Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2019

Factors Related to the Implementation of No-Smoking Areas (KTR) at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta in 2019

  • Windi Wiyarti Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Della Alifah Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Siti Fitriyani Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Bella Isma Latifah Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Irawati Irawati Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
  • Hoirun Nisa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Keywords: Kawasan tanpa rokok, KTR, mahasiswa, pengetahuan, sikap, rokok

Abstract

Abstract

According to South Tangerang City Regional Regulation No. 4 of 2016 concerning Non-Smoking Areas (KTR) in Article 2 states that teaching-learning places including universities are places that are obliged to become smoke-free areas, but in fact not all faculties at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta have a Dean’s Decree regarding the implementation of KTR. This research was conducted to determine the factors associated with the implementation of KTR at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. This study used a cross sectional design which was conducted at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The sample size is 379 respondents. Sampling using the cluster random sampling method. The analysis used the binary logistic regression test. The results showed that as many as 64.4% of the respondents were less than 20 years old and 50.1% of the respondents were male. In faculties that implement KTR, respondents who smoke less (2.3%), have better knowledge of smoking (97.7%), attitudes towards smoking behavior (97.7%), have better knowledge of KTR (94.3%), attitudes towards the application of KTR (97.7%) and most of them support KTR (95.4%) compared to respondents in faculties who did not apply KTR. The multivariate results using the binary logistic regression test showed a relationship between age (p = 0.033), gender (p = 0.041), smoking status (p = 0.042), attitudes towards smoking behavior (p = 0.030) and knowledge of KTR (p = 0.005) respondents with the application of KTR. The conclusion is that the variable that most influences the implementation of KTR at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta is knowledge of KTR. The results of this study recommend the need for education to increase knowledge about KTR in faculties that have not implemented KTR so that UIN Syarif Hidayatullah Jakarta can become a smoke-free campus.

Abstrak  

Menurut Peraturan Daerah Kota Tangerang Selatan No. 4 tahun 2016 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dalam pasal 2 menyatakan bahwa tempat belajar-mengajar termasuk perguruan tinggi merupakan tempat yang wajib menjadi kawasan tanpa rokok, namun pada kenyataannya belum seluruh fakultas di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki SK dekan terkait penerapkan KTR. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan KTR di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Besar sampel yaitu 379 responden. Pengambilan sampel menggunakan metode cluster random sampling. Analisis menggunakan uji binary logistic regression. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 64,4% responden berusia kurang dari 20 tahun dan 50,1% responden berjenis kelamin laki-laki. Di fakultas yang menerapkan KTR, responden yang merokok lebih sedikit (2,3%), memiliki pengetahuan tentang rokok yang lebih baik (97,7%),sikap terhadap perilaku perokok (97,7%), memiliki pengetahuan tentang KTR yang lebih baik (94,3%), sikap terhadap penerapan KTR (97,7%) dan sebagian besar mendukung KTR (95,4%) dibandingkan dengan responden di fakultas yang tidak menerapkan KTR. Hasil multivariat menunjukkan adanya hubungan antara umur (p=0,033), jenis kelamin (p=0,041), status merokok (p=0,042), sikap terhadap perilaku perokok (p=0,030) dan pengetahuan tentang KTR (p=0,005) responden dengan penerapan KTR. Kesimpulannya adalah variabel yang paling memengaruhi penerapan KTR di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah pengetahuan tentang KTR. Hasil penelitian ini merekomendasikan perlunya edukasi untuk meningkatkan pengetahuan tentang KTR di fakultas yang belum menerapkan KTR sehingga UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berhasil menjadi kampus bebas rokok.

References

Drope J, Schluger NW, Cahn Z, Drope J, Hamill S, Islami F, et al. The tobacco atlas sixth edition. Sixth edit. Drope J, Schluger NW, editors. Atlanta: American Cancer Society; 2018. 1–58 p.

Kementerian Kesehatan RI. Hasil utama riset kesehatan dasar 2018. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2018. p 1–200.

Pemerintah Daerah Kota Tangerang Selatan. Peraturan daerah Kota Tangerang Selatan no. 4 tahun 2016 tentang kawasan tanpa rokok (KTR). Tangerang : Pemerintah Daerah Kota Tangerang Selatan; 2016. p 1–13.

Nugraha B. Hasil wawancara pribadi 12 Agustus 2020. Wakil ketua aksi kebaikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kusumaningrum ID, Prabamukti PN, BM S. Faktor yang berhubungan dengan perilaku kepala keluarga dalam penerapan deklarasi kawasan dilarang merokok (KDM) (studi di wilayah Pedukuhan Gluntung Kidul Desa Caturharjo Kecamatan Pandak Kabupaten Bantul). Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal). 2018;6(5):741–50.

Azmi FZ, Istiarti T, Cahyo K. Hubungan penerapan kawasan tanpa rokok (ktr) dengan perilaku merokok mahasiswa kesehatan masyarakat di Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal). 2016;4(3):995–1004.

Renaldi R. Implementasi kebijakan kawasan tanpa rokok (KTR) pada mahasiswa di lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Pekanbaru. Jurnal Kesehatan Komunitas. 2014;2(5):233–8.

Muliyana D, M.Thaha IL. Faktor yang berhubungan dengan tindakan merokok pada mahasiswa Universitas Hasanuddin Makassar. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2016;9(2):109–19.

Yusrizal D. Pengaruh faktor perilaku terhadap penerapan kawasan tanpa asap rokok pada mahasiswa di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar Meulaboh. Meulaboh: Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Teuku Umar Meulaboh; 2014.

Bakhturidze GD, Mittelmark MB, Aarø LE, Peikrishvili NT. Attitudes towards smoking restrictions and tobacco advertisement bans in Georgia. BMJ Open. 2013;3(11):1–10.

Rashid A, Manan AA, Yahya N, Ibrahim L. The support for smoke free policy and how it is influenced by tolerance to smokingexperience of a developing country. PLoS ONE. 2014;9(10):1–7.

Ulfah NH, Katmawanti S, Tama TD. Design kawasan tanpa rokok ( KTR ) fakultas ilmu keolahragaan Universitas Negeri Malang (nosmoking area design in faculty of sport science Universitas Negeri Malang). 2011;1–11.

Andreeva TI, Ananjeva GA, Daminova NA, Leontieva TV, Khakimova LK. Smoke-free universities help students avoid establishing smoking by means of facilitating quitting. Health Promotion Perspectives. 2016;5(4):241– 9.

Anger S, Kvasnicka M, Siedler T. One last puff? public smoking bans and smoking behavior. Journal of Health Economics. 2011;30(3):591– 601.

Hock LK, Hui Li L, Chien Huey T, Yuvaneswary V, Sayan P, Muhd Yusoff MF et al. Support for smoke-free policy among Malaysian adults: Findings from a population-based study. BMJ Open. 2019;9(2):7–11.

Borders TF, Xu KT, Bacchi D, Cohen L, SoRelle-Miner D. College campus smoking policies and programs and students’ smoking behaviors. BMC Public Health. 2005;5:1–6.

Olowookere SA, Adepoju EG, Gbolahan OO. Awareness and attitude to the law banning smoking in public places in Osun State, Nigeria. Tobacco Induced Diseases. 2014;12(6):1–4.

Notoatmodjo S. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2003

Published
2020-09-30
Section
Articles