Asosiasi Risiko Penyakit Degeneratif dengan Kebugaran Calon Jemaah Haji Kota Palembang

  • Emma Novita Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat - Ilmu Kedokteran Komunitas (IKM-IKK)
  • Bahrum Indawan Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat - Ilmu Kedokteran Komunitas (IKM-IKK)
  • Mariana Mariana Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat - Ilmu Kedokteran Komunitas (IKM-IKK)
  • Rd Nurizki Abriyanti Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Palembang, Indonesia
Keywords: kebugaran, penyakit degeneratif, haji, Palembang

Abstract

 

Ministry of Health through the Ministry of Health Decree Number 15 the year 2016 makes “Istithaah” mandatory, that is, hajj pilgrims must be capable physically and mentally as assessed. The increasing hajj embarcation’s waiting list for more than 20 years will influence the decreasing of the health capability of hajj pilgrims in both aspects. This will increase the risk of degenerative diseases and decrease hajj pilgrim’s fitness. This study aimed to evaluate the degenerative disease’s risk association which affects Indonesia's hajj pilgrim’s fitness by employing a cross-sectional analysis for the period May to August 2019. Data were collected from 8 Public Health Centers (Puskesmas) and Hajj Guidance Groups (KBIH) in Palembang, which included an indicator of fitness as measured through Rockport walking test, body mass index, hypertension, and diabetes mellitus (DM) data, and physical activity. Researchers found a significant relationship between hajj pilgrim’s fitness with age, body mass index, hypertension, DM, and physical activity. It is necessary to increase fitness and normal BMI for pilgrims through regular physical exercise under the supervision of the Puskesmas, Posyandu for the elderly, and KBIH so that the pilgrims can meet Istithaah criteria.

 

Keywords: fitness, degenerative diseases, hajj, Palembang

 

ABSTRAK

Kementerian Kesehatan melalui Permenkes Nomor 15 Tahun 2016 mewajibkan Istithaah, yaitu kemampuan jemaah haji dari aspek kesehatan fisik dan mental yang terukur. Dengan meningkatnya daftar tunggu keberangkatan haji yang mencapai lebih dari 20 tahun, kemampuan jemaah haji baik aspek fisik dan mental semakin menurun. Hal ini meningkatkan risiko penyakit degeneratif dan menurunkan kebugaran jemaah haji. Penelitian ini bertujuan untuk menilai asosiasi risiko penyakit degeneratif yang mempengaruhi kebugaran jemaah haji Indonesia dengan menggunakan analisis potong lintang pada periode bulan Mei–Agustus 2019. Data dikumpulkan dari 8 Puskesmas dan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) di kota Palembang yaitu data kebugaran dengan menggunakan Rockport Walking Test, data Indeks Massa Tubuh (IMT), data penyakit hipertensi dan diabetes melitus (DM), serta tingkat aktivitas fisik calon jemaah haji, peneliti menemukan hubungan signifikan antara kebugaran Jemaah dengan usia, IMT, hipertensi, DM, serta aktivitas fisik. Diperlukan peningkatan kebugaran dan IMT yang normal bagi jemaah haji melalui latihan fisik yang teratur di bawah pengawasan Puskesmas, Posyandu Lansia dan KBIH agar jemaah haji dapat memenuhi kriteria Istithaah.

 

Kata kunci: kebugaran, penyakit degeneratif, haji, Palembang

Published
2021-09-01