Pemberdayaan Masyarakat Melalui Corporate Social Responsibility (CSR) dalam Pengendalian Penyakit Tidak Menular (Studi Agen Perubahan di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi)

  • Rustika Rustika Pusat Humaniora Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Litbangkes, Kementerian Kesehatan RI
  • Noor Edi Widy Sukoco Pusat Humaniora Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Litbangkes, Kementerian Kesehatan RI
  • Tety Rachmawati Pusat Humaniora Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Litbangkes, Kementerian Kesehatan RI
Keywords: Pemberdayaan Masyarakat, Agen Perubahan, CSR

Abstract

Number of hypertension cases in Cicurug, West Java, Health Center of Sukabumi District is 40% reported risk factors which are smoking habit, and clean healthy living behavior (PHBS) amounted 70%. Non communicable diseases control effort which is done by agent of change (AoC) through community empowerment. These activities could be held in collaboration with Corporate Social Responsibility (CSR). Operational research to analyze the implementation of CSR in community empowerment. Community empowerment is conducted in Nyangkowek Village (As Intervention Village) and Purwasari Village (As Control Village), Cicurug District, Sukabumi Regency. It has been selected 20 AoC from each village. Data were collected by in-depth interviews and observations. The AoC triggered has improved the knowledge, attitude and behavior of AoC in the control of NCD, they became promoters in controlling NCD risk factors for themselves, families, and community. Community empowerment through the selection of candidates and triggering AoC is the key to the successful implementation of P2TMBM. AoC as the spearhead in changing the risky behavior of NCD in the community that is coronary heart, hypertension, and obesity. CSR program in Cicurug District is able to develop community empowerment in controlling NCD risk factors.  Health Office and Puskesmas are expected to be facilitators in forming AoC. Assistance by CSR is needed in the effort to control smoking behavior, diet and physical activity.

 

Abstrak

Jumlah kasus hipertensi di Puskesmas Cicurug Kabupaten Sukabumi sebesar 40%, dengan faktor risiko yang terlaporkan kebiasaan merokok, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebesar 70%. Pengendalian penyakit tidak menular dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat dengan pemicuan agen perubahan (agent of change). Tujuan penelitian untuk menerapkan program pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian penyakit tidak menular berbasis masyarakat (P2PTM) melalui agen perubahan.Kegiatan tersebut terselenggara atas dukungan  Corporate Social Responsibility (CSR) yang ada di Kabupaten Sukabumi. Metode penelitian adalah Riset operasional yang dilaksanakan dengan program CSR dalam pemberdayaan masyarakat. Tempat kegiatan di Desa Nyangkowek (intervensi pemicuan P2TMBM,) dan Desa Purwasari (kontrol).Penelitian ini dilakukan di bulan Februari- Oktober2015. Terpilih 20 agen perubahan dari masing-masing desa. Cara pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemicuan pada AOC telah berhasil meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku Agent of Change dalam pengendalian penyakit tidak menular  serta mereka menjadi promotor dalam pengendalian faktor risiko PTM baik untuk dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat sekitarnya. Pemberdayaaan masyarakat melalui pemicuan, pemilihan calon ‘Agen Perubahan’ serta dukungan CSR merupakan kunci keberhasilan program. Program CSR di Kecamatan Cicurug mampu mengembangkan pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian faktor risiko PTM. Untuk keberlanjutan program pemberdaayan masyarakat dengan model pemicuan P2TMBM, diharapkan dinas kesehatan dan puskesmas dapat menjadi fasilitator dalam pembentukan ‘Agen Perubahan’ berikutnya, dalam upaya pengendalian perilaku merokok, pola makan dan aktifitas fisik dengan  pendampingan oleh CSR.

Published
2018-10-17
Section
Articles