SANITASI DAN AIR MINUM DI DAERAH PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI PROVINSI BENGKULU (ANALISIS DATA POTENSI DESA 2018)

  • Tri Noviyanti Nurzanah
  • zakianis zakianis Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Depok
  • Bambang Wispriyono
  • Athena Anwar
Keywords: Sanitasi, air minum, perkotaan, pedesaan

Abstract

ABSTRACT

 

Bengkulu Province is the fourth-lowest province in Indonesia for sanitation facilities and drinking water availability. The difference in socioeconomic conditions and very low access to sanitation in Bengkulu Province poses a major challenge to ensuring water and sanitation services for all, so as to attempt to control a large number of infectious diseases. The purpose of this study was to determine the description of sanitation and drinking water between urban and rural areas in Bengkulu Province. Data analyzed were Village Potential data (PODES) in 2018 and the sample were 148 villages. Research results show that sanitation facilities and the availability of clean water in urban areas are better than in rural areas. In rural areas the majority of sewage is unsanitary or without latrines/open defecation, garbage disposal is carried out by dumping it into the pit of natural soil or being burnt, the sewage is still open, the water source is still a dug well as a source of clean water. In conclusion, there are still gaps in terms of access to sanitation in rural areas and urban safe drinking water. An evaluation is needed to increase community access to sanitation in rural areas and drinking water in cities.

 

Keywords: Saniation, drinking water, urban areas, rural areas

 

 

ABSTRAK

 

Provinsi Bengkulu merupakan salah satu provinsi dengan sarana sanitasi dan ketersediaan air minum ke empat terendah di Indonesia. Perbedaan kondisi sosial ekonomi dan akses sanitasi yang sangat rendah di Provinsi Bengkulu menimbulkan tantangan besar untuk memastikan layanan air dan sanitasi bagi semua, sehingga membantu mengendalikan sejumlah besar penyakit menular. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran sanitasi dan air minum antara wilayah perkotaan dan perdesaan di Provinsi Bengkulu. Data yang dianalisis adalah data Potensi Desa (PODES) tahun 2018 dengan unit analisis desa. Jumlah sampel sebesar 148 desa di daerah perkotaan dan perdesaan di Provinsi Bengkulu. Hasil analisis menunjukkan bahwa sarana sanitasi dan ketersediaan air bersih di wilayah perkotaan lebih baik daripada di wilayah perdesaan.  Di wilayah perdesaan mayoritas pembuangan tinja tidak saniter atau tanpa jamban/buang air besar sembarangan, pembuangan sampah dilakukan sdengan membuang ke dalam lubang tanah atau dibakar, saluran pembuangan air limbah masih terbuka, dan sumber air adalah  sumur gali sebagai sumber air bersih. Dapat disimpulkan bahwa masih terdapat kesenjangan dalam hal akses sanitasi dan air minum antara di perdesaan dan  perkotaan. Perlu adanya evaluasi peningkatan akses masyarakat terhadap sanitasi di pedesaan dan air minum di perkotaan.

 

Kata kunci: Sanitasi, air minum, perkotaan, pedesaan

References

Amnesty International. (2010). Kenya: Insecurity and Indignity: Women’s Experiences in the Slums of Nairobi, Kenya. London: Amnesty International Publications.
Asian Development Bank. (2009). Sector Assistance Program Evaluation for The Urban Sector and Water Supply and Sanitation in Bangladesh: an Exploratory Evaluation of The Programs of ADB and Other Aid Agencies.
BAPPENAS, & UNICEF Indonesia. (2017). Laporan Baseline SDG tentang Anak-Anak di Indonesia. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dan United Nations Children’s Fund. Jakarta.
Bhagat, R. B. (2014). Rural and Urban Sanitation in India. Kurukshetra.
BPS. (2015). Indikator Kesejahteraan Rakyat 2015. Badan Pusat Statistik. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
BPS. (2016). Statistik Indonesia 2016.
Chaudhuri, S., & Roy, M. (2017). Rural-urban Spatial Inequality in Water and Sanitation Facilities in India : A cross-sectional Study from Household to National Level. Applied Geography, 85, 27–38. https://doi.org/10.1016/j.apgeog.2017.05.003
Coffey, D., Gupta, A., Hathi, P., Spears, D., Srivastav, N., & Vyas, S. (2015). Culture and The Health Transition : Understanding Sanitation Behaviour in Rural North India. Working Paper International Growth Centre.
Indonesia Sanitation Sector Development Program. (2010). Pemberdayaan Masyarakat dengan Pelibatan Jender dan Kemiskinan dalam Pembangunan Sanitasi.
Kawale, S. K., Thakur, H., Sharma, V., & Minz, A. (2018). Socio-demographic factors affecting utilization of toilet among peoples attending tertiary care hospital at Bilaspur , Chhattisgarh. International Journal of Community Medicine and Public Health, 5(3), 1167–1171.
Kemenkes RI. (1990). Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 416/MEN.KES/PER/IX/1990 Tentang Syarat-syarat Dan Pengawasan Kualitas Air.
Kemenkes RI. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
Leshargie, C. T., Alebel, A., Negesse, A., Mengistu, G., Wondemagegn, A. T., Mulugeta, H., … Kibret, G. D. (2018). Household latrine utilization and its association with educational status of household heads in Ethiopia: a systematic review and meta-analysis. BMC Public Health, 18(1), 901. https://doi.org/10.1186/s12889-018-5798-6
Mihai, F. (2012). Population access to waste collection services: urban vs rural areas in Romania. Bulletin of University of Agricultural Sciences and Veterinary Medicine Cluj-Napoca: Agriculture (Vol. 69). https://doi.org/10.5281/zenodo.19130
Mithra, P., Unnikrishnan, B., Thapar, R., Ravindra, P., Shetty K, A., Ahemad, T., … Samal, A. (2010). Drinking water in an urban area in South India – A community based cross sectional study. Australasian Medical Journal (Vol. 3).
Nyakaana, J. (1997). Solid waste management in urban centres: the case of Kampala city-Uganda. East African Geographical Review (Vol. 19). https://doi.org/10.1080/00707961.1997.9756235
Pade, S. P. (2014). Pentingnya Kualitas Aparat Pemerintah Desa dalam Pembangunan di Desa Lantung Kecamatan Wori Kabupaten Minahasa Utara. Universitas Sam Ratulangi.
Pemerintah Indonesia. (2008). Undang Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah. Jakarta.
Pullan, R. L., Freeman, M. C., Gething, P. W., & Brooker, S. J. (2014). Geographical inequalities in use of improved drinking water supply and sanitation across Sub-Saharan Africa: mapping and spatial analysis of cross-sectional survey data. PLoS Medicine, 11(4), e1001626–e1001626. https://doi.org/10.1371/journal.pmed.1001626
Roberts, M., & Long, A. (2007). Demand Assessment for Sanitary Latrines in Rural and Urban Areas of Cambodia.
Safingi, I. (2014). Kondisi Geografis Masih Jadi Tantangan Penyediaan Air Bersih di Daerah Pesisir. Retrieved from http://www.ampl.or.id/read_article/kondisi-geografis-masih-jadi-tantangan-penyediaan-air-bersih-di-daerah-pesisir/37909
Sobsey, M. D. (2001). Managing Water in the Home : Accelerated Health Gains from Improved Water Supply. University of North Carolina Chapel.
Soeparman, & Suparmin. (2001). Pembuangan Tinja dan Limbah Cair. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Tarigan, A. (2003). “Rural-Urban Economic Lingkages” Konsep & Urgensinya dalam Memperkuat Pembangunan Desa. Perencanaan Pembangunan, 3.
UNICEF-WHO. (2006). Meeting the MDG Drinking Water and Sanitation Target: The Urban and Rural Challenge of The Decade. Geneva: The United Nations Children’s Fund (UNICEF) and World Health Organization (WHO).
UNICEF-WHO. (2009). Diarrgoea: Why Children are Still Dying and What Can be done. Geneva: The United Nations Children’s Fund (UNICEF) and World Health Organization (WHO).
UNICEF-WHO. (2015). Progress on Sanitation and Drinking Water – 2015 update and MDG assessment. Geneva: The United Nations Children’s Fund (UNICEF) and World Health Organization (WHO).
UNICEF-WHO. (2017). Progress on Drinking Water , Sanitation and Hygiene: 2017 Update and SDG Baselines. Geneva: The United Nations Children’s Fund (UNICEF) and World Health Organization (WHO).
UNICEF. (1997). A Sanitation Handbook. New York: The United Nations Children’s Fund (UNICEF).
UNICEF. (2015). Water, Sanitation and Hygiene. Retrieved February 23, 2019, from https://www.unicef.org/wash/index_healthandeducation.html
WHO. (2009). Personal , Domestic and Community Hygiene. Geneva: World Health Organization.
WHO. (2017). Guidelines for Drinking-water Quality: Fourth Edition Incorporating the First Addendum. Geneva: World Health Organization.
WHO. (2018). Guidelines on Sanitation and Health. Geneva: World Health Organization.
Working Group on Sanitation. (1997). National Environmental Sanitation Strategy for Rural and Peri-Urban Areas in Zambia.
Published
2020-02-14
How to Cite
Nurzanah, T., zakianis, zakianis, Wispriyono, B. and Anwar, A. (2020) “SANITASI DAN AIR MINUM DI DAERAH PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI PROVINSI BENGKULU (ANALISIS DATA POTENSI DESA 2018)”, JURNAL EKOLOGI KESEHATAN, 18(3), pp. 159-170. doi: 10.22435/jek.v3i18.2471.