EFEKTIFITAS CAMPURAN RENDAMAN JERAMI (ORYZA SATIVA L) DAN TEMEFOS SEBAGAI ATRAKTAN TERHADAP LETHAL OVITRAP AEDES AEGYPTI L

Muhammad Rasyid Ridha; Budi Hairani; Gusti meliyanie; Wulan Rasna Giri Sembiring; Abdullah Fadilly; Akhmad Rosanji

doi:10.22435/jek.v19i2.3060

Muhammad Rasyid Ridha
Budi Hairani Balai Litbangkes Tanah Bumbu
Gusti meliyanie Balai Litbangkes Tanah Bumbu
Wulan Rasna Giri Sembiring Balai Litbangkes Tanah Bumbu
Abdullah Fadilly Balai Litbangkes Tanah Bumbu
Akhmad Rosanji

DOI: https://doi.org/10.22435/jek.v19i2.3060

Keywords: Aedes aegypti, attractant, lethal ovitrap, straw soaking water, atraktan, rendaman jerami

Abstract

ABSTRACT

Dengue hemorrhagic fever is a global health problem and can be transmitted through vectors, namely Aedes aegypti. One of the controls can be through lethal ovitrap combined with attractant. This study aims to compare the percentage of trapped eggs, the number of eggs hatched, and larval mortality in the lethal ovitrap that were given two additional types of attractants. The insecticides used were temephos, while the attractants used were 20% straw soaking water, and water that Ae. aegypti have used to lay eggs. The type of research is an experiment with a completely randomized design. The sample used was female mosquito of Ae. aegypti that is full of blood from laboratory colonization. The results showed that straw soaking water was more influential attractant than the former Ae. aegypti colonization water in attracting Ae. aegypti mosquitoes to lay eggs. The highest larval mortality was found in a combination of lethal ovitrap with straw soaking water. Statistically there is an influence of the type of attractant on hatchability and the development of Ae. aegypti into adult mosquitoes. The combination of lethal ovitrap and attractant of straw soaking water can be an alternative control strategy for DHF program managers to reduce the density of Ae. aegypti mosquitoes and minimize transmission of dengue hemorrhagic fever in an area.

Keywords: Aedes aegypti, attractant, lethal ovitrap, straw soaking water

ABSTRAK

Demam berdarah dengue merupakan masalah kesehatan global dan dapat ditularkan melalui vektor yaitu Aedes aegypti. Salah satu pengendaliannya dapat melalui lethal ovitrap yang dipadukan dengan atraktan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan persentase jumlah telur terperangkap, jumlah telur menetas, dan mortalitas larva pada lethal ovitrap yang diberi tambahan dua jenis atraktan. Insektisida yang digunakan adalah temefos, sedangkan atraktan yang digunakan adalah air rendaman jerami dengan konsentrasi 20%, dan air bekas kolonisasi/telur larva Ae. aegypti. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan acak lengkap. Sampel yang digunakan adalah nyamuk Ae. aegypti betina yang kenyang darah hasil kolonisasi di laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air rendaman jerami merupakan atraktan yang lebih berpengaruh dibandingkan air bekas kolonisasi Ae. aegypti dalam menarik nyamuk Ae. aegypti untuk bertelur. Mortalitas larva tertinggi terdapat pada kombinasi lethal ovitrap dengan air rendaman jerami. Secara statistik ada pengaruh jenis atraktan terhadap daya tetas dan perkembangan Ae. aegypti menjadi nyamuk dewasa. Kombinasi lethal ovitrap dengan atraktan air rendaman jerami dapat menjadi strategi pengendalian alternatif bagi pengelola program DBD untuk mengurangi kepadatan nyamuk Ae. aegypti dan meminimalisasi transmisi penyakit demam berdarah dengue di suatu wilayah.

Kata kunci: Aedes aegypti, atraktan, lethal ovitrap, rendaman jerami

References

Air, D. A. N. S., Anggraini, T. S. and Cahyati, W. H. (2017) ‘Perkembangan Aedes aegypti Pada Berbagai pH Air Dan Salinitas Air’, Higeia Journal Of Public Health, 1(3), pp. 1–10.
Arduino, M. D. B. et al. (2015) ‘Effect of salinity on the behavior of Aedes aegypti populations from the coast and plateau of southeastern Brazil’, Journal of vector borne diseases, 52(1), pp. 79–87.
Ariani, P. L. and Widana, I. N. S. (2016) ‘Pengaruh Air Rendaman Jerami Pada Ovitrap Terhadap Jumlah Telur Nyamuk Demam Berdarah (Aedes sp) Yang Terperangkap’, Emasains, 5(1), pp. 8–12.
Baharuddin, A. (2015) ‘Karakteristik Breeding Places Dan Pertumbuhan Larva Aedes aegypti’, Jurnal Kesehatan Tadulako, 1(2), pp. 61–71.
Codeço, C. T. et al. (2015) ‘Surveillance of Aedes aegypti : Comparison of House Index with Four Alternative Traps’, PLoS Negl Trop Dis, 9(2), pp. 1–23. doi: 10.1371/journal.pntd.0003475.
Gonzalez, Paula V., Paola A. González Audino, and H. M. M. (2016) ‘Oviposition behavior in Aedes aegypti and Aedes albopictus (Diptera: Culicidae) in response to the presence of heterospecific and conspecific larvae.’, Journal of medical entomology, 53(2), pp. 268–272.
Ikawati, B., Ayu, R. and Meilani, R. (2015) ‘Pengaruh Konsentrasi Kaporit Terhadap Daya Tetas Telur Aedes aegypti’, Spirakel, 7(2), pp. 1–7.
Indira Agustin , Udi Tarwotjo, R. R. (2017) ‘Perilaku Bertelur Dan Siklus Hidup Aedes aegypti’, J Biologi, 6(4), pp. 5–10.
Kemenkes (2017) ‘Kemenkes optimalkan psn cegah dbd’, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pp. 1–2.
Widya, I Gusti Agung Ngurah P, Sudjari, Habiba Aurora’. (2015) ‘Uji Perbandingan Potensi Penambahan Ragi Tape dan Ragi Roti pada Larutan Gula sebagai Atraktan Nyamuk Aedes sp ., Majalah Kesehatan FKUB, 2(4), pp. 181–185.
Milana Salim and Tri Baskoro Tunggul Satoto (2015) ‘Uji Efektifitas Atraktan pada Lethal Ovitrap terhadap Jumlah dan Daya Tetas Telur Nyamuk Aedes aegypti’, Buletin Penelitian Kesehatan, 43(3), pp. 147–154.
Nurin-Zulkifli, I. M., Chen, C. D., IM Nurin-Zulkifli, CD Chen, O Wan-Norafikah, HL Lee, K Faezah, A. I. and AG Abdullah, KW Lau, Y Norma-Rashid, M. (2015) ‘Temporal Changes Of Aedes And Armigeres Populations In Suburban And Forested Areas’, SoutheaSt aSian J trop Med public health, 46(4), pp. 574–585.
Poole-smith, B. K. et al. (2015) ‘Comparison of Vector Competence of Aedes mediovittatus and Aedes aegypti for Dengue Virus : Implications for Dengue Control in the Caribbean’, PLoS Negl Trop Dis, 9(2), pp. 1–11. doi: 10.1371/journal.pntd.0003462.
Rati, G., Hasmiwati and Rustam, E. (2016) ‘Perbandingan Efektivitas Berbagai Media Ovitrap terhadap Jumlah Telur Aedes Spp yang Terperangkap di Kelurahan Jati Kota Padang’, Jurnal Kesehatan Andalas, 5(2), pp. 385–390.
Ridha, M. Rasyid., Wulan sembiring, . Abdullah Fadilly. (2018) ‘Ridha, M. Rasyid. Indikator Entomologi Dan Status Resistensi Vektor Demam Berdarah Dengue (Aedes aegypti L) Terhadap Beberapa Golongan Insektisida Di Kota Banjarbaru. (2018).’, in Prosiding Seminar Nasional Seri 8 : mewujudkan masyarakat madani dan lestari. LPPM UII Yogyakarta, pp. 86–96.
Sari;, A. K., Octaviana, D. and Wijayanti, S. P. M. (2017) ‘Perbedaan efektifitas penggunaan atraktan larutan fermentasi gula-ragi dan air rendaman cabai merah (Capsicum annum) terhadap jumlah telur Aedes sp. yang terperangkap’, Jurnal Kesmas Indonesia, 9(2), pp. 60–68.
Wahidah, A., Martini and Hestiningsih, R. (2016) ‘Efektivitas jenis atraktan yang digunakan dalam ovitrap sebagai alternatif pengendalian vektor DBD di Kelurahan Bulusan’, Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(1), pp. 106–115.
Wong, J. et al. (2011) ‘Oviposition site selection by the dengue vector Aedes aegypti and its implications for dengue control’, PLoS Neglected Tropical Diseases, 5(4). doi: 10.1371/journal.pntd.0001015.
Yahya., Esi, S. (2017) ‘Daya Tetas dan Perkembangan Larva Aedes aegypti Menjadi Nyamuk Dewasa pada Tiga Jenis Air Sumur Gali dan Air Selokan’, Jurnal Vektor Penyakit, 11(1), pp. 9–18.
Yahya, S. E. W. (2017) ‘Daya Tetas dan Perkembangan Larva Aedes aegypti Menjadi Nyamuk Dewasa pada Tiga Jenis Air Sumur Gali dan Air Selokan’, Jurnal Vektor Penyakit, 11(1), pp. 9–18.
Young, K. I. et al. (2017) ‘Abundance and distribution of sylvatic dengue virus vectors in three different land cover types in Sarawak , Malaysian Borneo’. Parasites & Vectors, pp. 1–14. doi: 10.1186/s13071-017-2341-z.