Studi Kasus di Indonesia: Kepatuhan Pengisian Clinical Pathway Stroke Iskemik dan STEMI di Beberapa Rumah Sakit Tahun 2019

Case Study in Indonesia: Compliance of Filling the Clinical Pathway of Ischemic Stroke and STEMI in Several Hospitals, 2019

  • Telly Purnamasari Agus Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
  • Made Ayu Lely Suratri Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
  • Tetra Fajarwati Puslitbang Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Keywords: kepatuhan, clinical pathway, stroke iskemik, STEMI, compliance, ischemic stroke

Abstract

A clinical pathway (CP) is a flow of clinical service provided to patients from entering to leaving the hospital. Clinical pathways are needed as an effort to improve the quality and control the cost of services in hospitals. Some hospitals that have developed CP have not fully implemented it to patients. On the other hand, hospitals that have implemented CP, still encounter general problems, such is low compliance with CP. The purpose of this study was to obtain an overview of compliance with filling out the clinical pathway (CP) form for ischemic stroke and ST-Elevation Myocardial Infarction (STEMI) cases in several hospitals in Indonesia. The research was conducted in public and private hospitals class A and B which have implemented CP for ischemic stroke and STEMI in 2019. Data collection was carried out in 20 hospitals spread across 11 provinces in 5 regions. The research is a case study using a mix method design. Quantitative data collection was carried out by observing/checking the CP form document for ischemic stroke and STEMI, to determine compliance in filling out of ischemic stroke and STEMI CP forms. Compliance is measured in five care services, namely medical care, nursing, support, pharmacy and nutrition. It is stated as compliant if the percentage of filling in the CP is ≥80%. The total number of 1094 CPs consisted of 681 ischemic ischemic stroke CPs and 413 STEMI CPs. The results showed that: 1). Compliance with implementing ischemic stroke CP is very low, only 32 out of 681 (5%) CP filled ≥80% in five care services, 2). Compliance with implementing STEMI CP is also very low, only 81 out of 413 (20%) CP filled ≥80% in five care services.The conclusion of the study showed that compliance with filling CP ischemic stroke and CP STEMI was very low, as measured by 5 types of care services (medical care, nursing care, supporting care, pharmaceutical care, and nutritional care). 

Abstrak

Clinical pathway (CP) merupakan suatu alur pelayanan klinik yang diberikan pada pasien sejak masuk hingga keluar rumah sakit. Clinical pathway diperlukan dalam upaya meningkatkan mutu dan pengendalian biaya pelayanan di rumah sakit. Beberapa rumah sakit yang telah mengembangkan CP belum seluruhnya mengimplementasikan pada pasien. Di sisi lain rumah sakit yang telah mengimplementasikan CP, masih menemui kendala umum yaitu rendahnya kepatuhan terhadap CP. Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran kepatuhan pengisian formulir clinical pathway (CP) kasus stroke iskemik dan ST-Elevation Myocardial Infarction (STEMI) di beberapa rumah sakit di Indonesia. Penelitian dilakukan di rumah sakit pemerintah dan swasta kelas A dan B yang telah mengimplementasikan CP kasus stroke iskemik dan STEMI pada tahun 2019. Pengumpulan data dilakukan di 20 rumah sakit yang tersebar di 11 provinsi dalam 5 regional. Penelitian berupa studi kasus menggunakan desain mix method. Pengumpulan data kuantitatif dengan cara melakukan observasi/ cek dokumen formulir CP stroke iskemik dan STEMI, untuk mengetahui kepatuhan dalam mengisi formulir CP stroke iskemik dan STEMI. Kepatuhan diukur pada lima asuhan pelayanan yaitu asuhan medis, keperawatan, penunjang, farmasi dan nutrisi.. Dikatakan patuh jika persentase pengisian CP
terisi ≥80%. Jumlah total 1094 CP terdiri dari 681 CP stroke iskemik dan 413 CP STEMI. Diketahui dari hasil penelitian bahwa: 1). Kepatuhan melaksanakan CP stroke iskemik sangat rendah, hanya 32 dari 681 (5%) CP terisi≥80% pada lima asuhan pelayanan 2). Kepatuhan melaksanakan CP STEMI juga sangat rendah, yaitu 81 dari 413 (20%) CP terisi ≥80% pada lima asuhan pelayanan. Kesimpulan penelitian menunjukkan bahwa kepatuhan pengisian CP stroke iskemik dan CP STEMI sangat rendah, yang diukur dari 5 jenis asuhan pelayanan (asuhan medis, asuhan keperawatan, asuhan penunjang, asuhan farmasi, dan asuhan nutrisi).

References

Kementerian Kesehatan RI. PMK No.69 Tahun 2013 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional. 2013

Astuti YD, Dewi A, Arini M. Evaluasi implementasi clinical pathway sectio caesarea di RSUD Panembahan Senopati Bantul. JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit). 2017; 6 (2): 97-111. Website: http://journal.umy.ac.id/index.php/mrs. DOI: 10.18196/jmmr.6133

Kinsman L, Rotter T, James E, Snow P, Willis J. What is a clinical pathway? Development of a definition to inform the debate. BMC Med. 2010. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/ PMC2893088/.

Bleser L, Derpreitere R, Waele K De, Vanhaecht K, Vlayen J, Sermeus W. Defining Pathway. J. Nurs Manag. (Internet). 2006; 14 (7): 553-563

Vanhaecht K, Kehoe M, Panella M. Clinical pathways. 2006; 45-60

Prasetya A. Analisis cost of treatment tindakan operasi lensa diagnosis katarak berdasarkan clinical pathway di RSUD Tarakan dan RSUD Budi Asih. Universitas Indonesia. 2008

Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007. Laporan Nasional 2007. 2008; 1-384

Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Laporan Nasional 2013. 2014; 1-384

Sari DR. Audit Implementasi Clinical pathway Diare Akut Di Rumah Sakit anak dan Bunda Harapan Kita Tahun 2016. 2016; 1(1): 113-121

Kementerian Kesehatan RI. Riset Fasilitas Kesehatan (Rifaskes) 2019. Laporan Riset Fasilitas Kesehatan: Rumah Sakit Tahun 2019. 2019

Kementerian Kesehatan RI. Standar Akreditasi Rumah Sakit. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI ; 2011

Tse S, Yu I. Clinical epidemiology workshop 11-Sources of Bias in Studies of SySTEMIc reviews with or without Meta-Analysis. Hongkong Med Journal (HKMJ). 2013; 19 (2): 157-8 Available from: http://www.hkmj.org/abstracts/v19n2/156.htm

Olsson LE, Hansson E, Ekman I, Karlsson J. A cost-effectiveness study of a patien-centre integrated care pathway. J. Adv. Nurs. 2009; 65(8): 1626-35

Sari I, Sundari S. Evaluasi implementasi clinical pathway krisis hipertensi di instalasi rawat inap RS PKU Muhammadyah, Bantul. Proceeding Health Archit. 2017; 1(1): 113-121

Pahriyani A, Andayan TM, Pramantara IDP. Pengaruh implementasi clinical pathway terhadap luaran klinik dan ekonomik pasien acute coronary syndrome. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi (Journal Manag. Pharm. Pract. 2014; 4(3): 146-150

Published
2021-12-30
Section
Articles