Gambaran Out of Pocket pada Awal Era JKN di Indonesia

  • Ingan Tarigan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Jalan Percetakan Negara No 29, Jakarta 10560, Indonesia
  • Taty Suryati Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Jalan Percetakan Negara No 29, Jakarta 10560, Indonesia
Keywords: OOP, Pembiayaan, Asuransi Kesehatan, OOP, Financial Protection, Health Insurance

Abstract

Abstrak

Pogram Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) salah satunya bertujuan memberikan perlindungan finansial khususnya biaya katastropik terhadap semua peserta. Penerima manfaat JKN berhak mendapatkan berbagai layanan sebagai bagian dari paket manfaat dasar tanpa mengeluarkan biaya pelayanan, dan diharapkan Out of Pocket (OOP) akan lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki asuransi kesehatan. Tujuan penulisan akan membandingkan total pengeluaran untuk kesehatan dari peserta jaminan kesehatan dengan yang tidak memiliki jaminan kesehatan pada awal era JKN. Dalam analisis ini, pengukuran pengeluaran perawatan kesehatan hanya mencakup biaya pengobatan langsung, seperti biaya konsultasi, pemakaian kamar di rumah sakit dan obat-obatan. Analisis dengan menggunakan data Susenas 2014 terdiri dari 274.673 individu dan 71.051 rumah tangga di 33 provinsi di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada awal era JKN ada sedikit perbedaan OOP pada penduduk miskin dibandingkan dengan penduduk dimana proteksi finansial terhadap penduduk miskin untuk pengeluaran kesehatan masih rendah.Kepemilikan jaminan kesehatan memberikan proteksi finansial akibat pengeluaran biaya kesehatan, khususnya pengeluaran biaya katastropik dibandingkan dengan yang tidak memiliki jaminan kesehatan. Kepesertaan penduduk miskin ditargetkan tahun 2019 sudah terpenuhi sehingga target pemerintah tentang Universal Health Coverage (UHC) perlindungan finansial pada penduduk miskin dan hampir miskin semakin tinggi atau OOP semakin mendekati nol.

Kata kunci: OOP, Pembiayaan, Asuransi Kesehatan

Abstract

One of the main objectives of the JKN program is to provide financial protection, especially catastrophic costs to all members. JKN beneficiaries are entitled to various services as part of the basic benefit package without incurring service costs, and it is expected that Out of Pocket (OOP) will be lower than those who do not have health insurance. The purpose of writing will be to compare the total health expenditures of health insurance participants or beneficiaries and those without health insurance. In this analysis, the measurement of health care expenditures only includes direct medical expenses, such as consultation fees, hospital room usage and medication. Using Susenas data 2014 consists of 274,673 individuals and 71,051 households in 33 provinces in Indonesia. At the beginning of the JKN implementation, there was little difference of out of pocket in the poorest population compared to the richest population. This shows that financial protection to the poor for health expenditures are still low. The ownership of health insurance tends to provide financial protection due to health expenditures, especially catastrophic expenses compared to those without health insurance. In the Year of 2019 where the government targeted to Universal Health Coverage (UHC) expected protection financial on the poor and near poor is getting higher or out of pocket or getting closer up to zero.

Keywords: OOP, Financial Protection, Health Insurance

Published
2018-10-09
How to Cite
Tarigan, I., & Suryati, T. (2018). Gambaran Out of Pocket pada Awal Era JKN di Indonesia. Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, 1(2), 141-146. https://doi.org/10.22435/jpppk.v1i2.536
Section
Articles