Gambaran Kualitas Hidup Pasien dengan Keluhan Dispepsia yang Diberi Perawatan dengan Jamu (Data Registri Jamu 2014-2018)

  • Tri Wahyuni Lestari Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Jalan Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560
  • Nita Prihartini Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Jalan Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560
  • Delima Delima Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Jalan Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560
Keywords: dispepsia, registri jamu, kualitas hidup, dyspepsia, herbal medicine registry, quality of life

Abstract

Abstrak

Registri jamu merupakan sistem pencatatan pelayanan kesehatan menggunakan jamu atau herbal berbasis web yang dikembangkan oleh Balitbangkes. Artikel ini bertujuan mengetahui gambaran kualitas hidup pasien dengan keluhan dispepsia yang diberi jamu oleh dokter praktik jamu. Desain penelitian Registri Jamu yaitu potong lintang. Data dikumpulkan dari data rekam medik 186 pasien dispepsia yang berobat pada 64 dokter yang termasuk dalam jejaring dokter praktik jamu di 10 provinsi di Indonesia tahun 2014—2018. Data diekstrak dari sistem pencatatan Registri Jamu dan dianalisis secara deskriptif. Kualitas hidup dinilai menggunakan instrumen kualitas hidup 4 dimensi (8 pertanyaan) dan skala Nepean khusus dispepsia. Hasil analisis menunjukkan sebagian besar pasien dispepsia yang berobat pada dokter praktik jamu adalah perempuan, usia 45—64 tahun, pendidikan tamat perguruan tinggi, pekerjaan wiraswasta, berobat pada fasyankes klinik, berada di provinsi Jawa Tengah. Enam gejala umum dispepsia terbanyak yaitu: tidak nafsu makan, lemah/letih, sulit tidur, nyeri ulu hati, demam, dan pucat. Kualitas hidup pasien dengan keluhan dispepsia yang diberi perawatan dengan jamu oleh dokter praktik jamu cenderung rmeningkat seiring dengan bertambahnya frekuensi waktu kunjungan.

Kata kunci: dispepsia, registri jamu, kualitas hidup

Abstract

Jamu Registry is a web-based health service recording system developed by Balitbangkes. This article aims to describe the quality of life of patients with dyspepsia treated with jamu by doctors. Research on Jamu Registry was a cross-sectional study. Data was collected from medical record of 186 dyspepsia patients treated by 64 doctors prescribing herbal medicine in their services in 10 provinces in Indonesia from 2014—2018. This data was extracted from the Jamu Registry recording system and analyzed descriptively. The quality of life was assessed using 4 dimensions (8 items) quality of life questionnaire and Nepean scale for dyspepsia. The results showed dyspepsia patients in this study were mostly female, aged 45—64 years, highly educated, worked as an entrepreneur, sought treatment at clinical health facility, located in Central Java province. The six common symptoms of dyspepsia recorded were: lack of appetite, weakness / fatigue, sleep disorders, heartburn, fever and pallor. The quality of life of patients with dyspepsia who were given jamu by the herbal medicine practitioner tended to increase along with the frequency of visit.

Keywords: dyspepsia, herbal medicine registry, quality of life

References

Purnamasari L. Faktor risiko, klasifikasi, dan terapi sindrom dispepsia. Cermin Dunia Kedokteran. 2017;44(12):870–3.
Muya Y, Murni AW, Herman RB. Karakteristik penderita dispepsia fungsional yang mengalami kekambuhan di Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang, Sumatera Barat Tahun 2011. Jurnal Kesehatan Andalas. 2015;4(2):490–6. doi:10.25077/jka.v4i2.279
Delima, Widowati L, Siswoyo H, Sampurno OD, Halim S. The Pattern of Herbal Medicine Prescribed by Medical Doctor for Ten Health Problems in Several Cities of Indonesia (Analysis of Jamu Registry 2016 and 2018 Database). 4th Int Symp Heal Res (ISHR 2019) The Adv Heal Sci Res. 2020;22(Ishr 2019):625–9. doi:10.2991/ahsr.k.200215.122
Hantoro IF, Syam AF, Mudjaddid E, Setiati S, Abdullah M. Factors associated with health-related quality of life in patients with functional dyspepsia. Health Qual Life Outcome. 2018; 16(1):83. doi:10.1186/s12955-018-0913-z
Chiarioni G, Pesce M, Fantin A, Sarnelli G. Complementary and alternative treatment in functional dyspepsia. United European Gastroenterol J. 2018;6(1):5–12. doi:10.1177/ 2050640617724061
Aditama TY. Jamu & Kesehatan. Jakarta: Lembaga Penerbit Balitbangkes (LPB); 2014.
Delima. Registri Jamu. Laporan Penelitian. Jakarta: Puslitbang Sumber Daya dan Pelayan-an Kesehatan, Balitbangkes, Kemenkes; 2016.
Delima. Pencatatan Medik Berbasis Web untuk Pelayanan Jamu/Ramuan Herbal pada Pasien dari 10 Penyakit oleh Dokter Praktik Jamu. Laporan Akhir Penelitian. Jakarta: Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Balitbangkes, Kemenkes; 2018.
Purnama YHC. Pengaruh bekam terhadap penurunan nyeri pada klien dengan trapezius myalgia pada pekerja angkut di Kecamatan Jelbuk Jember. Indones J Health Sci. 2018; Suppl 1:66–76. doi:10.32528/ijhs.v0i0.1524
Sumarni S, Andriani D. Hubungan pola makan dengan kejadian dispepsia. J Keperawatan Fisioter. 2019;2(1):61–6. doi:10.35451/jkf.v2i1.282
Piotrowicz G, Stȩpień B, Rydzewska G. Socio-demographic characteristics of patients with diagnosed functional dyspepsia. Prz Gastroenterol. 2013;8(6):354–65. doi:10.5114/pg.2013.39918
Sugiyarto OP, Probosuseno, Puspitasari I. Perbandingan kualitas hidup pasien dispepsia yang menggunakan lansoprazol dengan injeksi ranitidin. J Manajemen dan Pelayanan Farmasi. 2014;4(3):180–4.
Triyono A, Astana PRW, TI Pamodyo S. Observasi klinik efek formula jamu dispepsia terhadap fungsi hati. J Trop Pharm Chem. 2016;3(4):246–50. doi:10.25026/jtpc.v3i4.112
Siswanto. Pengembangan kesehatan tradisional indonesia: konsep, strategi dan tantangan. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan. 2017;1(1):17–31. doi:10.22435/jpppk.v1i1.429
Babaeian M, Naseri M, Kamalinejad M, Ghaffari F, Emadi F, Feizi A, et al. Herbal remedies for functional dyspepsia and traditional Iranian medicine perspective. Iran Red Crescent Med J. 2015;17(11):e20741. doi:10.5812/ircmj.20741
Kusunoki H, Haruma K, Hata J, Ishii M, Kamada T, Yamashita N, et al. Efficacy of Rikkunshito, a traditional Japanese medicine (Kampo), in treating functional dyspepsia. Intern Med. 2010;49(20):2195–202. doi: 10.2169/internalmedicine.49.3803
Maryani H, Kristiana L, Lestari W. Faktor dalam pengambilan keputusan pembelian jamu saintifik. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. 2016;19(3):200–10. doi:10.22435/hsr.v19i3.6327.200-210
Hidayah B. Penanganan Gastritis Menggunakan Kombinasi Terapi Akupunktur pada Titik Zusanli (ST36), Neiguan (PC6), Neiting (ST44) dengan Herbal Kunyit (Curcuma domestica Val.). [Tugas Akhir]. Surabaya: Fakultas Vokasi Universitas Airlangga Surabaya. 2017.
Yoveline A, Abdullah M, Darmawan G, Mihardja H, Sungkar S. Acupuncture in the management of functional dyspepsia. Indones J Gastroenterol Hepatol Digest Endosc. 2012;13(1):49–55. doi:10.24871/131201249-55
Mohiuddin AK, Nasirullah M. Conventional and alternative measures for IBS management. Curr Trends Gastroenterol Hepatol. 2019;2(5):11–5. doi:10.32474/ctgh.2019.02000146
Published
2020-08-19
How to Cite
Lestari, T., Prihartini, N., & Delima, D. (2020). Gambaran Kualitas Hidup Pasien dengan Keluhan Dispepsia yang Diberi Perawatan dengan Jamu (Data Registri Jamu 2014-2018). Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, 4(2), 15-22. https://doi.org/10.22435/jpppk.v4i2.3769
Section
Articles