Pemberdayaan Kader Gemari dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Ibu Usia Remaja terhadap Perencanaan Keluarga di Kabupaten Bengkulu Tengah

Empowering Cadres in Improving Knowledge and Attitude of Adolescent Mother of Family Planning in Central Bengkulu District

  • Demsa Simbolon Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu
  • Jumiyati Jumiyati Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu
  • Lisma Ningsih Jurusan Promosi Kesehatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu
  • Epti Yorita Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bengkulu,
  • Frensi Riastuti Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu
Keywords: Pemberdayaan kader;, Gerakan Masyarakat Peduli (GEMARI), ibu usia remaja, perencanaan keluarga

Abstract

Abstract

More than 50% of marriages in Bengkulu Province are adolescents marriages (less than 20 years). Adolescents marriage affects low levels of education, high incidence in the household, overcoming health problems, health problems in struggling children and psychological health of children because mothers of adolescents are less capable of planning a family. Therefore, community participation is needed to increase the knowledge and attitudes of adolescent mothers in family planning, namely through empowering Posyandu cadres and family planning cadres. The research design uses quasi experiment with pretest and posttest design with control group design. Research population is all married mothers aged 15-20 years. The sample is a teenage mother selected purposively by inclusion criteria of married mother, resident of settlement in Central Bengkulu Regency, able to communicate well and can read and write. Exclusion criterion is mother suffering from severe disease and not willing to follow the research process. The sample size is 60 people consist of 30 people of intervention group and 30 control group. The independent variable is empowerment of GEMARI cadres while dependent variable of knowledge and attitude of adolescent mother. Instruments using structured questionnaires. Data analysis technique using paired simple test and independent t-test. The results found in the intervention group there was an increase in knowledge scores before (61.67) and after (78.83) mentoring was carried out by GEMARI cadres (p = 0.001), but in the control group there was no difference in the average knowledge score before (66, 83) and after (64.67) intervention (p = 0.482). In the intervention group, there was an increase in the score of mothers’ attitudes about family planning before (78) and after (80.47) accompanied by GEMARI cadres (p = 0.036), while in the control group there was no difference in the average attitude score before (78, 33) and after (80.47) intervention (p = 0.114). Assistance of GEMARI cadres effectively improves knowledge and attitude of adolescent mother about family planning.

Abstrak

Lebih dari 50% pernikahan di Provinsi Bengkulu merupakan pernikahan usia remaja (kurang dari 20 tahun). Pernikahan usia remaja berdampak pada rendahnya tingkat pendidikan, tingginya angka kejadian kekerasan dalam rumah tangga, tingginya masalah kesehatan reproduksi, masalah kesehatan pada anak yang dilahirkan dan kesehatan psikologi anak karena ibu usia remaja kurang mampu merencanakan keluarga. Maka dari itu diperlukan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu usia remaja dalam perencanaan keluarga, yaitu melalui pemberdayaan kader posyandu dan kader Keluarga Berencana. Desain penelitian menggunakan quasi eksperimen dengan rancangan pre test and post test with control group design. Populasi penelitian adalah seluruh ibu menikah usia 15-20 tahun. Sampel adalah ibu usia remaja yang dipilih secara purposif dengan kriteria inklusi ibu sudah menikah, penduduk menetap di Kabupaten Bengkulu Tengah, dapat berkomunikasi dengan baik, serta dapat membaca dan menulis. Kriteria eksklusi adalah ibu menderita penyakit berat dan tidak bersedia mengikuti proses penelitian. Jumlah sampel sebanyak 60 orang, terdiri dari 30 orang kelompok intervensi dan 30 orang kelompok kontrol. Variabel independen adalah pemberdayaan kader Gerakan Masyarakat Peduli (GEMARI) sedangkan variabel dependen pengetahuan dan sikap ibu usia remaja. Instrumen menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis data menggunakan paired t-test dan independen t-test. Hasil penelitian menemukan pada kelompok intervensi terdapat peningkatan skor pengetahuan sebelum (61,67) dan sesudah (78,83) dilakukan pendampingan oleh kader GEMARI (p=0.001), namun pada kelompok kontrol tidak ada perbedaan rata-rata skor pengetahuan sebelum (66,83) dan sesudah (64,67) intervensi (p=0,482). Pada kelompok intervensi, terjadi peningkatan skor sikap ibu tentang perencanaan keluarga sebelum (78) dan setelah (80,47) dilakukan pendampingan oleh kader GEMARI (p=0,036), sementara pada kelompok kontrol tidak ada perbedaan rata-rata skor sikap sebelum (78,33) dan sesudah (80,47) intervensi (p=0,114). Pendampingan kader GEMARI dapat meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu usia remaja tentang perencanaan keluarga.

References

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Grand Design Pengendalian Kuantitas Penduduk 2010-2035. Jakarta : Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional; 2011.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). Jakarta: Kemenkes RI; 2013.

Biro Pusat Statistik. Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) Tahun 2015. Jakarta: Badan Pusat Statistik; 2015.

Biro Pusat Statistik. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia Tahun 2017. Jakarta: Badan Pusat Statistik; 2018.

Fadlyana E, Larasaty S. Pernikahan Usia Dini dan Permasalahannya. Sari Pediatri. 2009;11(2):136- 140

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Optimalisasi Program Pengendalian Penduduk. Jakarta: Deputi Dalduk BKKBN Pusat; 2015.

Arimurti I, Nurmala I. Analisis Pengetahuan Perempuan terhadap Perilaku Melakukan Pernikahan Usia Dini di Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso. The Indonesian Journal of Public Health. 2017;12(2):249-262.

Wulandari, Sarwoprasodjo S. Pengaruh Ekonomi Keluarga Terhadap Motif Menikah Dini di Perdesaan. Jurnal Sosiologi Pedesaan. 2015;02(1):53-62.

Maswita D, Gyamitri B, Alfiasari, Novita L. Telaah Kebijakan Kajian Pendewasaan Usia Perkawinan Anak di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Laporan Akhir. Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia, Yayasan Melati, Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia; 2016.

Rafidah E. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pernikahan Usia Dini di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah. Berita Kedokteran Masyarakat. 2009;25(2):51-58.

Erulkar A. Early Marriage, Marital Relations and Intimate Partner Violence in Ethiopia. International Perspectives on Sexual and Reproductive Health. 2013;39(1):6-13.

Santhya KG, Usha R, Acharya R, Jejeebhoy SJ, Ram R, Singh A. Marital and Reproductive Health Outcomes: Evidence from India. International Perspectives on Sexual and Reproductive Health. 2010;36(3);132-139.

Casmini. Pernikahan Dini (Perspektif Psikologi dan Agama). Aplikasia, Jurnal Aplikasi llmu- ilmu Agama. 2002;3(1):45-57.

Yulianti, R. Dampak yang Ditimbulkan Akibat Pernikahan Dini. Pamator. 2010;3(1):1-5.

Berk LE. Development Through the Life Span: Transisi Menjelang Remaja. Terjemahan Oleh Daryanto. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar; 2012.

Fatmah. Pengaruh Pelatihan pada Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Teknis Penyuluhan Obesitas dan Hipertensi Kader Posbindu Kota Depok. Makara Seri Kesehatan. 2013;17(2):49-54.

Kolifah. Pengaruh Pelaksanaan Pendampingan Kader Terhadap Kunjungan Antenatal Care (ANC) Ibu Hamil Resiko Tinggi di Megaluh Jombang. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 2017;10(1):16-23.

Nani K. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Peran Serta Kader Posyandu dalam Deteksi Faktor Resiko Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Buayan Kebumen Jawa Tengah. Depok: FKM UI; 2012.

Maryatun, Indarwati. Pemberdayaan Kader Posyandu Dalam Pengelolaan Posyandu Lansia Aktif di Desa Jetis Sukoharjo. Warta LPM. 2017;20(1):55-60.

United Nations Populations Fund [UNFPA]. Mapping of child marriage initiatives in South Asia. 2016. Diambil dari: http:// asiapacific.unfpa.org/sites/asiapacific/files/ pub-pdf/FINALMapping%20of%20Child%20 Marriage%20Initiatives%20in%20South%20 Asia(1).pdf

Sarweni KP, Hargono R. Demand VS Supply Adolescent Health Program in Puskesmas Tanah Kalikedinding Surabaya. Jurnal Promkes. 2017; 5(1):71–81

Farida N. Rumah Remaja sebagai Model Pemberdayaan Kesehatan Reproduksi Remaja. Jurnal Promkes. 2014;1(2):153–162.

Sulistiawan D, Hakim L, Hargono R. Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Melalui Pemberdayaan Pendidik Sebaya di Kawasan Lokalisasi Dolly Kota Surabaya. Jurnal Promkes. 2014;(2):140–147.

Desmarnita U, Djuwitaningsih S, Rochimah. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Metode Peer Group Terhadap Pengetahuan dan Sikap Remaja Putri Tentang Kesehatan Reproduksi. Jurnal Keperawatan. 2014;2(3):55-62.

Published
2020-05-31
Section
Articles