Strategi Intervensi Program dan Pemanfaatan Potensi Lokal dalam Upaya Peningkatan Cakupan ASI Eksklusif di Kabupaten Balangan

Program Intervention Strategy And The Utilization Of Local Potentials In Efforts To Improve Exclusive Breastfeeding Coverage In Balangan District

  • Rukmini Rukmini Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan
  • Eka Fatmawati Dinas Kesehatan Mamuju, Sulbar
  • Yuli Trisnanto Seksi Intelejen dan Penindakan Keimigrasian, Kantor Imigrasi Kelas II Madiun
  • Yunita Fitrianti Puslitbang Humaniora dan Manajemen Kesehatan
Keywords: ASI Ekslusif, strategi program, kebijakan, etnografi kesehatan, potensi lokal

Abstract

Abstract

Exclusive breastfeeding is the initial stage in nutritional intake for children. Problems that occur because the pattern of breastfeeding is not in accordance with the concept of exclusive breastfeeding, such as providing complementary foods with breast milk (MP-ASI) earlier. This paper is a policy article, based on the results of qualitative research with a health ethnographic approach, to determine the factors that influence the low coverage of exclusive breastfeeding. The research was conducted in Mauya Village (ethnic Banjar) and Marajai Village (ethnic Dayak Meratus), Balangan District, South Kalimantan. The main informants are mothers who have babies 0-6 months (16 people), while the informants who support village midwives (2 people), traditional / community leaders (2 people) and health workers (2 people). Data collection by participant observation, in-depth interviews and unstructured interviews, audio-visual documentation and secondary data search in facilities and health workers. The results show that the practice of exclusive breastfeeding in Mauya Village and Marajai Village, Balangan Regency is still low influenced by several factors, namely aspects of maternal and infant health, availability of health care workers and facilities, social, economic, cultural, geographic conditions, access to information media. It can be concluded that there are 3 main factors, namely predisposing, enabling, and driving factors that are interrelated in the practice of exclusive breastfeeding. This article recommends that program intervention efforts to overcome the problem of exclusive breastfeeding,it is necessary to carry out comprehensive and integrated intervension both in improving the quality of health service programs, community empowerment and cross-sector cooperation and utilization of local cultural potentials.

Abstrak

Pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif merupakan tahap awal dalam asupan gizi bagi anak. Permasalahan yang terjadi karena pola pemberian ASI yang tidak sesuai dengan konsep ASI eksklusif, seperti memberikan Makanan Pendamping Air Susu ibu (MP-ASI) lebih dini. Tulisan ini merupakan artikel kebijakan berdasarkan hasil penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi kesehatan, untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi rendahnya cakupan ASI eksklusif. Penelitian dilakukan di Desa Mauya (etnik Banjar) dan Desa Marajai (dominasi etnik Dayak Meratus), Kabupaten Balangan Kalimantan Selatan. Informan utama adalah ibu yang memiliki bayi 0-6 bulan (16 orang),sedangkan informan pendukung bidan kampung (2 orang), tokoh adat/tokoh masyarakat (2 orang) dan petugas kesehatan (2 orang). Pengumpulan data dengan participant observation, wawancara mendalam dan wawancara tidak terstrukur, dokumentasi audio visual, dan penelusuran data sekunder di fasilitas dan petugas kesehatan. Hasil menunjukkan praktik ASI eksklusif di Desa Mauya dan Desa Marajai Kabupaten Balangan masih rendah dipengaruhi beberapa faktor yaitu aspek kesehatan ibu dan bayi, ketersediaan petugas dan fasilitas pelayanan kesehatan, faktor sosial, ekonomi, budaya, kondisi geografis, akses media informasi. Dapat disimpulkan ada tiga faktor utama yakni faktor predisposisi, pemungkin, dan pendorong yang saling terkait dalam praktik ASI eksklusif. Artikel ini merekomendasikan upaya intervensi program untuk mengatasi permasalahan ASI eksklusif dilakukan secara menyeluruh, komprehensif dan terintegrasi baik pada peningkatan kualitas program pelayanan kesehatan, pemberdayaan masyarakat dan kerjasama lintas sektor serta pemanfaatan potensi budaya lokal.

References

Kemenkes RI. Menyusui Sebagai Dasar Kehidupan. Infodatin. Jakarta: Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018. p1–8.

World Health Organization. Global Strategy for Infant and Young Child. Geneva: World Health Organization; 2003.

Kemenkes RI. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Lakip) tahun 2018. Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional, Kementerian Kesehatan RI. Jakarta : Kemenkes RI; 2018 [Internet]. Available from: http://yankes. kemkes.go.id/app/lakip2/downloads/2018/KP/ kestrad/lakip_kestrad_2018.pdf

Kemenkes RI. Kepmenkes No. 450 Th. 2004 tentang Pemberian ASI. Jakarta : Kemenkes RI; 2004.

Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah 33 tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif. Jakarta; 2012

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta; 2009

Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Indonesia; 2019.

Balitbangkes Kemenkes RI. Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2019. 1-674 p.

Kemenkes RI. Pedoman Pekan ASI Sedunia (PAS) Tahun 2016. Jakarta : Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan RI; 2016.

Kemenkes RI. Situasi dan Analisis ASI eksklusif. Infodatin. Jakarta: Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2014. p. 1–8.

Setyaningsih FTE, Farapti F. Hubungan Kepercayaan dan Tradisi Keluarga pada Ibu Menyusui dengan Pemberian ASI Eksklusif di Kelurahan Sidotopo, Semampir, Jawa Timur. Jurnal Biometrika dan Kependudukan. 2019;7(2):160.

Symond D. Penentuan Prioritas Masalah dan Prioritas Jenis Intervensi Kegiatan Dalam Pelayanan di Suatu Wilayah. Jurnal Kesehatan Masyarakat [Internet]. 2013;7(2):94–100. Available from: 115-235-1-SM.pdf

Rukmini, Eka F, Yuli T. Menyusui dalam Bingkai Tradisi, pada Etnik Dayak Meratus dan Banjar. Buku Seri Etnografi. Jogjakarta: Penerbit Kanisius; 2016. 1-259 p.

Campbell E, Lassiter LE. Doing Ethnography Today Theories, Method, Exercises. Wiley Blackwell. 2015;1(4):53.

Vari P, Vogeltanz-Holm N, Olsen G, Anderson C, Holm J, Peterson H, et al. Community Breastfeeding Attitudes and Beliefs. Health Care Women Int. 2013;34(7):592–606.

Republik Indonesia. Peraturan Presiden Nomor 42 tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi yang fokus pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Jakarta; 2013. 1-16 p.

Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 15 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penyedian Fasilitas Khusus Menyusui dan/Atau Memerah Air Susu Ibu. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2013.

Prihanti GS, Fujaya MY, Djauhari T, Hermayanti D. Peningkatan Ketrampilan Kader Posyandu dalam Konseling Laktasi sebagai Upaya Menggalakkan ASI Eksklusif. Jurnal Berkala Ilmu Kedokteran dan Kesehatan. 2015;1(2):102– 11.

Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 2007.

Rodiah S, Rosfiantika E, Yanto A. Strategi Promosi Kesehatan Puskesmas Dtp Tarogong Kabupaten Garut. Jurnal Sosiohumaniora. 2016;18(1 Maret):55–60.

Rahayu D, Yunarsih. Faktor Predisposisi yang Mempengaruhi Keberhasilan Pemberian ASI eksklusif Berdasarkan Teori Maternal Role Attainment Ramona T Mercher. Jurnal Ilmu Kesehatan. 2017;6(1):48–55.

Kurniawan B. Determinan Keberhasilan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif Determinants of the Successful of Exclusive Breast Feeding. Jurnal Kedokteran Brawijaya. 2013;27(4):236– 40.

Nurhayati, Holidy I, Murhan A. Faktor – Faktor yang berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif di Desa Candi Mas. Jurnal Keperawatan. 2015;XI(1):86–95.

Hendra A, Rahmad A. Pemberian Asi dan MP - ASI terhadap Pertumbuhan Bayi Usia 6-24 Bulan. Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. 2017;17(1 April):8–14.

Alifah N. Analisis Sistem Manajemen Program Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Candilama Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat [Internet]. 2012;1(2):97– 107. Available from: http://ejournals1.undip. ac.id/index.php/jkm9

Kusumaningrum T, Lestari CP, Sulistyono A. Analisis Faktor Tingkat Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Menyusui. Jurnal Ners. 2010;5(1 April):55–61.

Indonesia IKM. Ikatan Konselor Menyusui Indonesia. Wadah Seminat Para Konselor Menyusui Indonesia. Semiloka Nas [Internet]. 2011; Available from: www.gkia. org/.../140123050006_4. IKMI - 9 februari 2012. pdf

Vidayanti V, Wahyuningsih M. Efektifitas Konseling Laktasi terhadap Efikasi Diri dan Kemampuan Ibu Pasca Bedah Sesar. Jurnal Keperawatan Respati Jogjakarta [Internet]. 2017;4(April):154–62. Available from: http:// nursingjurnal.respati.ac.id/index.php/JKRY/ index

Liliana A, Hapsari ED, Nisman WA. Pengaruh Konseling Laktasi Terhadap Pengetahuan Kemampuan dan Keberhasilan Ibu dalam Pemberian Asi. Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta [Internet]. 2017;4(2 Mei):189–93. Available from: http://nursingjurnal.respati.ac.id/ index.php/JKRY/index

Murtiyarini I, Marhaeni D, Herawati D, Afriandi I. Evaluasi Pelaksanaan Konseling Menyusui (Evaluation of Implementation Breastfeeding Counseling). Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional [Internet]. 2014;9(1 Agustus):78–86. Available from: https://www.researchgate.net/ publication/304468084/download

Ramadani M, Hadi EN. Dukungan Suami dalam Pemberian ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Air Tawar Kota Padang , Sumatera Barat. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2010;4(6 Juni):269–74.

Fikawati S, Syafiq A. Hubungan Antara Menyusui Segera (Immediate Breastfeeding) dan Pemberian ASI eksklusif sampai dengan Empat Bulan. Jurnal Kedokteran Trisakti. 2003;22(2):47–55.

Fikawati S, Syafiq A. Kajian Implementasi dan Kebijakan Air Susu Ibu Eksklusif dan Inisiasi Menyusu Dini di Indonesia. Makara, Kesehatan. 2010;14(1):17–24.

Withers M, Associate MHS, Kharazmi N, Student MPHMPH. Traditional Beliefs and Practices In Pregnancy, Childbirth and Postpartum : A Review of The Evidence from Asian Countries. Midwifery. 2018;56(March 2017):158–70.

Agus Y, Horiuchi S, Porter SE. Rural Indonesia Women’ S Traditional Beliefs about Antenatal Care. BMC Res. 2012;50589.

Published
2020-10-02
Section
Articles