Hubungan Status Akreditasi Puskesmas dengan Capaian Program Antenatal Care

Relationship between Primary Health Center Accreditation Status and Antenatal Care Program Achievements

  • Agus Dwi Harso Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian kesehatan RI, Jln. Percetakan Negara No.29 Jakarta, Indonesia
  • Hadjar Siswantoro Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan
  • Armaji Kamaludi Syarif Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan
Keywords: Akreditasi, puskesmas, antenatal care, ANC, capaian K4

Abstract

Abstract

One of the government’s efforts to reduce MMR, which is still high, is the implementation of the Antenatal Care (ANC) program at the primary health center (PHC). Besides, the government also accredits PHC to improve the quality of health services starting in 2015, so it is hoped that ANC achievements will increase. This study aims to determine the relationship between accreditation status and ANC achievements in PHC. The study design was cross-sectional with a sample of 103 accredited PHC. The distribution of PHC samples is seen based on the 2013 Public Health Development Index (IPKM) categorized as low, medium, and high. Analysis of the relationship between accreditation status and the K4 achievement program used the chi-square test. The results of this study indicate that the majority of the PHC in the sample are distributed in areas with a high and medium IPKM areas. The relationship between accreditation status and K4 achievement showed a value of p = 0.034. The logistic regression results showed that when compared with primary - complete accredited PHC, basic PHC had OR = 0.224 (95% CI: 0.064 - 0.786) with p = 0.020 to the proportion of K4 achievements. Meanwhile, the middle PHC had OR = 0.517 (95% CI: 0.146 - 1.828) with a p-value = 0.306. This study concludes that the accreditation status of PHC is related to the proportion of K4 achievements. The proportion of K4 achievements increases with the increase in the level of PHC accreditation. A basic accredited PHC has a chance to achieve K4 by 0.224, lower than a primary – complete accredited PHC. There was no significant difference between middle accredited PHC with primary - complete PHC for the proportion of K4 achievement

Abstrak

Salah satu upaya pemerintah menurunkan AKI yang masih tinggi adalah dengan pelaksanaan program Antenatal Care (ANC) di puskesmas. Selain itu, pemerintah juga melakukan akreditasi puskesmas untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang dimulai tahun 2015, sehingga diharapkan capaian ANC meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status akreditasi terhadap capaian ANC di puskesmas. Desain penelitian ini adalah crosssectional dengan sampel penelitian sebanyak 103 puskesmas terakreditasi. Sebaran sampel puskesmas dilihat berdasarkan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) tahun 2013 dengan dikategorikan sebagai IPKM rendah, sedang, dan tinggi. Analisis hubungan status akreditasi dengan program capaian K4 digunakan uji chi-square. Hasil dari penelitian ini menunjukkan mayoritas puskesmas yang menjadi sampel terdistribusi pada wilayah dengan IPKM tinggi dan sedang. Hasil analisis chi-square hubungan antara status akreditasi dengan ketercapaian K4 menunjukkan nilai p=0,034. Hasil regresi logistik menunjukkan bahwa jika dibandingkan dengan puskesmas terakreditasi utama-paripurna, puskesmas terkareditasi dasar mempunyai OR = 0,224 (95%CI: 0,064 - 0,786) dengan nilai p = 0,020 terhadap proporsi capaian K4. Sedangkan puskesmas terkareditasi madya mempunyai OR = 0,517 (95% CI: 0,146 - 1,828) dengan nilai p = 0,306. Kesimpulan penelitian ini adalah status akreditasi puskesmas berhubungan dengan proporsi capaian K4. Proporsi capaian K4 meningkat seiring meningkatnya satus akreditasi puskesmas. Puskesmas terakreditasi dasar mempunyai peluang untuk tercapaianya K4 sebesar 0,224 lebih rendah dibandingkan puskesmas terakreditasi utama - paripurna. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara puskesmas terakreditasi madya dengan puskesmas terakreditasi utama-paripurna terhadap proporsi capaian K4.

References

Badan Pusat Statistik. Profil penduduk Indonesia hasil SUPAS 2015. Jakarta: Badan Pusat Statistik; 2016.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Survei Demografi dan kesehatan Indonesia 2017. Jakarta : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional; 2018. 524 p.

Izati A. Trend cakupan kunjungan ibu hamil (K4) dan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan di provinsi Jawa Timur. J Ilm Kesehat Media Husada. 2018;07(01):1–10.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2019.

Kementerian Kesehatan RI. Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 46 Tahun 2015 tentang akreditasi puskesmas, klinik pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan prakter mandiri dokter gigi. Vol. 33. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI ; 2015. 3–8 p.

Dirjen BUK. Pedoman Survei Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Jakarta : Dirjen BUK; 2015.

Elfil M, Negida A. Sampling methods in clinical research; an educational review. Arch Acad Emerg Med. 2019;7(1):3–5.

Siswantoro H, Siswoyo H, Tie D, Afrilia AR, Harso AD, Syarif K, et al. Pengembangan indeks mutu pelayanan kesehatan puskesmas. Media Litbang Kesehat. 2019;29(3):269–84.

Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan No. 741 tahun 2008 tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI; 2008.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. IPKM: indeks pembangunan kesehatan masyarakat 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2014.

Utami NH, Mubasyiroh R. Masalah gizi balita dan hubungannya dengan indeks pembangunan kesehatan masyarakat. Penelit Gizi dan Makanan (The J Nutr Food Res. 2019;42(1):1–10.

Negara IC, Prabowo A. Penggunaan uji chisquare untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan dan umur terhadap pengetahuan penasun mengenai HIV-Aids di Provinsi DKI Jakarta. In: Seminar Nasional Matematika dan Terapannya. 2018.

Kementerian Kesehatan RI. Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 46 tahun 2015 tentang akreditasi puskesmas, klinik pratama, tempat praktik mandiri dokter, dan prakter mandiri dokter gigi. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI; 2015.

Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. Standar akreditasi puskesmas. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2014.

Sarri M, Misnaniarti. Analisis kualitas pelayanan kesehatan puskesmas berdasarkan implementasi akreditasi. J Aisyiyah Med. 2020;5(2):1–17.

Salamah, Humaira P, Rizkina Z. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kunjungan k4 di wilayah kerja puskesmas Teupin Raya Kabupaten Pidie Tahun 2017. J Healthc Technol Med. 2019;5(2):373–84.

Nurmawati N, Indrawati F. Cakupan kunjungan antenatal care pada ibu hamil. HIGEIA Journal Public Heal Res Dev. 2018;2(1):113–24.

Fitrayeni, Suryati, Faranti R. Penyebab rendahnya kelengkapan kunjungan antenatal care ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Pegambiran. J Kesehat Masy Andalas. 2017;10(1):101.

Batubara S, Napitupulu L, Kasim F, Manulu E, Jauhari W. Hubungan status akreditasi puskesmas dengan mutu pelayanan di Kabupaten Simalungun. Wahana Inov. 2019;8(1):1–12.

Megawati, Hariyanto T, Rachmi AT. Hubungan dimensi mutu pelayanan farmasi rawat jalan dengan kepuasan pasien di RS Baptis Batu: peran kepesertaan asuransi. J Apl Manaj. 2016;14(1):147–60.

Tawalujan TW, Korompis GEC, Maramis FRR. Hubungan Atara status akreditasi puskesmas dengan tingkat kepuasan paasien di Kota Manado. Kesmas. 2018;7(5):1–11.

Trisna INP, Raharjo BB. Status akreditasi puskesmas dengan tingkat kepuasan pasien. Higeia J Public Heal Res Dev. 2019;3(2):324–36.

Yewen MR, Korompis GEC, Kolibu FK. Hubungan Antara status akreditasi puskesmas dengan tingkat kepuasan pasien di kota Sorong provinsi Papua Barat. J Kesehat Masy. 2018;7(5):1–10.

Damayanti N, Jati S, Fatmasari E. Analisis perbedaan tingkat kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan rawat jalan puskesmas berstatus akreditasi utama-paripurna di Kota Semarang. J Kesehat Masy. 2018;6(5):124–34.

Choirunissa R, Syaputri N. Analisis faktor yang berhubungan dengan pemeriksaan K4 pada ibu hamil di puskesmas Bakung provinsi Lampung Tahun 2017. J Akad Keperawatan Husada Karya Jaya. 2018;4(1):72–93.

Ensha IS. Pengaruh implementasi kebijakan akreditasi puskesmas terhadap manajemen pelayanan kesehatan masyarakat dalam mewujudkan produktivitas kerja. In: Jurnal Publik

Published
2020-09-30
Section
Articles