Peran Indikator Pelayanan Kesehatan untuk Meningkatkan Nilai Sub Indeks Kesehatan Reproduksi dalam Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM)

  • Lely Indrawati Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
  • Dwi Hapsari Tjandrarini Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI
Keywords: IPKM, kesehatan reproduksi, sub indeks

Abstract

In Indonesia, measuring the success of development of a region is increasingly needed with the enactment of the Regional Autonomy System (OTDA). There are many methods or indicators that can be used as a measuring tool. The Public Health Development Index (IPKM) is one of the indicators that can be used to measure the success of community health development.

This study aims to explore the correlation between several indicators of sub-index of Health Service (Yankes) and sub-index of Reproductive Health (Kespro) which become part of IPKM. Another purpose of this analysis is to find out which indicators are most leveraging for the Kespro sub-index.

The method to analyse the data used Multiple Linear Regression with the district as the unit of analysis. According to the RISKESDAS 2013 data, there are 497 districts/cities in 33 provinces in Indonesia. RISKESDAS 2013 and Podes 2011 data are used by IPKM 2013.

The results of the analysis show that the largest indicator giving the leverage of Kespro sub-index. That are the coverage of birth delivery by health worker in health facilities after controlled by the proportion of physicians per sub-district, the proportion of adequate posyandu per region and the health service coverage ownership (Jaminan Pelayanan Kesehatan/JPK) in each district.

Abstrak

Pengukuran keberhasilan pembangunan suatu daerah semakin dibutuhkan dengan berlakunya sistim Otonomi Daerah (Otda) di Indonesia.  Banyak metode atau indikator yang dijadikan alat ukurnya. Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan masyarakat, Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) menjadi salah satu indikator yang digunakan. 

Penelitian ini bertujuan menggali hubungan beberapa indikator pembentuk sub indeks Pelayanan Kesehatan (Yankes) terhadap sub indeks Kesehatan Reproduksi (Kespro) yang menjadi bagian dari IPKM. Tujuan lain dari analisa ini yakni menggali indikator mana yang paling memberi efek ungkit bagi sub indeks Kespro.

Metode analisa yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda dengan kabupaten sebagai unit analisanya. Terdapat 497 kabupaten di 33 provinsi di Indonesia sesuai dengan jumlah kabupaten pada saat Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dikumpulkan pada tahun 2013. Riskesdas 2013 dan Podes 2011 menjadi sumber data yang digunakan IPKM 2013.

Hasil dari analisa didapat indikator yang paling besar memberikan daya ungkit sub indeks Kespro yakni cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan setelah dikontrol proporsi jumlah dokter per kecamatan, proporsi jumlah posyandu per desa dan kepemilikan Jaminan Pelayanan Kesehatan (JPK) di setiap kabupaten.

Published
2018-10-17
Section
Articles