Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Kayu Jawa (Lannea coromandelica (Houtt.) Merr.) pada Tikus Wistar

Acute Toxicity Study of Kayu Jawa (Lannea coromandelica (Houtt.) Merr.) Leaves Ethanol Extract in Wistar Rats

  • Nona Rahmaida Puetri Balai Litbangkes Aceh, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
  • Marlinda Marlinda Balai Litbangkes Aceh, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
  • Bayakmiko Yunsa Balai Litbangkes Aceh, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
  • Sukmayati Alegantina Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
  • Dian Sundari Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Keywords: Lannea coromandelica (Houtt.) Merr., kayu jawa, toksisitas akut, tikus Wistar, acute toxicity, Wistar rat

Abstract

Lannea coromandelica (Houtt.) Merr leaves are one of the herbal medicine that are often used by Indonesian people. Empirically, this plant can be used for an alternative therapy which the latex can be used for wounds, the leaves can be used for the swollen due to the sprain, also be used for eyestrain, toothache, venomous bites treatments and the cortext has some efficacy as anti-inflammatory, antimitotic, and antioxidant. However, the safety of using leaves as herbal medicine has not been studied before. The previous research showed that the trunk and the leaves of Lannea coromandelica (Houtt.) Merr. contained saponin, flavonoid, and tannin. The ethanol extract of Lannea coromandelica (Houtt.) Merr. skin also contained antibacterial and antioxidant. The phytochemicals test showed that the ethanol extract of Lannea coromandelica (Houtt.) Merr. leaves contained flavonoid, steroid, terpenoid, saponin, tannin, and phenolic. The aim of this study was to determine the lethal dose of giving Lannea coromandelica (Houtt.) Merr. leaves ethanol extract, so that it could give the security of its use. This study used experimental laboratory, using 15 female rats, with treatment are P1(500mg/kgBW), P2 (3000mg/kgBW) and P3 (5500mg/KgBW). The data were collected by observing clinical symptoms for 24 hours, the number of deaths, then for 2 weeks observed the effects of toxicity delay and then the rats was dissected to observe the organ microscopically/histologically. The LD50 value of leaf extract of the L. coromandelica. was greater than 5000 mg/kg BW which mean the extract is non-toxic practical category.

Abstrak

Daun Kayu Jawa (Lannea coromandelica (Houtt.) Merr.) merupakan salah satu obat herbal yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia. Secara empiris tanaman ini biasa digunakan untuk pengobatan seperti getahnya sebagai obat luka, daunnya untuk mengobati pembengkakan akibat keseleo, sakit mata, sakit gigi, gigitan binantang berbisa dan korteks kayu jawa mempunyai khasiat sebagai antiinflamasi, antimitosis, dan antioksidan. Namun, penggunaan daun sebagai obat herbal keamanannya belum pernah diuji. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa batang dan daun Kayu Jawa mengandung saponin, flavonoida, dan tanin. Ekstrak etanol kulit Kayu Jawa juga mengandung antibakteri dan antioksidan. Uji fitokimia menunjukkan ekstrak etanol daun Kayu Jawa mengandung flavonoid, steroid, terpenoid, saponin, tanin, dan fenolik. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui nilai toksisitas (LD50) ekstrak etanol 70% daun Kayu Jawa, sehingga dapat memberikan keamanan dalam penggunannya. Penelitian dilakukan menggunakan 15 ekor tikus galur Wistar betina. Dosis ekstrak yang dicoba adalah P1(500 mg/kgBB), P2 (3000mg/kgBB), dan P3 (5500mg/KgBB) yang diberikan secara oral. Gejala klinis toksisitas diamati selama 24 jam setelah pemberian bahan coba untuk melihat jumlah kematian. Pengamatan dilanjutkan selama dua minggu untuk mengetahui efek farmakodinamik. Selain itu juga dilakukan pengamatan individu terhadap ada tidaknya gejala keracunan dengan cara tikus dikorbankan untuk ambil dan diamati histopatologinya secara mikroskopis/histologis pada organ hati, paru, ginjal, jantung, usus, lambung, dan limpa. Dari hasil penelitian menunjukkan nilai LD50 ekstrak daun Kayu Jawa (L. coromandelica) lebih besar dari 5000 mg/kg BB masuk kedalam kategori praktis tidak beracun (Practically Non Toxic).

References

Hasnadiah. Diabetes Mellitus pada Orang Dewasa dan Anak-anak Dengan Solusi Herbal. Yogyakarta: Nuha Medika; 2012.

Astiyandani PG et al. Uji Konsumsi Daluman (Cyclea barbata) terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Tikus Wistar Jantan dengan Diabetes Militus Tipe 2i Klinis Invivo Pengaruh. J Iptekma. 2010;2(1):1-6.

Yunsa B, Puetri NR, Marlinda. Uji Toksisitas Akut (LD50) Ekstrak Daun Kuda-kuda (Lannea grandis Engl.) Terhadap Tikus Wistar (Laporan Penelitian). Jakarta: Badan Litbang Kesehatan; 2017.

Yun X, Shu H, Chen G, Ji M, Ding J. Chemical Constituents from Barks of Lannea coromandelica. Chinese Herb Med. 2014;6(1):65–9.

Shahriyar SA, Sultana N, Haque M, Islam SSM. Antyhyperglycemic and Antinociceptive Activity of Lannea Coromandellica (HOUTT .) Merr . Bark Invivo . World J Pharm Pharm Sci. 2016;5(10):171–84.

Rahman M, A K, S.J. U, Shilpi J.A. Comparative Effect of Lannea Coromandellica (HOUTT.) Merr . Leaves and Stem Barks on Acetic Acid Induced Pain Model in Mice and Chromogenic Reagents : Exploring The Analgesic Potential and Phytochemical Groups. PharmacologyOnline. 2016;1:146–52.

Kaewjampa N, Jandakorn T, Rattanawan J. Investigation Species of Edible Tree and Medicinal Plants in Faculty of Agriculture, Khon Kaen University. IJERD. 2014;114–8.

Galanki, V.; Venkatesham, A.; Chitturi, D.;Vadivel K. Antidiabetic Activity of Lannea Coromandelica Houtt, Leaves in Alloxan Induced Diabetic Rats. 2014;4(4).

Leong CNA, Tako M, Hanashiro I, Tamaki H. Antioxidant Flavonoid Glycosides from the Leaves of Ficus pumila. Food Chem. 2008;109(2):415–20.

Serraclara A, Hawkins F, Pérez C, Domínguez E, Campillo JE, Torres MD.. Hypoglycemic Action of an Oral Fig-leaf Decoction in Type-I Diabetic. Diabetes Res Clin Pract. 1998 Jan;39(1):19-22.

Kurniawaty E, Lestari EE. Uji Efektivitas Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) sebagai Pengobatan Diabetes Melitus. Majority. 2016;5(2):2–6.

Sariningsih P, Rita WS, Puspawati NM. Identifikasi dan Uji Aktivitas Senyawa Flavonoid dari Ekstrak Daun TRembesi (Samanea saman (Jacq.) Merr) sebagai Pengendali Jamur Fusarium sp. pada Tanaman Buah Naga. Jurnal Kimia (Journal of Chemistry). 2015;9(1):20–6.

Anggraini P. H, Fakhrurrazi, Harris A. Uji Antibakterial Ekstrak Kulit Buah Naga Putih (Hylocereus undatus) terhadap Bakteri Staphylococcus epidermidis Antibacterial. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner. 2017;01(3):416–23.

Islam MT, Ito T, Sakasai M, Tahara S. Zoosporicidal Activity of Polyflavonoid Tannin Identified in Lannea coromandelica Stem Bark against Phytopathogenic Oomycete Aphanomyces cochlioides Zoosporicidal Activity of Polyflavonoid Tannin Identified in Lannea coromandelica Stem Bark against Phytop. J Agric Food Chem. 2002;50(23):6697−6703.

Puetri NR dan M. The Effect of Ethanolic Extract from Lannea grandis Engl. Leaves in change of Blood Sugar Levels of Alloxan-Induced Wistar Rats. Bacho H, editor. Beau Bassin, Mauritius: LAP Lambert Academy Publishing; 2017.

Astri Y. Uji Dosis Letal 50 (Dl50) Ekstrak Etanol Daun Dewa (Gynura pseudochina (Lour). Dc) pada Tikus Jantan dan Betina Galur Wistar. Syifa’MEDIKA,. 2011;1(2):68-75.

Badan Pengawas Obat dan Makanan. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pedoman Uji Toksisitas Nonklinik Secara In Vivo. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan; 2014.

Balcombe JP. Laboratory Environments and Rodents’ Behavioural Needs : a review. Lab Anim. 2006 Jul;40(3):217-35.

Madihah, Ratiningsih N, Malini DM, Faiza AH, Iskandar J. Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Kulit Buah Jengkol (Archidendron pauciflorum) terhadap Tikus Wistar Betina. Prom Sem Nas Masy Biodiv Indon. 2017;3:33–8.

Smith JB, Mangkoewidjojo S. Pemeliharaan, Pembiakan, dan Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. Jakarta : UI Press; 1988.

Published
2021-12-31
Section
Articles