METODE ALTERNATIF HITUNG IPKM YANG MEMILIKI KORELASI LEBIH TINGGI DENGAN IPM

  • jek managerxot
  • Roy Nusa
  • Nunik Kusumawardani
Keywords: Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Perkembangan Kesehatan Masyarakat (IPKM), perhitungan rata-rata geometrik

Abstract

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu indikator multi dimensi penting untuk menilai
kesejahteraan masyarakat secara lebih komprehensif (kesehatan, pendidikan dan standar hidup yang layak).
Secara khusus untuk bidang kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia telah mengeluarkan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM)
tahun 2008 dan tahun 2014 yang meliputi 30 indikator kesehatan terpilih. Penelitian ini dilakukan dengan
tujuan untuk mendapatkan metode alternatif (metode geometrik) dalam menghitung IPKM berdasarkan
laporan IPKM tahun 2014 yang dikeluarkan oleh Badan Litbang Kesehatan dan data IPM tahun 2013 yang
dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan nilai
korelasi dan koefisien determinasi antara nilai IPKM tahun 2014 yang dihitung dengan rata-rata aritmatik
dan yang dihitung dengan rata-rata geometrik terhadap nilai IPM tahun 2013. Hasil penelitian
menunjukkan adanya perbedaan hasil IPKM antara perhitungan rata-rata geometrik dan perhitungan ratarata

aritmatik. Perhitungan rata-rata geometrik menunjukkan korelasi yang lebih tinggi antara nilai IPKM
dan IPM dibandingkan dengan perhitungan rata-rata aritmatik. Selain itu perhitungan rata-rata geometrik
dalam formulasi IPKM memiliki karakteristik yang stabil terhadap nilai ekstrim pada komponen
indikatornya. Hasil perhitungan dengan rata-rata geometrik berimplikasi untuk memperoleh IPKM yang
tinggi harus mempertimbangkan semua indikator yang dibangun dengan cara yang lebih setara.

Published
2018-08-29
How to Cite
managerxot, jek, Nusa, R. and Kusumawardani, N. (2018) “METODE ALTERNATIF HITUNG IPKM YANG MEMILIKI KORELASI LEBIH TINGGI DENGAN IPM”, JURNAL EKOLOGI KESEHATAN, 16(2), pp. 112-120. doi: 10.22435/jek.16.2.363.112-120.