Kepekaan terhadap Penisilin pada Corynebacterium diphtheriae yang Diisolasi dari Beberapa Wilayah Indonesia Tahun 2018

Abstract

Abstract

Information about the susceptibility pattern of diphtheria-causing bacteria to antibiotics especially penicillin as a first-line antibiotic is needed. This study was aimed to obtain recent information on the susceptibility of Corynebacterium diphtheriae to penicillin. A total of 40 C. diphtheriae isolated from several provinces of Indonesia in 2018 were used as samples. Secondary data, including isolate origin, biotype, and toxigenicity obtained from reporting and recording data of diphtheria examination conducted in Research Laboratory for Infectious Diseases Prof. dr. Sri Oemijati. Antibiotic susceptibility test was carried out by using the E-test method. Simple statistical analysis by Chi-Square was used to analyze the correlation between bacterial susceptibility patterns and isolate characteristics. The results showed that the decreased susceptibility to penicillin with intermediate criteria included 9 (22.5%) samples examined. Statistical analysis indicated the correlation between bacterial susceptibility and the isolate characteristics based on odds ratio > 2. Only 4 (57.14%) isolates from Banten were susceptible to penicillin and it was the lowest proportion. As well as non-toxigenic isolates, only 50% were susceptible to penicillin. It was concluded that there had been a decrease in susceptibility to penicillin with intermediate criteria for C. diphtheriae isolated from several regions of Indonesia in 2018.
Keywords: Corynebacterium diphtheriae, Indonesia, susceptibility, penisilin

Abstrak

Informasi terbaru tentang pola kepekaan bakteri penyebab difteri terhadap antibiotik khususnya penisilin sebagai antibiotik lini pertama sangat dibutuhkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terkini tentang kepekaan Corynebacterium diphtheriae, khususnya yang diisolasi dari beberapa wilayah di Indonesia terhadap penisilin. Sebanyak 40 isolat tersimpan C. diphtheriae yang diisolasi saat pemeriksaan sampel difteri dari beberapa wilayah Indonesia tahun 2018 digunakan sebagai sampel. Data sekunder tentang karakteristik isolat diperoleh dari dokumen pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan isolat yang dilakukan di Laboratorium Penelitian Penyakit Infeksi Prof. dr. Sri Oemijati. Uji kepekaan terhadap antibiotik dilakukan dengan metode E-test. Analisis statistik sederhana menggunakan Chi-Square digunakan untuk mengetahui hubungan antara kepekaan C. diphtheriae terhadap penisilin dengan karakteristik isolat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan kepekaan terhadap penisilin (intermediate) meliputi 9 (22,5%) sampel yang diperiksa. Uji statistik mengindikasikan adanya hubungan signifikan antara kepekaan C. diphtheriae terhadap penisilin dengan asal sampel dan toksigenisitas bakteri berdasarkan nilai odds ratio > 2. Hanya 4 (57,14%) isolat dari Banten yang masih peka (suseptibel) terhadap penisilin. Begitu juga dengan isolat non-toksigenik, hanya 50% yang masih peka terhadap penisilin. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa telah terjadi penurunan kepekaan terhadap penisilin dengan kriteria intermediate pada C. diphtheriae hasil isolasi tahun 2018 dari beberapa wilayah Indonesia.
Kata kunci: Corynebacterium diphtheriae, Indonesia, kepekaan, Penisilin