Kelapa Sebagai Komponen Bahan Ramuan Obat di Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Pura Pakualaman

Farah Diba Setiana; Jumari Jumari; Endah Dwi Hastuti

doi:10.22435/jpppk.v2i1.40

Farah Diba Setiana Magister Biologi, Universitas Diponegoro, Jalan Prof Dr Soedarto Tembalang, Semarang 50275, Indonesia Telp : (024) 7460012, Fax (024) 7460011
Jumari Jumari Magister Biologi, Universitas Diponegoro, Jalan Prof Dr Soedarto Tembalang, Semarang 50275, Indonesia Telp : (024) 7460012, Fax (024) 7460011
Endah Dwi Hastuti Magister Biologi, Universitas Diponegoro, Jalan Prof Dr Soedarto Tembalang, Semarang 50275, Indonesia Telp : (024) 7460012, Fax (024) 7460011

DOI: https://doi.org/10.22435/jpppk.v2i1.40

Keywords: Cocos nucifera L, Ramuan Obat, Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Cocos nucifera L, Medicinal Herb, Ngayogyakarta Hadiningrat Palace

Abstract

Abstrak

Kelapa memiliki peran penting bagi Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Pura Pakualaman serta masyarakat sekitarnya karena mempunyai banyak fungsi, salah satunya sebagai bahan ramuan obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan kelapa sebagai komponen bahan ramuan. Rancangan penelitian studi kualitatif dengan cara wawancara, studi literatur, survei dan observasi. Informasi dianalisis secara deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan April-Desember 2015. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 68 jenis ramuan berbahan kelapa yang digunakan untuk berbagai ramuan yang dikategorikan dalam 14 kategori pengobatan. Ramuan terbanyak yang diketahui dan digunakan oleh masyarakat dalam lingkungan Karaton adalah ramuan perawatan wanita dan anti racun.

Kata kunci : Cocos nucifera L, Ramuan Obat, Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat

Abstract

Coconut has an important role for Ngayogyakarta Hadiningrat Palace and Pura Pakualaman with vinicity society. This study aims to examine the utilization of coconut as a component of the ingredients. Data in this research were obtained by interview with key informants, literature study, survey, questionnaire, and participant observation of traditional ceremony activities. This study is done april-desember 2015. The results showed there are 68 types of herbs made from coconut used for various herbs that are categorized in 14 categories of treatment. The most common ingredients known and used by the people around the Karaton are the ingredients of women’s care and anti-toxins.

Keywords: Cocos nucifera L, Medicinal Herb, Ngayogyakarta Hadiningrat Palace

References

Suyami. 2008. Upacara Ritual Refleksi Mitologi dalam Budaya Jawa. Yogyakarta. KEPEL

Ashok, S.L, Sekhar, H.S, Nagaraju, K. Nagaraju, B. 2012. Inflorence of Cocos nucifera Improve Th Tone of Uterus Muscle. Journal Phytotherapy ISSN 2278 – 5701.

Adebayo, I.O, Balogun, E.A, Malomo, S.O, Soladoye, A.O. 2013. Antimalarial Activity of Cocos nucifera Husk Fibre Further Studies. Journal Evidence Complementary and Alternative Medicine Vol. 2013 (2013), ID 742476, Juny 2013.

Rindengan. 1999. Pengembangan Berbagai Produk Pangan dari Daging Kelapa. Manado. Indonesian Coconut and Palmae Research Institute.

Armawi. 2009. Pengaruh Tingkat Pemasakan Buah Kelapa dan Konsentrasi Air Kelapa pada Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Jamur Tiram Putih. Skripsi Jurusan Biologi. Universitas Islam Negeri Malik Ibrahim. Malang

Damayanti. 1999. Kajian Tumbuhan Obat Berdasarkan Kelompok Penyakit Penting Pada Berbagai Etnis Di Indonesia. Skripsi Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan. IPB. Bogor.

Herawati, P. 2015. Upacara Tedak siten Bentuk Simbolis Masyarakat Yogyakarta. Diakses dari www.budayaindonesia.org 12/02/2015

Utami, S. 2013. Studi Deskriptif Pemetaan Faktor Resiko ISPA Pada Masyarakat yang Tinggal di Rumah Hunian Akibat Bencana Merapi di Kecamatan Salam. Skripsi. UNNES. Semarang.

Horwell, C. Brantley, S. Weinstein, P. Johnston, D. Barnard, S. Stewart, C. 2013. Bahaya Abu Vulkanik Gunung Api Terhadap Kesehatan. University of Cambridge. Inggris.

Nurhayati, S. Indrawati, I. Lubis, M. 1996. Pola Konsumsi Makanan Penduduk di Pulau Jawa. Prosiding Keselamatan Radiasi dan Lingkungan. ISSN. 0854 – 4085.

Bogadenta, A. 2013. Manfaat Air Kelapa dan Minyak Kelapa. Yogyakarta. Diva Press.

Mimih, K.R. 2008. Kelarutan Batu Ginjal (Kalsium Oksalat) Dalam Fraksi Etil Asetat Dan Fraksi Air Ekstrak Etanol 70% Daun Sambung Nyawa secara In Vitro. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan, Bogor, 2008.

Lucida. 2008. Uji daya peningkat penetrasi Virgin Coconut Oil (VCO) dalam basis krim. Jurnal Sains & Teknologi Farmasi Vol 13 No.1.

Bryant, R.A. 2007. Acute and Chronic Wounds Nursing Management, Second Edition. Missouri, St. Louis : Mosby Inc.

Siswono, (2006). Manfaat minyak kelapa murni (VCO) untuk kesehatan. Diakses dari http://www.republika.co.id. 17 Maret 2006.

Syamsudin. 2013. Nurasetikal. Jakarta. Graha Ilmu.

Linder. C. M. 2010. Biokimia Nutrisi Dan Metabolisme. Jakarta. UI Press

Agoes, A. 2006. Farmakologi air kelapa. Sriwijaya Post [11 Juni 2006].

Farapti. Sayogo, S. 2014. Air Kelapa Muda Pengaruhnya Terhadap Tekanan Darah. Jurnal CDK. Vol 41, No 12, Hal 3.

Arhya N. 1993. Pengaruh Diet Natrium dan Kalium Terhadap Tekanan Darah. Medika Jurnal Kedokteran dan Farmasi. No.2, Hal 8.

Astawan M. 2002. Cegah hipertensi dengan pola makan. Diakses dari: http://www.depkes.go.id/index php?option=article&task=viewarticle&artid=20 &Itemid.26 Oktober 2002.

Bone, K. And Mills, S. 2000. Principles and Practise of Phytotheraphy Modern Herbal Medicine. Churchill Livingstone. Elsevier.

Allorerung, D. 2008. Peluang Kelapa untuk Pengembangan Produk Kesehatan. Jurnal Pengembangan Produk Nasional. Vol 1, No 4, Hal 298 – 315.

Prasetyo. 2002. Air Kelapa Muda sebagai Minuman Isotonik Alami. Jakarta. gramedia.

Milla, P.D. And N. Boceta. 1989. Stay healty Drink coconut water daily. Philippine Coconut Authority. 6 pp.

Kinho, J. Arini, D,I. Halawane, J. Nurani, L. Halidah. Kafiar, Y. Karundeng, M. 2010. Tumbuhan Obat Tradisional di Sulawesi Utara. Manado. Ristek.