Faktor Determinan Hipertensi pada Pedagang Pasar Cibinong, Jawa Barat

Hypertension Determinant Factors in Pasar Cibinong Traders, West Java

  • Mugi Wahidin Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
  • Annisa Rizky Aprilia Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya dan Pelayanan Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
  • Dwi Susilo Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektora dan Reservoir Penyakit, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
  • Sofa Farida Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Tradisional, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Keywords: Faktor determinan, hipertensi, pedagang pasar tradisional, determinant factors, hypertension, traditional market traders

Abstract

Abstract

In Indonesia, the prevalence of hypertension has increased quite rapidly and has become a public health problem. Traditional market traders are prone to hypertension because of the high work pressure that often causes physical and mental fatigue. Athough research on hypertension risk factors has been carried out a lot, but research on market traders is still limited. This study was conducted with the aim to determine the proportion of hypertension in Cibinong market traders and the factors that influence it. The study was conducted with a cross sectional design using a quantitative analysis. Bivariate analysis was carried out by Chi Square test and multivariate analysis was performed with Multiple Logistic Regression tests. The study was conducted in November 2017 at Cibinong market, Bogor Regency, West Java. The sample size of 75 people with inclusion criteria had traded for at least 1 month and the exclusion criteria of traders had a history of hypertension and taking antihypertensive drugs. The dependent variable is hypertension while the independent variables are gender, age, type of trade, duration of trading, duration of work, sleep duration, family history of hypertension, smoking history, physical activity, fruit and vegetables consumption, obestity, and central obesity. The results showed that the proportion of hypertension was 30.7%. The factors indicated to be associated with hypertension were central obesity (OR 22.05; 95% CI 1.03-239.9) and gender (OR 9.1; 95% CI 1.06-78.3) after being tested together as other variables (multivariate). Suggestion are given to control hypertension in market traders especially for male traders with central obesity through regular checks and regular treatment.

Abstrak

Di Indonesia, prevalensi hipertensi meningkat cukup pesat dan menjadi masalah kesehatan masyarakat. Para pedagang pasar tradisional rentan mengalami hipertensi karena tingginya tekanan pekerjaan yang seringkali menyebabkan kelelahan fisik dan juga pikiran. Meskipun penelitian tentang faktor risiko hipertensi sudah banyak dilakukan, tetapi penelitian pada pedagang pasar masih terbatas. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proporsi hipertensi pada pedagang Pasar Cibinong dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional (potong lintang) menggunakan pendekatan analisis secara kuantitatif. Analisis bivariat dilakukan dengan uji Chi Square dan analisis multivariat dilakukan dengan uji Logistic Regression ganda. Penelitian dilakukan pada November 2017 di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Besar sampel 75 orang dengan kriteria inklusi sudah berdagang minimal satu bulan dan kriteria eksklusi mempunyai riwayat hipertensi dan mengonsumsi obat anti hipertensi. Variabel dependen adalah hipertensi sedangkan variabel independen adalah jenis kelamin, umur, jenis dagangan, lama berdagang, durasi kerja, durasi tidur, riwayat keluarga hipertensi, riwayat merokok, aktivitas fisik, konsumsi buah dan sayur, obesitas dan obesitas sentral. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian hipertensi sebesar 30,7%. Faktor yang terindikasi berhubungan dengan hipertensi adalah obesitas sentral (OR 22,05; 95% CI 1,03-239,9) dan jenis kelamin (OR 9,1; 95% CI 1,06-78,3) setelah diuji bersama-sama dengan variabel lainnya (multivariat). Saran yang diberikan adalah pengendalian hipertensi pada pedagang pasar khususnya pedagang laki-laki dengan obesitas sentral melalui pemeriksaan berkala dan pengobatan secara teratur.

References

Rahajeng E, Tuminah S. Prevalensi hipertensi dan determinannya di Indonesia. Maj Kedokt Indon. 2009;59(12).

PPN/Bappenas K. Modul sinkronisasi RPJMD-RPJMN bidang kesehatan dan gizi masyarakat. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2017.

Kementerian Kesehatan RI. Rencana strategis Kementerian Kesehatan tahun 2015 -2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan; 2015.

Kementerian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2013. 1-384 p. Diakses pada 7 Juni 2018

Pradono J, Indrawati L, Murnawan T. Permasalahan dan faktor risiko yang berhubungan dengan terjadinya hipertensi di Kabupaten Bogor Prov. Jawa barat. Bul Penelit Kesehat. 2013;41(2):61–71.

Kodrat KF. Pengaruh shift kerja terhadap kelelahan pekerja pabrik kelapa sawit di pt. X labuhan batu. J Tek Ind [Internet]. 2011;12(2). Tersedia pada: http://ejournal.umm.ac.id/ index.php/industri/article/view/545

Schnall PL, Devereux RB, Pickering TG, Schwartz JE. The relationship between ’job strain,’ workplace diastolic blood pressure, and left ventricular mass index: a correction. JAMA J Am Med Assoc. 1992;267(9).

Amalia I. Hubungan antara pendidikan, pendapatan, dan perilaku hidup bersih dan sehat pada pedagang hidangan istimewa kampung (hik) di PasarKliwon dan Jebres Kota Surakarta. Surakarta : Universitas Muhammadiyah; 2009.

Chobanian A V. The seventh report of the joint national committee on prevention, detection, evaluation, and treatment of high blood pressure. National Institute of Health Publication. 2004.

Kementerian Kesehatan RI. Kebutuhan tidur sesuai usia. Jakarta : Kementerian Kesehatan; 2015.

Kementerian Kesehatan RI. Pedoman umum pos pembinaan terpadu PTM. Jakarta : Kementerian Kesehatan; 2014.

Hastono SP. Analisis data. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia; 2006. 1-212 p.

Kleinbaum DG et al. Applied regression analysis and other multivariable methods. California: Duxbury Press; 1998.

Arief I. Profil hipertensi pada populasi MONICA tahun 2000 (survey III) [Internet]. 2007; Tersedia pada: http://www.pjnhk.go.id. Diakses pada 7 Juni 2018

Wilson PW., Agustino R, Sullivan L, Parise H, Kannel WB. Overweight and obesity as determinants of cardiovascular risk. The Framingham Experience. Arc Intern Med. 2002;2(162):1867–2.

Lumoindong A, Umboh A, Masloman N. Hubungan obesitas dengan profil tekanan darah pada anak usia 10-12 tahun di kota Manado. J e-Biomedik. 2013;1(1):147–53.

Rahmouni K, Correia M, Haynes W, Mark A. Obesity-associated hypertension: new insights into mechanisms. Hypertension. 2005;45:9–14.

Haris S, Tambunan T. Hipertensi pada sindrom metabolik. Sari Pediatr. 2009;11(4257–263).

Tular GJ, Ratag BT, Kandou GD. Hubungan antara aktivitas fisik, riwayat, keluarga dan umur dengan kejadian hipertensi di desa Tarabitan, kecamatan likupang barat, kabupaten minahasa utara. Media Kesehat. 2017;9(3):1–6.

Faisal E, Djarwoto B, Murtiningsih B. Faktor risiko hipertensi pada wanita pekerja dengan peran ganda kabupaten bantul tahun 2011. Ber Kedokt Masy. 2012;28(2):55–62.

Ducher M, Cerutti C, Chatellier G, Fauvel J. Is high job strain associated with hypertension genesis? Am J Hypertens. 2006;19(7):694– 700.

Yang H, Schnall PL, Jauregui M, Su TC, Baker D. Work hours and self-reported hypertension among working people in California. Hypertension. 2006;48(4):744– 50.

Bansil P, Kuklina E V., Merritt RK, Yoon PW. Associations between sleep disorders, sleep duration, quality of sleep, and hypertension: results from the national health and nutrition examination survey, 2005 to 2008. J Clin Hypertens. 2011;13(10):739–43.

Palagini L, Maria Bruno R, Gemignani A, Baglioni C, Ghiadoni L, Riemann D. Sleep loss and hypertension: a systematic review. Curr Pharm Des. 2013 Mar;19(13):2409–19.

Andria, Mellisa K. Hubungan antara perilaku olahraga, stres dan pola makan dengan tingkat hipertensi pada lanjut usia. J Promkes. 2013;1(2):111–7.

Li G, Wang H, Wang K, Wang W, Dong F, Qian Y, et al. The association between smoking and blood pressure in men : a crosssectional study. 2017;17(797):1–6.

Sapitri N, Suyanto, Butar-butar WR. Analisis faktor risiko kejadian hipertensi pada masyarakat di pesisir sungai siak kecamatan rumbai kota pekanbaru. Jom FK. 2016;3(1):1–15.

Primatesta P, Falaschetti E, Gupta S, Marmot MG, Poulter NR. Association between smoking and blood pressure evidence from the health survey for england. Hypertension. 2001;37:187–93.

Gumus A, Kayhan S, Cinarka H, Sahin U. The effect of cigarette smoking on blood pressure and hypertension. Adv Biosci Clin Med. 2013;8–15.

Kalangi JA, Umboh A, Pateda V. Hubungan faktor genetik dengan tekanan darah pada remaja. J e-Clinic. 2015;3(April):3–7.

Situmorang PR. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada penderita rawat inap di Rumah Sakit Umum Sari Mutiara Medan Tahun 2014. J Ilm Keperawatan. 2015;1(1):67–72.

Apriani E, Puspita WL. Hubungan pola makan dan gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada pasien rawat jalan di upk puskesmas purnama. J Ilmu Pangan dan Gizi. 2015;8(1).

Published
2019-07-19
Section
Articles