FAKTOR DETERMINAN PERILAKU PENCEGAHAN PRIMER KANKER SERVIKS PADA REMAJA PUTRI

  • Novita Rina Antarsih
  • Ani Kusumastuti
Keywords: perilaku pencegahan, kanker serviks, remaja putri

Abstract

Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Kanker servik dan kanker payudara dengan prevelensi tertinggi di Indonesia sejak 2013 yaitu kanker servik 0,8% dan kangker payudara 0,5%. Faktor risiko terkena kanker 90-95 % berhubungan dengan perilaku dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan upaya pencegahan primer kanker serviks pada remaja putri dan memberikan masukan bagi sekolah. Metode yang digunakan dengan desain studi potong lintang (a cross-sectional), yang dianalisis menggunakan Uji Regresi Logistik. Hasil yang didapatkan sebagian besar responden berperilaku kurang dalam pencegahan primer kanker serviks (53,3%), variabel yang berhubungan yaitu pengetahuan, sikap, riwayat keputihan, merokok dan antioksidan, sedangkan faktor yang dominan terhadap perilaku pencegahan primer adalah konsumsi antioksidan dengan taraf signifikan 0,000 (CI 95% 2,5-19). Faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan primer kanker serviks adalah pengetahuan, sikap, riwayat keputihan, merokok dan konsumsi antioksidan. Remaja putri harus memiliki gaya hidup yang sehat, terutama mengkonsumsi nutrisi kaya antioksidan sebagai pencegahan primer terhadap kanker serviks.

 

 Cancer is one of the leading causes of death worldwide. Cervical and breast cancers are the highest prevalence of cancer in Indonesia by 2013, cervical cancer of 0.8 ‰ and breast cancer by 0.5 ‰. Risk factors for cancer are 90-95% related to behaviour and the environment that can be suppressed through joint motion, thorough and continuous to increase public awareness of cancer, especially cervical cancer. Determine the determinant factors of primary prevention behaviour of cervical cancer in an adolescent girl. using a quantitative study with primary data taken through a survey conducted at the study site using a cross-sectional study design. Most of the respondents behaved less in primary prevention of cervical cancer (53,3%), related variable that is knowledge, attitude, history of abnormal vaginal fluid, smoking and nutrition, and the dominant factor to primary prevention behaviour is intake of antioxidant with significant level 0,000 (95% CI 2.5-19). Factors related to primary prevention behaviour of cervical cancer are knowledge, attitude, history of abnormal vaginal discharge, smoking and nutrition.

References

1. Gilles RGM. Infectious disease in obstetric and gynecology. 6th ed. New York: Informa Health Care; 2009.
2. Stead LG. First aid for the obstetric & gynecology clerkshi. 2nd ed. Toronto: Mc Graw Hill. Medical Publishing Division; 2007.
3. WHO. Cervical cancer. 2011; Available from: http://www.who.int/topics/cancer/en/.
4. Rasjidi. Manual pra kanker serviks. 1st ed. Jakarta: Sagung Seto; 2008.
5. Andrijono. Kanker serviks. 2nd ed. Jakarta: Divisi Onkologi FKUI; 2009.
6. Kemenkes RI. Situasi Penyakit Kanker. Bul Jendela Data Dan Inf Kesehat. 2015;semester I.
7. Kemenkes RI. Stop Kanker. Pus Data Dan Inf. 2015;
8. Juanda D, Kesuma H. Pemeriksaan Metode IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) untuk Pencegahan Kanker Serviks. J Kesehat Dan Kedokt. 2015;2(2):169–74.
9. Longo DL. Harrison’s hematology and oncology. Derived from Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th ed. Toronto: Mc Graw Hill. Medical Publishing Division; 2009.
10. Wall KM. Modifiable barriers to cervical cancer screening adherence among working women in mexico. J Women’s Health. 2010;9(7).
11. Marini D. Gambaran pengetahuan, sikap, dan tindakan mengenai DBD pada keluarga di kelurahan Padang Bulan tahun 2009. FK USU; 2009.
12. Jasiak. Enhancing the roles of practice nurses: out comes of cervical screening education and training in NSW. Aust J Adv Nurs. 2008;27(2):40–5.
13. Blumenthal PD, McIntosh N. Pencegahan Kanker Serviks. USA: JHPIEGO Baltimore Maryland; 2005.
14. Sinaga TR. Determinan Kejadian Karsinoma Serviks pada Peserta Pencegahan Kanker Serviks “see and treat” Metode Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Jakarta: Tesis FKM UI; 2009.
15. Wijaya D. Pembunuh Ganas itu Bernama Kanker Serviks. Yogyakarta: Sinar Kejora; 2010.
16. Azwar S. Sikap Manusia; Teori dan Pengukurannya. II. Yogyakarta: Pustaka Pelajar; 2005.
17. Notoatmojo S. Promosi Kesehatan dan Ilmu perilaku. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.
18. Diananda R. Mengenal Seluk Beluk Kanker. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media Grup; 2008.
19. Setiati E. Waspadai Empat Kanker Ganas (Kanker Rahim, Kanker Indung Telur, Kanker Leher Rahim (Serviks) dan Kanker Payudara) Pembunuh Wanita. Yogyakarta: Andy; 2009.
20. Dyayadi MT. Pembunuh Ganas dan Menakutkan Itu Bernama Kanker. Kalimantan Timur: Buku Umum dan Agama “Riz’ma” Samarinda; 2009.
21. “See and Treat” Indonesia,. Program Pencegahan Kanker Serviks. Female Cancer Programme, MFS See and Treat Project Leiden University Medical Center-Leiden, The Netherlands dengan FK-UI, Jakarta; FK-Unpad, Bandung;FKM-Universitas Siliwangi, Tasikmalaya; FK-Universitas Udayana, Bali; FK-Universitas Airlangga, Surabaya; FK-USU, Medan; FK-Sam Ratulangi, Manado; FK-Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.; 2007.
22. Rasjidi. Panduan Penatalaksanaan Kanker Ginekologi. Berdasarkan Evidence Based. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2007.
Published
2019-09-02
How to Cite
1.
Antarsih N, Kusumastuti A. FAKTOR DETERMINAN PERILAKU PENCEGAHAN PRIMER KANKER SERVIKS PADA REMAJA PUTRI. sel [Internet]. 2Sep.2019 [cited 20Apr.2024];6(1):10-4. Available from: http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/sel/article/view/1502