Media Gizi Mikro Indonesia http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi <p>ISSN media cetak: <a title="media cetak" href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1338134250&amp;1&amp;&amp;" target="_blank" rel="noopener">2086-5198</a><br>ISSN media elektronik: <a title="media elektronik" href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1387247217&amp;1&amp;&amp;" target="_blank" rel="noopener">2354-8746</a></p> <p style="text-align: justify;"><strong>Media Gizi Mikro Indonesia</strong> (Indonesian Journal of Micronutrient) is a scientific journal published periodically by the Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang, regularly twice a year. A paper published in the form of text / article the results of research and development, the results of scientific analysis of secondary data, a summary of the current topics in the field of Micronutrients. Editor receives manuscripts / articles, both from researchers at Balai Litbang Kesehatan Magelang and outside. The journal has been accredited Indonesian Institute of Sciences (LIPI). <br><br><strong>Media Gizi Mikro Indonesia</strong> has been indexed by <a href="https://doaj.org/toc/2354-8746?source=%7B%22query%22%3A%7B%22filtered%22%3A%7B%22filter%22%3A%7B%22bool%22%3A%7B%22must%22%3A%5B%7B%22terms%22%3A%7B%22index.issn.exact%22%3A%5B%222086-5198%22%2C%222354-8746%22%5D%7D%7D%2C%7B%22term%22%3A%7B%22_type%22%3A%22article%22%7D%7D%5D%7D%7D%2C%22query%22%3A%7B%22match_all%22%3A%7B%7D%7D%7D%7D%2C%22from%22%3A0%2C%22size%22%3A100%7D" target="_blank" rel="noopener"><strong>Directory of Open Access Journal</strong></a>, <strong><a href="https://app.dimensions.ai/discover/publication?search_text=media%20gizi%20mikro%20indonesia&amp;search_type=kws&amp;search_field=full_search&amp;or_facet_journal=jour.1291967" target="_blank" rel="noopener">Dimensions</a>, <a href="http://sinta2.ristekdikti.go.id/journals/detail?id=2788" target="_blank" rel="noopener">Sinta</a></strong>, <a href="http://isjd.pdii.lipi.go.id.ipaddress.com/" target="_blank" rel="noopener">Indonesian Scientific Journal Database</a>; <a href="http://garuda.ristekdikti.go.id/journal/view/4898" target="_blank" rel="noopener">Indonesian Publication Index</a>;<a href="https://www.base-search.net/Search/Results?lookfor=Media+Gizi+Mikro+Indonesia&amp;name=&amp;oaboost=1&amp;newsearch=1&amp;refid=dcbasen" target="_blank" rel="noopener"> Bielefeld Academic Search Engine</a>; <a href="http://oaji.net/journal-detail.html?number=821" target="_blank" rel="noopener">Open Academic Journals Index</a>; <a href="https://scholar.google.co.id/citations?user=6uC6jQIAAAAJ&amp;hl=id" target="_blank" rel="noopener"><strong>Google Scholar</strong></a>. <br>See <strong>Media Gizi Mikro Indonesia</strong> profile in Google Scholar by <a title="Google scholar" href="https://scholar.google.co.id/citations?user=6uC6jQIAAAAJ&amp;hl=id&amp;authuser=1" target="_blank" rel="noopener">clicking here</a>. <br>Total citations : 54 <br>Total documents : 75 <br>h-Index : 3<br> i10-Index : 1 <br>Impact Factor: 1,5625</p> en-US <p>Copyright (c) 2018 <strong>Media Gizi Mikro Indonesia</strong></p> <p><a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license"><img src="//i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png" alt="Creative Commons License"></a></p> <p>This work is licensed under a <a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License</a>.</p> <p style="text-align: justify;">Publishing your paper with <strong>Media Gizi Mikro Indonesia</strong> means that the author or authors transfer the copyright to <strong>Media Gizi Mikro Indonesia</strong>. <strong>Media Gizi Mikro Indonesia</strong> granted an exclusive reuse license by the author(s), but the author(s) are able to put the paper onto a website, distribute it to colleagues, give it to students, use it in your thesis etc, even commercially.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Media Gizi Mikro Indonesia</strong> provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge. This journal is licensed under a <a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License</a>. This license lets others remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Media Gizi Mikro Indonesia</strong> Open Access articles are distributed under this <strong><a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License</a> (CC BY-SA).</strong> Articles can be read and shared for All purposes under the following conditions:</p> <ul style="text-align: justify;"> <li class="show"><em>BY:</em> You must give <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">appropriate credit</a>, provide a link to the license, and <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">indicate if changes were made</a>. You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.</li> </ul> <ul> <li class="show" style="text-align: justify;"><em>SA:</em> If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/">same license</a> as the original.</li> </ul> sam_gaki@yahoo.co.id (Mohamad Samsudin, SKM, M.Kes) semangat_riyanto@yahoo.co.id (Slamet Riyanto, S.Gz.) Wed, 21 Dec 2022 09:48:51 SE Asia Standard Time OJS 3.1.1.0 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Front Matter Desember 2022 http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi/article/view/6463 mgmi managerxot ##submission.copyrightStatement## http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi/article/view/6463 Wed, 21 Dec 2022 07:50:53 SE Asia Standard Time SUPLEMENTASI VITAMIN A PADA ANAK USIA 6–59 BULAN DI INDONESIA: DISTRIBUSI DAN PERSPEKTIF SPASIAL http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi/article/view/6270 <p><strong>Latar Belakang. </strong>Suplementasi vitamin A belum menjangkau seluruh anak Indonesia usia 6–59 bulan. <strong>Tujuan. </strong>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara spasial cakupan suplementasi vitamin A dan hubungannya dengan kejadian diare pada anak di Indonesia. <strong>Metode. </strong>Studi ekologi dengan pendekatan spasial ini menganalisis data yang dikumpulkan oleh Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2021. Populasi studi adalah anak-anak berusia 6–59 bulan di Indonesia, dengan sampel seluruh anak yang mendapat suplementasi vitamin A yang tercatat dalam profil kesehatan Indonesia tahun 2021. Penelitian ini menganalisis cakupan vitamin A pada 34 provinsi di Indonesia dan kejadian diare pada anak. Analisis regresi spasial dilakukan dengan memanfaatkan perangkat lunak QGIS versi 3.10 dan Geoda sebagai instrumen penelitian. <strong>Hasil. </strong>Hasil pemetaan cakupan vitamin A menunjukkan terdapat 22 provinsi dengan cakupan di atas 81 persen dan satu provinsi dengan cakupan di bawah 25 persen. Terdapat autokorelasi spasial secara mengelompok (<em>Moran's I</em>= 0,549, dengan Io= -0,0303) antar provinsi dalam cakupan vitamin A. Kejadian diare pada balita memiliki autokorelasi positif dengan cakupan vitamin A (<em>Moran's I</em>= 0,659, dengan Io =-0,0303) dan membentuk pola klaster. Analisis regresi spasial <em>lag</em> memperkuat temuan terdapatnya autokorelasi spasial antara kejadian diare dan cakupan vitamin A (koefisien=0,171; <em>p value</em>= 0,0464), dan variabel cakupan vitamin A memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kejadian diare (<em>p</em>=0.0000).&nbsp;Analisis dengan metode <em>local indicator of spatial association</em> (LISA) menemukan bahwa provinsi Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah berada pada kuadran <em>High-High</em>, sedangkan provinsi DKI Jakarta dan DI Yogyakarta berada di kuadran <em>Low-High</em>, serta provinsi Papua dan Papua Barat berada pada kuadran <em>Low-Low</em>. <strong>Kesimpulan</strong>. Terdapat heterogenitas pola spasial pada cakupan vitamin A dan terdapat hubungan autokorelasi spasial antar kejadian diare dan cakupan vitamin A antar provinsi di Indonesia. Dibutuhkan perencanaan sistematis untuk mengatasi kesenjangan program suplementasi vitamin A dan memastikan peningkatan cakupan untuk peningkatan kualitas kesehatan anak.</p> Sidiq Purwoko, Marizka Khairunnisa, Afi Nursafingi, Ina Kusrini ##submission.copyrightStatement## http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi/article/view/6270 Tue, 20 Dec 2022 09:52:15 SE Asia Standard Time HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN HIPERTIROID PADA WANITA USIA SUBUR http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi/article/view/6280 <p><strong>Latar Belakang</strong>. Hipertiroid dapat mengakibatkan percepatan detak jantung, penurunan berat badan, peningkatan nafsu makan, dan kecemasan. Hipertiroidisme lebih sering terjadi pada wanita. Pajanan asap rokok, stres psikologi, penggunaan kontrasepsi hormonal, umur, periode melahirkan, dan konsumsi iodium pada tahap tertentu dapat memicu hipertiroid. <strong>Tujuan</strong>. Penelitian ini mencari hubungan antara status merokok, tingkat stres, penggunaan kontrasepsi hormonal, umur, dan penggunaan garam beriodium rumah tangga dengan kejadian hipertiroid pada wanita usia subur (WUS). <strong>Metode.</strong> Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain kasus-kontrol pada pasien baru WUS berusia 15–49 tahun di Klinik GAKI Magelang tahun 2013–2014. Populasi penelitian terdiri atas kelompok kasus yaitu 51 pasien WUS didiagnosis hipertiroid. Kelompok kontrol yaitu 102 WUS yang didiagnosis sehat dan tidak mengalami gangguan fungsi tiroid (eutiroid/normal). Data dikumpulkan melalui wawancara responden disertai uji cepat kandungan iodium garam rumah tangga. Uji <em>Chi-square</em> dilakukan untuk mendapatkan hubungan bivariat antara variabel independen dan kejadian hipertiroid pada responden. Analisis uji regresi logistik dilakukan untuk mendapatkan hubungan variabel dependen secara bersamaan terhadap kejadian hipertiroid. <strong>Hasil</strong>. Wanita usia subur dengan stres berat mempunyai risiko hipertiroid 2,4 kali daripada WUS dengan stres ringan (OR=2,435; 95% CI=1,031–5,755; <em>p</em>=0,043; <em>p</em>&lt;0,05). Wanita usia subur bukan pengguna kontrasepsi hormonal memiliki risiko hipertiroid 3,5 kali dibandingkan dengan WUS pengguna kontrasepsi hormonal (OR=0,284; 95% CI=0,114–0,709; <em>p</em>=0,007; <em>p</em>&lt;0,05). <strong>Kesimpulan</strong>. Stres berat berhubungan dengan risiko hipertiroid pada WUS. Wanita usia subur (WUS) hendaknya melakukan manajemen stres sebagai salah satu upaya pencegahan terhadap hipertiroid dan juga pencegahan kekambuhan hipertiroid.</p> Muhamad Arif Musoddaq, Taufiq Hidayat, Mohamad Samsudin ##submission.copyrightStatement## http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi/article/view/6280 Tue, 20 Dec 2022 07:52:40 SE Asia Standard Time PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG MULTIGIZI (TUMIZ) TERHADAP DAYA TERIMA DAN KADAR GIZI MIKRO NUGET http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi/article/view/6225 <p><strong>Latar belakang.</strong> Tepung multigizi (tumiz) adalah hasil olahan pangan lokal yang mengandung zat gizi lengkap sehingga dapat dimanfaatkan sebagai substitusi jajanan. Nuget merupakan jajanan kekinian yang banyak digemari oleh anak-anak dan remaja, tetapi kurang seimbang zat gizinya sehingga perlu disubstitusi dengan tumiz. <strong>Tujuan.</strong> Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tumiz terhadap daya terima dan kadar gizi mikro nuget. <strong>Metode. </strong>Penelitian ini diawali dengan pengembangan nuget melalui substitusi tumiz dengan konsentrasi 0%, 20%, 25%, 30%, dan 35%, dilanjutkan dengan uji organoleptik untuk menilai daya terima dan analisis kadar zat gizi mikro pada setiap formula nuget. Analisis vitamin A menggunakan metode spektrometri dan vitamin C dengan metode titrasi iodometri. Analisis kadar kalsium, fosfor, besi, zink, dan selenium menggunakan metode <em>atomic absorption spectrophotometric</em> (AAS). Analisis daya terima menggunakan uji Kruskal Wallis dan analisis kadar gizi mikro dilakukan secara univariat. <strong>Hasil</strong>. Nuget tumiz yang memiliki daya terima terbaik dari aspek warna adalah formula O3 (4,15), aroma terbaik formula O2 dan O3 (4,22), tekstur terbaik formula O5 (3,66) dan rasa terbaik formula O1 (4,02). Tidak ada perbedaan daya terima dari aspek warna (<em>p</em>=0,691) dan aroma (<em>p</em>=0,727). Ada perbedaan daya terima nuget tumiz berdasarkan aspek tekstur (<em>p</em>=0,000) dan rasa (<em>p</em>=0,002). <strong>Kesimpulan.</strong> Substitusi tumiz sampai konsentrasi 35 persen tidak memengaruhi daya terima dari aspek warna, tekstur, aroma, dan rasa. Penambahan tumiz sampai 35 persen dapat meningkatkan kadar zat gizi mikro nuget sehingga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan gizi terutama vitamin A dan vitamin C bagi anak balita.</p> Nadimin Nadimin, Hijrah Asikin, Ainun Cahyani ##submission.copyrightStatement## http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi/article/view/6225 Tue, 20 Dec 2022 05:00:05 SE Asia Standard Time KANDUNGAN GIZI DAN TINGKAT KESUKAAN NUGET LELE DENGAN SUBSTITUSI KACANG MERAH, BROKOLI, DAN LABU KUNING http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi/article/view/6120 <p><strong>Latar Belakang</strong>. Inovasi dalam pembuatan makanan tambahan terutama berbahan dasar ikan, bertujuan untuk meningkatkan nilai gizi yang berkontribusi terhadap peningkatan fungsi organ tubuh. Penganekaragaman produk olahan ikan seperti nuget dapat meningkatkan umur simpan dan nilai ekonomis. Penambahan sayuran dalam pembuatan nuget ikan bertujuan untuk meningkatkan kandungan gizi terutama vitamin dan mineral. Pemberian nuget sayuran dapat meningkatkan konsumsi sayur pada anak. <strong>Tujuan</strong>. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan gizi dan tingkat kesukaan nuget lele dengan penambahan labu kuning, brokoli, dan kacang merah<strong>. Metode</strong>. Metode penelitian adalah eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan yaitu pembuatan nuget ikan lele dengan substitusi labu kuning, substitusi brokoli, dan substitusi kacang merah. Pembuatan produk nuget ikan lele dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Balai Litbangkes Magelang. <strong>Hasil</strong>. Kandungan gizi nuget lele kacang merah, brokoli, dan labu kuning berturut-turut untuk protein adalah 12,67 g/100 g, 11,36 g/100 g, dan 10,51 g/100 g. Kadar air adalah 62,91 g/100 g, 65,71 g/100 g, dan 67,01 g/100 g. Kadar beta karoten adalah 5360,2985 µg/100 g, 4162,37 µg/100 g, dan 12736,475 µg/100 g. Kadar besi adalah 12,06 mg, 10,35 mg, dan 14,33 mg. Kadar zink adalah 6,21 mg, 6,21 mg, dan 6,52 mg. Panelis lebih menyukai nuget lele labu kuning berdasarkan parameter warna, rasa, aroma, dan tekstur. <strong>Kesimpulan</strong>. Kadar protein tertinggi pada nuget kacang merah yaitu 12,67 g/100 g. Kadar air terendah pada nuget lele kacang merah yaitu 62,91 g/100 g. Kadar beta karoten, besi, dan zink tertinggi pada nuget lele labu kuning yaitu 12736,475 µg/100 g, 14,33 mg, dan 6,52 mg. Panelis lebih menyukai nuget lele labu kuning berdasarkan parameter warna, rasa, aroma, dan tekstur nuget.</p> Hastin Dyah Kusumawardani, Candra Puspitasari, Cicik Harfana ##submission.copyrightStatement## http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi/article/view/6120 Tue, 20 Dec 2022 00:00:00 SE Asia Standard Time BUBUK BAYAM MERAH SEBAGAI TERAPI PERBAIKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN MALNUTRISI DI PUSKESMAS KARANGPLOSO KABUPATEN MALANG http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi/article/view/5677 <p><strong>Latar Belakang.</strong> Masalah gizi anak merupakan salah satu masalah kesehatan tertinggi di Indonesia. Setengah dari seluruh kematian balita diakibatkan oleh kondisi malnutrisi seperti <em>underweight</em>, <em>overweight</em>, <em>wasting</em>, dan <em>stunting</em>. Malnutrisi berdampak pada gangguan metabolisme tubuh, mempunyai kecenderungan lebih tinggi untuk terkena infeksi, kemampuan kognitif yang menurun, dan penurunan produktivitas serta kerugian ekonomi. Salah satu alternatif pangan yang dapat dijadikan terapi tambahan malnutrisi adalah bayam merah. Bayam merah mempunyai kandungan padat gizi, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.&nbsp; Bayam merah mempunyai kandungan mikronutrien yang cukup tinggi seperti zat besi, kalsium, dan zink yang berperan penting dalam mengatasi kondisi malnutrisi. Bayam merah diberikan dalam bentuk bubuk agar dapat bertahan lebih lama baik dari segi rasa maupun kandungan gizinya. <strong>Tujuan.</strong> Penelitian ini bertujuan untuk menilai perubahan status gizi sebelum dan sesudah pemberian bubuk bayam merah pada balita malnutrisi di wilayah kerja Puskesmas Karangploso, Kabupaten Malang. <strong>Metode.</strong> Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimen dengan sampel penelitian adalah 52 balita malnutrisi yang terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu 26 balita kelompok perlakuan dan 26 balita kelompok kontrol. Penelitian ini bertempat di Posyandu Desa Ngijo, Karangploso, Kabupaten Malang. Analisis statistik menggunakan uji bivariat <em>dependent t-test</em> dan <em>independent t-test</em>. Tahapan penelitian ini dimulai dari penilaian status gizi sebelum terapi, kemudian pemberian intervensi, yaitu bubuk bayam merah sebanyak 250 g selama satu bulan untuk kelompok perlakuan dan pemberian makanan tambahan kacang hijau untuk kelompok kontrol serta penilaian status gizi setelah intervensi. <strong>Hasil.</strong> Hasil penelitian menunjukkan rerata peningkatan berat badan (BB) sebelum dan sesudah pemberian pada kelompok perlakuan adalah 1,905 kg dan kelompok kontrol 0,085 kg (<em>p</em>=0,000), kemudian selisih BB <em>pre</em> dan <em>post</em> pada kedua kelompok tersebut adalah 1,82 kg (<em>p</em>=0,037). <strong>Kesimpulan.</strong> Berat badan anak balita lebih cepat naik dengan pemberian bubuk bayam merah, sehingga pemberian bubuk bayam merah efektif meningkatkan status gizi balita dengan malnutrisi.</p> Ika Arum Dewi Satiti, Ari Damayanti Wahyuningrum, Waifti Amalia ##submission.copyrightStatement## http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi/article/view/5677 Tue, 20 Dec 2022 09:54:30 SE Asia Standard Time PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI MELALUI PERMAINAN VITAMIN CHALLENGING CARD (VCC) TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG VITAMIN PADA REMAJA http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi/article/view/6026 <p><strong>Latar Belakang. </strong>Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa dan merupakan saat pertama kali menunjukkan tanda-tanda pubertasnya yang ditandai dengan matangnya organ-organ fisik, mulai terlihat ciri-ciri seks sekunder, terjadinya peningkatan pada tinggi dan berat badan, dan perubahan komposisi tubuh. Pada saat remaja manusia juga sedang mengalami masa <em>growth spurt. </em>Remaja juga mengalami perubahan psikososial dan mengalami masa pubertas yang ditandai dengan matangnya organ-organ fisik, mulai terlihat ciri-ciri seks sekunder. Oleh karena itu, pada masa remaja diperlukan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang termasuk vitamin. <strong>Tujuan. </strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pemberian edukasi melalui media permainan <em>Vitamin Challenging Card</em> (VCC) terhadap perubahan pengetahuan dan sikap tentang pentingnya vitamin (A, D, C, dan B12) pada remaja. <strong>Metode. </strong>Penelitian ini adalah penelitian <em>quasi eksperimental </em>menggunakan rancangan <em>pretest-posttest control group design. </em>Penelitian dilakukan di SMPN 2 Teluknaga Tangerang. Jumlah responden pada penelitian ini yaitu 64 responden. Kelompok perlakuan diintervensi menggunakan media VCC dan kelompok kontrol diberi informasi melalui ceramah dengan media <em>PowerPoint</em>. Analisis data menggunakan <em>dependent t-test </em>dan <em>independent t-test.</em> <strong>Hasil. </strong>Nilai rata-rata pengetahuan pada kelompok perlakuan dengan intervensi menggunakan media permainan VCC pada saat <em>pre-test</em> dan <em>post-test</em> adalah 31,92 dan 61,21, sedangkan pada kelompok kontrol adalah 32,26 dan 48,59. Kemudian nilai rata-rata sikap pada kelompok perlakuan pada saat <em>pre-test</em> dan <em>post-test</em> adalah 50,30 dan 74,54, sementara pada kelompok kontrol adalah 55,48 dan 65,58. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh pemberian edukasi menggunakan media permainan VCC terhadap peningkatan pengetahuan (<em>p</em>=0,001) dan sikap (<em>p</em>=0,036) tentang pentingnya vitamin (A, D, C, dan B12). <strong>Kesimpulan. </strong>Media permainan VCC dapat menjadi media alternatif dalam pemberian edukasi gizi pada remaja karena dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang pentingnya vitamin (A, D, C, dan B12).</p> Nur Fitriana, Laras Sitoayu, Harna Harna, Mertien Sa'pang ##submission.copyrightStatement## http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi/article/view/6026 Tue, 20 Dec 2022 09:53:13 SE Asia Standard Time PENGARUH PEMBERIAN DOSIS TINGGI POTASSIUM IODIDE (KI) TERHADAP FUNGSI TIROID, THYROID PEROXIDASE ANTIBODY (TPOAb), DAN BERAT BADAN PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR HIPOTIROID http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi/article/view/6022 <p><strong>Latar Belakang.</strong> Pengaruh kelebihan iodium jangka panjang dari <em>potassium iodide</em> (KI) terhadap kadar <em>thyroid stimulating hormone</em> (TSH), hormon tiroid, dan <em>thyroid peroxidase antibody</em> (TPOAb) masih belum jelas. <strong>Tujuan</strong>. Mengetahui pengaruh pemberian dosis tinggi KI secara oral selama 12 minggu terhadap fungsi tiroid, TPOAb, dan berat badan (BB) pada tikus jantan galur Wistar hipotiroid. <strong>Metode</strong>. Tiga puluh tikus jantan galur Wistar dengan berat rata-rata 200–250 g dibagi menjadi lima kelompok. Empat kelompok diberikan PTU 54 mg/kg BB/hari secara oral selama 14 hari untuk menginduksi hipotiroid dan satu kelompok kontrol diberikan akuades. Pada empat kelompok tikus hipotiroid, satu kelompok diberikan akuades 2 ml/hari, dan tiga kelompok diberikan KI dosis: 19,8 µg I/hari, 39,6 µg I/hari, dan 79,2 µg I/hari secara oral selama 12 minggu. Kadar TSH, fT4, TPOAb, dan BB diukur sebelum dan sesudah perlakuan. <strong>Hasil.</strong> Rerata kadar TSH sesudah pemberian KI dosis 39,6 µg I/hari secara oral selama 12 minggu lebih tinggi dibandingkan kontrol (<em>p</em>&lt;0,05). Sedangkan rerata kadar TSH sesudah pemberian KI dosis 79,2 µg I/hari lebih rendah dibandingkan kontrol (<em>p</em>&lt;0,05). Tidak terdapat perbedaan bermakna rerata kadar TPOAb antara kelompok perlakuan dengan kontrol (<em>p</em>&gt;0,05). <strong>Kesimpulan. </strong>Pemberian KI dosis 19,8 µg I/hari secara oral selama 12 minggu menyebabkan eutiroid, pemberian KI dosis 39,6 µg I/hari menyebabkan hipotiroid subklinis, dan pemberian KI dosis 79,2 µg I/hari menyebabkan hipertiroid subklinis pada tikus jantan Wistar hipotiroid.</p> Taufiq Hidayat, Mohamad Samsudin, Muhamad Arif Musoddaq ##submission.copyrightStatement## http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi/article/view/6022 Tue, 20 Dec 2022 08:02:47 SE Asia Standard Time PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG DAUN KELOR TERHADAP KADAR HDL DAN TRIGLISERIDA TIKUS SPRAGUE DAWLEY DISLIPIDEMIA http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi/article/view/5663 <p><strong>Latar Belakang</strong>. Ketidakseimbangan metabolisme lipid dalam tubuh atau yang dikenal sebagai dislipidemia dapat menjadi pemicu berbagai penyakit kardiovaskular. Kandungan antioksidan yang tinggi dalam daun kelor dapat memperbaiki profil lipid akibat kondisi dislipidemia. <strong>Tujuan</strong>. Penelitian ini bertujuan menganalisis efek suplementasi tepung daun kelor terhadap kadar kolesterol HDL dan kadar trigliserida pada tikus <em>Sprague Dawley </em>yang dikondisikan dislipidemia. <strong>Metode</strong>. Penelitian ini merupakan <em>true experimen</em><em>t</em> dengan <em>randomized pre-tes</em><em>t and post-test with control group design. </em>Penelitian menggunakan sampel tikus putih <em>Sprague Dawley</em> dengan berat 150<em>–</em>200 g, usia 8<em>–</em>12 minggu, dan kondisi tikus sehat tanpa ada cacat fisik. Sampel dibagi menjadi 4 kelompok berbeda: K-, K+, P1, dan P2. Kelompok K- adalah kelompok tikus sehat, kelompok K+ kelompok tikus yang diberi pakan tinggi lemak, kelompok P1 adalah kelompok tikus yang diberi suplementasi tepung kelor dosis 0,1 g/100 g BB dan kelompok P2 adalah kelompok tikus yang diberi suplementasi tepung kelor dosis 0,2 g/100 g BB. Sampel diteliti selama 28 hari. Pengukuran kadar kolesterol HDL dan trigliserida menggunakan metode CHOD-PAP. Uji statistik menggunakan <em>paired t-test</em>, <em>one way Anova,</em> dan <em>Post Hoc Bonferroni</em>. <strong>Hasil</strong>. Hasil penelitian menunjukkan kenaikan yang signifikan pada kadar kolesterol HDL serta penurunan yang signifikan pada kadar trigliserida (<em>p</em>=0,000). Peningkatan kadar kolesterol HDL pada kelompok P2 secara bermakna lebih tinggi dari kelompok P1. Penurunan kadar trigliserida pada kelompok P2 secara bermakna lebih besar dari kelompok P1. Hal ini dikaitkan dengan kandungan antioksidan diantaranya flavonoid, vitamin C, dan beberapa senyawa lain. Kandungan flavonoid, tanin, saponin, dan β-sitosterol mampu mengurangi akumulasi trigliserida berlebih dalam tubuh. Kandungan flavonoid dan vitamin C dapat meningkatkan aktivitas LCAT dalam membentuk kolesterol HDL. <strong>Kesimpulan</strong>. Penambahan suplementasi tepung daun kelor dapat memperbaiki profil lipid tikus dislipidemia.</p> Welresna Juliatri Putri Rupiasa ##submission.copyrightStatement## http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi/article/view/5663 Tue, 20 Dec 2022 05:05:01 SE Asia Standard Time Back Matter Desember 2022 http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi/article/view/6464 mgmi managerxot ##submission.copyrightStatement## http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi/article/view/6464 Wed, 21 Dec 2022 07:59:06 SE Asia Standard Time