Pengembangan Kesehatan Tradisional Indonesia: Konsep, Strategi dan Tantangan

  • Siswanto Siswanto Ketua Komisi Saintifikasi Jamu Nasional Kementerian Kesehatan RI
Keywords: Komisi Saintifikasi Jamu Nasional, product, practice, provider, Kesehatan Tradisional Indonesia, pohon keilmuan, holistik, etik, emik, jati diri bangsa., National Committee of Jamu Scientification, product, practice, provider, Kestrindo, body of knowledge, holistic, etic, emic, nation integrity.

Abstract

Abstrak

Berdasarkan dokumen dan artefak kuno, Pengobatan Tradisional Indonesia sudah berkembang dan dipakai oleh bangsa Indonesia baik untuk menjaga kesehatan, pengobatan maupun pencegahan penyakit. Dari analisis SWOT tentang situasi Kesehatan Tradisional Indonesia maka dapat disimpulkan bahwa Indonesia mempunyai potensi dan peluang besar untuk mengembangkan Pengobatan Tradisional Indonesia. Strategi yang tepat untuk pengembangan Pengobatan Tradisional Indonesia adalah melalui pendekatan ā€œ3Pā€ (product, practice, dan provider) yang dikerjakan secara simultan. Pengembangan produk adalah menyangkut elaborasi manfaat, keamanaan, dan kualitas poduk (modalitas). Pengembangan praktik adalah menyangkut pengembangan body of knowledge (pohon keilmuan) yang dapat dipergunakan untuk pengajaran pendidikan formal (Strata 1) di perguruan tinggi, untuk menghasilkan profesi tersendiri terpisah dari kedokteran konvensional. Komisi Saintifikasi Jamu Nasional telah mengembangkan pohon keilmuan Kesehatan Tradisional Indonesia (Kestrindo). Pohon Keilmuan Kestrindo memiliki ilmu penopang biomedis, berfilosofi Indonesia, bermekanisme kerja fisiogenesis, dan bermodalitas holistik (jamu, pijat, doa, diet, hipnoterapi). Metodologi penelitian Kestrindo harus menggunakan pendekatan holistik, sehingga pengukuran outcome klinik merupakan kombinasi obyektif (etik) dan subyektif (emik). Kedepan perlu disusun konsep yang matang untuk pengembangan Kesehatan Tradisional Indonesia untuk menghadapi tantangan dan persaingan global yang semakin ketat dan sekaligus mengangkat jati diri bangsa.

Abstract

Referred to ancient artifact and manuscript, Indonesian Traditional Medicine has been established and used by Indonesian people for maintaining health, treatment, and disease prevention. SWOT analysis has shown that Indonesia has the potencies and opportunities to develop Indonesian Traditional Medicine. The appropriate strategy to develop Indonesian Traditional Medicine is by conducting a 3P approach i.e. product, practice, and provider in a simultaneous way. The development of product is dealing with efficacy, safety and quality of product (modalities). The development of practice is dealing with the elaboration of the body of knowledge of Indonesian Traditional Medicine (Kestrindo) that can be used for formal education (Strata 1) in universities, to generate Kestrindo professionals, separated from conventional medicine. During the last three years, National Committee of Jamu Scientification has involved to elaborate and to establish the body of knowledge of Kestrindo. Kestrindo body of knowledge has the following building blocks, i.e. supporting pillars of biomedical science, philosophy of Indonesian origin, mechanism of action: physiogenesis (holistic), modalities of Indonesian origin (jamu, diet, massage, hypnotherapy, praying). As the philosophy of Kestrindo is holistic .i.e. paying attention a patient as holistic human being (body-mind-spirit), mixed methodology should be used. In this method, clinical outcome to be concerned is not only objective parameters (etic) but also subjective parameters (emic). In the future, it needs to finalize the concept of Kestrindo development for anticipation of global competitions and challenges and also to raise Indonesian nation integrity.

References

Badan Litbang Kesehatana. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2010. Badan Litbang Kesehatan, Jakarta. 2010
Badan Litbang Kesehatanb. Metodologi Saintifikasi Jamu untuk Evaluasi Keamanan dan Kemanfaatan Jamu. Badan Litbang Kesehatan. 2011
Depkes RI. Buku Kebijakan Obat Tradisional Nasional. Departemen Kesehatan RI. Jakarta. 2007
Dinkes Provinsi Bali. Usada Bali. Dinnas Kesehatan Provinsi Bali. Denpasar. 2010.
Gilson, L. Health Policy and Systems Research, A Methodology Reader. World health Organization. Geneva. 2012.
Kemkes RI. Peraturan Menteri Kesehatan No. 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu dalam Penelitian Berbasis Pelayanan. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta. 2010
Lewith, G., Jonas, W.B. & Walach, H. Clinical Research in Complementary Therapies: Principles, Problems and Solutions. Churchill Livingstone, Eastbourne. London, 2005.
Pizzorno, J.E & Murry, M.T. Textbook of natural Medicine. Elsevier. Churchill Livingsote. 2014.
Sutarjadi. H., Rahman. A. & Indrawati. N.L. Jamu, Obat Asli Indonesia Pusaka Leluhur Warisan Nasional Bangsa. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 2012
Tang, J.L & Leung, P.C. An efficacy-driven approach to the research and development of Traditional Chinese Medicine. HKMJ Vol 7 No 4 December 2001.
Vaidya, A.D.B. Reverse Pharmacology and Registration of Ayurvedic Drugs. Kasturba Health Society. India. 2010.
Wangombe, D. K. The Philosophy, Ontology, Epistemology and Methodology of Research In Corporate Environmental Reporting Behaviour. T he Clute Institute International Academic Conference. Paris, France. 2013
WHOa. Traditional Medicine Strategy 2002-2005. WHO Geneva, 2002.
14. WHOb. Guideline for the evaluation of efiicacy and safety of traditional medicine. WHO Geneva, 1995.
WHOc. WHO Traditional Medicine Strategy 2014-2023. WHO. Geneva. 2014
Wilber, K. Integral Psychology: Consciousness, Spirit, Psychology, Therapy. Shambhala. Boston. 2000.
Willis, J.W. Foundations of Qualitative Research. Sage Publication. London. 2007.
Published
2018-09-12
How to Cite
Siswanto, S. (2018). Pengembangan Kesehatan Tradisional Indonesia: Konsep, Strategi dan Tantangan. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, 1(1), 17-31. https://doi.org/10.22435/jpppk.v1i1.429
Section
Articles