ABSTINENSI SEKSUAL REMAJA SMP DI KOTA TANGERANG SELATAN

  • Mizna Sabilla Universitas Muhammadiyah Jakarta
  • Nurfadhilah Nurfadhilah
Keywords: Sexual abstinence, Adolescent at Junior High School, South Tangerang

Abstract

Abstract

Background: Indonesia is projected to experience the peak of the demographic bonus in 2030. The demographic bonus can turn into a burden if adolescents who are successors are not qualified. Adolescent who are supposed to be 100% absent from sex actually showed an unsatisfactory proportion in several areas.

Objective: This study aimed to describe abstinence behavior among adolescents at junior high school in South Tangerang City.

Method: This study used a cross sectional design. The study population was junior high school students by selecting 25 junior high schools as the sample. The number of samples were 165 students who were taken incidentally. Data was collected from December 2019 to January 2020 by filling out a questionnaire through interviews.

Result: The proportion of abstinence among junior high school students was 80%. The highest abstinence was occurred among adolescent boys and aged 12 years. Most of them carried out positive activities such as art, organization, regular worship, regular exercise, and courses. Most of them admitted that they did not feel seduced, coerced and threatened to have sexual activity. When a sensitive part of the body was touched, respondents acted assertively by refusing, shouting, and hitting.

Conclusion: Sexual abstinence among adolescents at junior high school in South Tangerang needs to be increased. Understanding the importance of abstinence needs to be given to adolescents from the onset of puberty by parents, school environment (school organizations and PIKR) and community (religious organizations).

 

Keywords: Sexual abstinence, Adolescent at Junior High School, South Tangerang

 

 

Abstrak

Latar belakang: Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi pada tahun 2030. Bonus demografi dapat berbalik menjadi beban apabila remaja yang menjadi penerus tidak berkualitas. Remaja yang seharusnya 100 persen absen seks justru menunjukkan proporsi yang tidak menggembirakan di beberapa wilayah.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku abstinensi pada remaja usia SMP di Kota Tangerang Selatan.

Metode: Penelitian menggunakan desain cross-sectional. Populasi penelitian adalah remaja usia SMP dengan memilih 25 SMP sebagai sampel. Jumlah sampel sebanyak 165 siswa/siswi yang diambil secara insidentil. Pengumpulan data dilakukan pada Desember 2019 sampai Januari 2020 dengan pengisian kuesioner melalui wawancara.

Hasil: Proporsi abstinensi seksual remaja SMP sebesar 80 persen. Abstinensi tertinggi dialami oleh remaja laki-laki dan usia 12 tahun. Sebagian besar melakukan kegiatan positif seperti seni, berorganisasi, rutin beribadah, rutin berolahraga, dan mengikuti seminar/kursus. Sebagian besar responden mengaku tidak pernah merasa dirayu, dipaksa dan diancam untuk melakukan aktivitas seksual. Apabila bagian tubuh sensitifnya disentuh responden melakukan tindakan asertif dengan menolak, berteriak, dan memukul.

Kesimpulan: Abstinensi seksual remaja SMP di Tangerang Selatan harus ditingkatkan. Orang tua perlu menjaga dan mengawasi pergaulan anaknya. Pemahaman agama dan pentingnya abstinensi perlu diberikan kepada remaja semenjak awal pubertas dari orang tua, lingkungan sekolah dan masyarakat melalui organisasi keagamaan dan PIKR

 

Kata kunci: Abstinensi seksual, Remaja SMP, Tangerang Selatan

References

1. Badan Pusat Statistik (BPS). Profil Penduduk Indonesia Hasil Supas 2015 [Internet]. 2015. 273 p. Available from: https://www.bps.go.id
2. BKKBN, BPS, Kemenkes, USAID. Survei Demografi Dan Kesehatan : Kesehatan Reproduksi Remaja 2017 [Internet]. 2018. Available from: http://www.dhsprogram.com.
3. Kumalasari; I, Andhyantoro I. Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta: Salemba Medika; 2012. 19–20 p.
4. Widyastuti DA. Profil Dan Pentingnya Sexual Abstinence Pada Remaja Untuk Membentuk Generasi Yang Bermoral. In: The 5th Urecol Proceeding. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan; 2017. p. 832–9.
5. CDC. Sexually Transmittied Diseases Treatment Guidelines. Vol. 64, Morbidity and Mortality Weekly Report. 2015.
6. Mokwena K, Morabe M. Sexual abstinence: What is the understanding and views of secondary school learners in a semi-rural area of North West Province, South Africa? Sahara J. 2016;13(1):81–7.
7. Santelli JS, Kantor LM, Grilo SA, Speizer IS, Lindberg LD, Heitel J, et al. Abstinence-Only-Until-Marriage: An Updated Review of U.S. Policies and Programs and Their Impact. J Adolesc Heal [Internet]. 2017;61(3):273–80. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.jadohealth.2017.05.031
8. Zeiler A. Abstinence Education. Linacre Q. 2014;81(4):372–7.
9. Kabiru CW, Ezeh A. Factors associated with sexual abstinence among adolescents in four sub-Saharan African countries. Afr J Reprod Health. 2007;11(3):111–32.
10. Somefun OD. Religiosity and sexual abstinence among Nigerian youths: Does parent religion matter? BMC Public Health. 2019;19(1):1–11.
11. CDC. Youth Risk Behavior Surveillance. Vol. 67, Morbidity and Mortality Weekly Report. 2018.
12. Irfan M, Hazlina N, Hussain N, Med MO, Noor NM. Sexual Abstinence and Associated Factors Among Young and Middle-Aged Men : A Systematic Review Characteristics of Included Studies. J Sex Med [Internet]. 2020;17(3):412–30. Available from: https://doi.org/10.1016/j.jsxm.2019.12.003
13. Alhassan N, Dodoo FNA. Predictors of primary and secondary sexual abstinence among never-married youth in urban poor Accra, Ghana. Reprod Health. 2020;17(1):1–13.
14. Nurfadhilah, Ariasih A. Abstinensi Dan Pendidikan Seks Remaja : Pendidik Lingkung dan Pembang Berkelanjutan [Internet]. 2019;XX:17–28. Available from: http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/plpb/article/view/9988
15. Saputri YI, Hidayani H. Faktor - faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seks Pra Nikah Remaja. J Ilmu Kesehat Masy. 2017;5(4):52–62.
16. Puslitbang Upaya Kesehatan Masyarakat. Perilaku Berisiko Kesehatan pada Pelajar SMP dan SMA di Indonesia. Hasil Survey Nasional Berbasis Sekolah di Indonesia [Internet]. Badan Litbangkes Kementrian Kesehatan RI. Jakarta; 2015. Available from: http://www.who.int/ncds/surveillance/gshs/GSHS_2015_Indonesia_Report_Bahasa.pdf?ua=1
17. Parihat RD. Perilaku Berisiko dan Faktor Risiko Kejadian Seks Pranikah pada Siswa/Siswi SMA Sederajat di Kota Tangerang Selatan Tahun 2015. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta; 2015.
18. Kania L, Okta T. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Seks Bebas Pada Mahasiswa Di Tangerang Selatan. Edu Masda J. 2018;2(1):13–4.
19. Sari SN. Perilaku Seksual dan Faktor yang Berhubungan pada Mahasiswa S1 Reguler Fakultas X Universitas Indonesia. Skripsi Univ Indones [Internet]. 2012;1–195. Available from: http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20315618-S_Suci Nofita Sari.pdf
20. Noor IM. Pemanfaatan Waktu Luang Peserta Didik Sekolah Menengah Atas. Perspekt Ilmu Pendidik. 2013;27(2):118–27.
21. BKKBN. Pedoman Pengelolaan Pusat Informasi dan Konseling Remaja dan Mahasiswa (PIK Remaja/Mahasiswa). Jakarta: BKKBN; 2012.
22. Gunnestad A, Thwala S. Resilence and Religion in children and youth in Southern Africa International Journal of Children ’ s Spirituality Resilience and religion in children and youth in Southern Africa. 2011;(March 2015).
23. Indah D, Prabandari YS, Wahyuni B. Asertivitas Remaja Terhadap Perilaku Seksual Pranikah ( Studi Kualitatif pada Remaja di Surabaya ). J Kesehat Masy. 2018;2(2):229–40.
24. Fathimiyah I, Amartha VA, Rahayuwati L, Rafiyah I. Self Esteem, Assertiveness, and Sexual Behaviour in Adolescent Girls. In: Conference Book International Conference on Health Care and Mangement. 1st ed. Bandung; 2018.
25. Falah PN. Hubungan antara Perilaku Asertif dengan Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja Putri. Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2009.
Published
2020-12-29
How to Cite
1.
Sabilla M, Nurfadhilah N. ABSTINENSI SEKSUAL REMAJA SMP DI KOTA TANGERANG SELATAN. kespro [Internet]. 29Dec.2020 [cited 26Apr.2024];11(2):125-36. Available from: http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/kespro/article/view/3814