Penanggulangan Krisis Kesehatan di Indonesia Tahun 2016

  • Masdalina Pane Pusat Humaniora dan Manajemen Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
  • Ina Agustina Isturini Pusat Krisis Kesehatan, Kementerian Kesehatan
  • Mugi Wahidin Pusat Humaniora dan Manajemen Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Keywords: penanggulangan, krisis, kesehatan, bencana

Abstract

Abstract
Health crisis is an event/series of events that threaten the health of individuals or communities caused by disasters and / or potentially disasters. Researchs on health crisis as scientific source in disaster policy making in Indonesia is still very limited. The description of health crises events of including victims, displacement and damage to health facilities and support for health crisis response in the form of emergency response along with the initial recovery by the Ministry of Health in 2016 were the aims of this study. This study is a qualitative study, using literature review method, reference / electronic information tracking such as through Health Crisis Management Information System, National Disaster Management Agency (BNPB) website, Regional Disaster Management Agency (BPBD), Social Service, Regional Government Police and other related agencies. Secondary data from related units/agencies and the main Ministry of Health units are obtained through focus group discussions (FGDs). The frequency of health crisis events due to the disaster in 2016 was 661 incidents dominated by natural disasters as many as 400 events (60%), while the frequency of non-natural disasters was 237 events (36%) and social disasters 24 events (4%). Most of the health crisis incidents due to the 2016 disaster (97%) were the remaining hydrometeorological disasters, 3% of the most non-natural disasters were outbreaks of food poisoning, transportation accidents, fire, technology failure, industrial accidents and outbreaks of disease. The ratio of refugees due to natural disaster is 693 per event, while social disasters are 225 per incident The ratio of deaths from non-natural disasters is 1.5 times higher than natural disaster. Poisoning has the highest victim ratio of 20 per incident of poisoning. Health facility damage caused by disaster 174 units. The greatest health impacts arising from the health crisis in 2016 was. dominated by natural disasters in the forms of floods, landslides and earthquake disasters. Effective emergency response efforts must involve as many sub-clusters as possible that have special expertise to overcome the impact on disasters. 

Abstrak
Krisis kesehatan merupakan peristiwa/rangkaian peristiwa yang mengancam kesehatan individu atau masyarakat yang disebabkan oleh bencana dan/atau berpotensi bencana. Penelitian tentang krisis kesehatan sebagai sumber ilmiah dalam pengambilan kebijakan kebencanaan di Indonesia masih sangat terbatas. Deskripsi kejadian krisis kesehatan meliputi korban, pengungsian dan kerusakan fasilitas kesehatan serta penanggulangan krisis kesehatan dalam bentuk tanggap darurat beserta pemulihan awal yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada tahun 2016 menjadi tujuan dari kajian ini. Kajian ini merupakan kajian kualitatif, menggunakan metode literature review, penelusuran referensi/informasi elektronik seperti melalui Sistem Informasi Penanggulangan Krisis Kesehatan, website Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggungalan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, Kepolisian Pemerintah Daerah dan instansi terkait lainnya. Data primer dari unit/instansi terkait dan unit utama kementerian kesehatan didapatkan melalui focus group discussion (FGD). Frekuensi kejadian krisis kesehatan akibat bencana pada tahun 2016 sejumlah 661 kejadian, juga didominasi oleh bencana alam sebanyak 400 kejadian (60%), sementara frekuensi bencana non alam 237 kejadian (36%) dan bencana sosial 24 kejadian (4%). Sebagian besar kejadian krisis kesehatan akibat bencana tahun 2016 (97%) merupakan kejadian bencana hidrometeorologi sisanya 3% bencana non alam terbanyak adalah KLB Keracunan makanan, kecelakaan transportasi, kebakaran, gagal teknologi, kecelakaan industri dan KLB Penyakit. Rasio pengungsi akibat bencana alam sebesar 693 per kejadian, sedangkan bencana sosial 225 per kejadian. Rasio kematian akibat bencana non alam 1.5 kali lebih tinggi daripada bencana alam. Keracunan mempunya rasio korban tertinggi sebesar 20 per kejadian keracunan. Kerusakan fasilitas kesehatan akibat bencana 174 unit. Dampak kesehatan terbesar yang timbul akibat kejadian krisis kesehatan di tahun 2016, didominasi oleh bencana alam berupa bencana banjir, banjir bandang dan tanah longsor serta bencana gempa bumi.

References

ISDR. Hyogo Framework for Action 2005- 2015 Building the Resilience of Nations and Communities to Disasters. Kobe, Japan; 2015.

UN. Sendai Framework for Disaster Risk Reduction 2015 - 2030. 2015.

Indonesia. Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. 2007.

Indonesia. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. 2009.

Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 tahun 2013 tentang Penanggulangan Krisis Kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesejatan RI; 2013.

BNPB. Data informasi bencana indonesia (DIBI). Jakarta : BNPB; 2018 http://bnpb. cloud/dibi/beranda, diakses tanggal 9 Maret 2018.

Kementerian KEsehatan RI. Buku tinjauan penanggulangan krisis kesehatan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2017.

BPNP. Indeks Risiko Bencana Indonesia. Jakarta : BNPB; 2013.

Sadisun IA. Manajemen bencana: strategi hidup di wilayah berpotensi bencana. Bandung: Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral (FIKTM) Institut Teknologi Bandung (ITB); 2004. p. 1–3.

Wulandari R. analisis kesiapan pemerintah daerah dalam penanganan penyandang disabilitas manghadapi bencana gempa bumi. J Prodi Manaj Bencana. 2017;3(1):23–41.

Sever MS, Lameire N, Biesen W Van, Vanholder R. CKJ review disaster nephrology : a new concept for an old problem. Clin Kidney J. 2015;8(April):300–9.

Anggraeni P, Heridadi, Widana IK. faktor risiko (breeding places, resting places, perilaku kesehatan lingkungan, dan kebiasaan hidup) pada kejadian luar biasa demam berdarah dengue di Kecamaan Cikupa Kabupaten Tangerang. J Manaj Bencana. 2018;4(1):1–24.

Okumara T, Suzuki K, Fukuda A, Kohama A, Takasu N, Ishimatsu S, et al. The Tokyo Subway sarin attack : disaster management, part 1: community emergency response. Acad Emerg Med. 1998;5(6):613–7.

Lestari FA, Soesilo TEB, Khaerudin. peran komunikasi pada masyarakat sebagai upaya pengurangan risiko bencana (studi pengurangan risiko bencana pada penanggulangan bencana erupsi Gunung Kelud, Jawa Timur dengan metode system dynamics). J Prodi Manaj Bencana. 2017;3(1):1–21.

Mathbor GM. enhancement of community preparedness for natural disasters. Int Soc Netw. 2006;50(3):357–69.

Sujanto BA. Efektivitas peran relawan penanggulangan bencana pada tanggap darurat banjir Jakarta Timur dalam rangka penyelamatan korban manusia (studi di Kelurahan Kampung Melayu Tahun 2014). J Prodi Manaj Bencana. 2017;3(2):1–22.

Lestari DP, Pramono R, Nefianto T. analisis partisipasi masyarakat melalui barisan pemadam kebakaran swadaya dalam menghadapi risiko kebakaran pemukiman di Kota Banjarmasin. J Prodi Manaj Bencana. 2017;3(2):23–47.

Adiwijaya C. pengaruh pengetahuan kebencanaan dan sikap masyarakat terhadap kesiapsiagaan menghadapi bencana tanah longsor (studi di Kelurahan Lawanggintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor). J Prodi Manaj Bencana. 2017;3(2):81–101.

Okumura T, Suzuki K, Fukuda A, Kohama A, Takasu N. The Tokyo subway sarin attack: disaster management, part 2: hospital response. Acad Emerg Med. 1998;5(6):618– 24.

Simatupang RB. Kesiapsiagaan RSPAD Gatot Soebroto dalam penanggulangan bencana pandemi influenza untuk mengantisipasi ancaman bioterorisme. J Prodi Manaj Bencana. 2017;3(2):49–80.

IDB. Indicators for disaster risk and risk management indicators for disaster risk and risk management. 2010;(September).

Barbat AH. A disaster risk management performance index. 2007;(64):1–2.

Meissner A, Luckenbach T, Risse T, Kirste T, Kirchner H. Design challenges for an integrated disaster management communication and information system fraunhofer IPSI - integrated publication and information systems institute, Darmstadt, Germany Fraunhofer FOKUS - Institute for Open Communication Systems , Ber. 2002;(Diren).

Oktarina R. Konseptual perancangan sistem informasi manajemen logistik penanggulangan bencana (SIMLOG - PB) Bberbasis GIS (Geographical Information System) di Indonesia. Semin Nas Apl Teknol Inf 2009 (SNATI 2009). 2009;2009(ISSN 1907-5502).

Carter WN. Disaster management, a disaster manager’s handbook. Metro Manila; 2008.

Yodmani S. Disaster risk management and vulnerability reduction : protecting the poor. soc prot work asia pacific forum poverty

Published
2018-12-03
Section
Articles