neuroendokrin: Hubungannya dengan Usia dan Jenis Kelamin

  • Annada Sofia
  • Mohamad Sadikin
  • Sri Widia Jusman
  • Septelia Inawati Wanandi
  • Ani Retno Prijanti
  • Novi Silvia Hardiany

Abstract

Abstract

Cancer prevalence in Indonesia is 1.8 per 1000 population in 2018. Early diagnosis is needed to reduce the mortality rate and one of which is by examining vanillylmandelic acid (VMA) level as tumor markers. VMA is a catecholamine metabolite whose level will increase in several neuroendocrine tumors. This study was conducted to determine the proportion of positive VMA in urine of patients with suspected neuroendocrine tumors in Jakarta and its association with age and gender. This study was a cross-sectional design using secondary data of urinary VMA laboratory examination from 295 patients who suspected neuroendocrine tumors period 2010 to 2019 in Laboratory of Department of Biochemistry and Molecular Biology, Faculty of Medicine Universitas Indonesia. Qualitative examination of urinary VMA used spot test. Positive examination result showed levels of VMA in urine >8mg/24 hours, while negative result showed  8mg/24 hours. Inclusion criteria were subject data with a provisional diagnosis of neuroblastoma, pheochromocytoma, and paraganglioma. The proportion of positive VMA in urine of suspected neuroendocrine tumor patients was 14,2%. There was a significant association between VMA in urine with age (p 0,023), while gender was not significant (p 0,885). In conclusion, there was an association between urinary VMA of suspected neuroendocrine tumor patients with age, however no association with gender.

 

Keywords: neuroendocrine tumors; urinary vanillylmandelic acid; age; gender

 

 

Abstrak

Prevalensi kanker di Indonesia pada 2018 adalah 1,8 per 1000 penduduk. Diagnosis dini dibutuhkan untuk mengurangi angka mortalitas, salah satunya melalui pemeriksaan penanda tumor berupa vanillylmandelic acid (VMA). VMA termasuk metabolit katekolamin yang meningkat produksinya pada beberapa tumor neuroendokrin. Penelitian dilakukan untuk mengetahui proporsi VMA positif dalam urin pasien dugaan tumor neuroendokrin di Jakarta serta hubungannya dengan usia dan jenis kelamin. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional yang menggunakan data sekunder hasil pemeriksaan laboratorium VMA urin dari 295 pasien dugaan tumor neuroendokrin periode 2010 hingga 2019 di Laboratorium Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Data VMA kualitatif yang diperoleh, diperiksa dengan metode spot test. Hasil positif menunjukkan kadarnya > 8 mg/24 jam, sedangkan hasil negatif menunjukkan kadarnya  8 mg/24 jam. Kriteria inklusi berupa diagnosis sementara neuroblastoma, pheochromocytoma, dan paraganglioma. Proporsi VMA positif dalam urin pasien dugaan tumor neuroendokrin adalah 14,2%. Terdapat hubungan bermakna antara kadar VMA dalam urin dengan usia (p 0,023), sedangkan dengan jenis kelamin menunjukkan hasil yang tidak bermakna (p 0,885). Dengan demikian dapat disimpukan bahwa terdapat hubungan antara VMA urin pasien dugaan tumor neuroendokrin dengan usia, namun tidak terdapat hubungan dengan jenis kelamin.

 

Kata kunci: tumor neuroendokrin; vanillylmandelic acid urin; usia; jenis kelamin

 

Published
2020-09-29
Section
Articles