IMPLEMENTASI PENGENDALIAN VEKTOR DBD DI PROVINSI JAWA TENGAH

  • Widiarti Widiarti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga
  • Riyani Setiyaningsih Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga
  • Diana Andriyani Pratamawati Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga
Keywords: Dengue vector, larvaciding, sogging, Vektor DBD, larvasidasi, pengasapan

Abstract

ABSTRACT 

Central Java Province is one of the provinces with considerable dengue cases in Indonesia. One of the strategic efforts that have been implemented is controlling mosquitoes with fogging and larviciding with temephos at water reservoirs. However, cases remain increase or outbreaks  occur in several districts/cities. The study was conducted to determine the causes of the high dengue fever cases in Central Java Province  as to improve the implementation of such programs. Data related to the implementation of vector control were collected from various sources. The results showed that the PSN program in several districts did not optimally run because the community did not routinely do it. Larviciding with temephos was only carried out in the event of outbreaks and in the endemic areas. Fogging, which should be implemented in two cycles, was generally implemented only in one cycle due to limited insecticides availability and wide area coverage. It can be concluded that the high dengue fever cases in Central Java Province was caused by the gap between the program and the implementation in the field.

Keywords: Dengue vector, larvaciding, sogging

 

ABSTRAK

Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi yang menyumbang kasus demam berdarah dengue (DBD) cukup besar di Indonesia. Salah satu upaya strategis yang telah dilakukan adalah mengendalikan nyamuk dengan pengasapan dan larvasidasi dengan temephos pada Tempat Penampungan Air (TPA). Upaya tersebut belum memberikan hasil yang optimal  karena masih terjadi peningkatan kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB) di beberapa kabupaten/kota. Kajian secara deskriptif dilakukan untuk mendapatkan gambaran permasalahan tingginya kasus DBD di Provinsi Jawa Tengah dalam rangka perbaikan dan  pengembangan kebijakan pengendalian vektor DBD. Data dan informasi yang dikumpulkan berupa dokumen yang meliputi pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), larvasidasi yang dilakukan, fogging, dan data lain yang berkaitan dengan pengendalian vektor. Hasil kajian menunjukkan bahwa program PSN tidak berjalan optimal di beberapa kabupaten di Jawa Tengah karena masyarakat tidak melakukannya secara rutin. Larvasidasi dengan temephos hanya dilakukan pada saat terjadi KLB dan hanya di daerah endemis DBD. Fogging pada umumnya dilakukan hanya dalam satu siklus kehidupan vektor, yang mana seharusnya dilakukan dalam dua siklus. Hal ini disebabkan karena keterbatasan insektisida dan cakupan wilayah cukup luas. Dapat disimpulkan bahwa tingginya DBD di Provinsi Jawa Tengah disebabkan adanya kesenjangan antara program yang telah dicanangkan dengan implementasi di lapangan.

Kata kunci: Vektor DBD, larvasidasi, pengasapan

Published
2018-07-17
How to Cite
Widiarti, W., Setiyaningsih, R. and Pratamawati, D. (2018) “IMPLEMENTASI PENGENDALIAN VEKTOR DBD DI PROVINSI JAWA TENGAH”, JURNAL EKOLOGI KESEHATAN, 17(1), pp. 20-30. doi: 10.22435/jek.17.1.116.20-30.