KRITERIA HUJAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI KABUPATEN OKU SELATAN TAHUN 2019
Abstract
Malaria masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Untuk mengatasi masalah malaria pemerintah telah mencanangkan tentang program eliminasi malaria. Masih tingginya kasus malaria berkaitan dengan adanya perubahan lingkungan dan iklim dimana musim penghujan menjadi lebih panjang. Hujan menyebabkan bertambahnya tempat perkembangbiakan nyamuk vektor malaria. Data dalam penulisan ini merupakan data dari Dinas Kesehatan dan Badan Pusat Statistik Kabupaten OKU Selatan tahun 2019. Data dianalisis menggunakan pengujian statistik untuk mengetahui hubungan kriteria hujan dengan kejadian malaria di Kabupaten OKU Selatan pada tahun 2019. Kejadian malaria, curah hujan, dan jumlah hari hujan paling tinggi terjadi pada Bulan Februari yaitu 60 kasus dengan curah hujan 409,23 mm dan 18 hari hujan. Hasil analisis data menunjukkan kriteria banyak hujan dan lama memiliki angka mean rank yang paling tinggi dibandingkan dengan kriteria hujan lainnya. Nilai kemaknaan menunjukkan angka dibawah 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara kejadian malaria dengan kriteria hujan di Kabupaten OKU Selatan.
References
Kemenkes RI. Laporan Situasi Terkini Perkembangan Program Pengendalian Malaria Di Indonesia Tahun 2019. Vol 4247608. dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI; 2019.
Kemenkes RI. Petunjuk Teknik Penilaian Eliminasi Malaria Keputusan Dirjen P2P Nomor: HK.02,02/IV/1813/2017. Ditjen P2P Kemenkes RI; 2017.
Arisanti M, Nurmaliani R. Situasi Pra Eliminasi Malaria di Kabupaten OKUS. J Bahana Kesehat Masy. 2019;3(1):51-58.
Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Manajemen Malaria. Ditjen PP dan PL Kemenkes RI; 2014.
Kemenkes RI. Pedoman Pengendalian Vektor Malaria. Ditjen PP dan PL Depkes RI; 2014.
Sulasmi S, Setyaningtyas DE, Rosanji A, Rahayu N. Pengaruh curah hujan, kelembaban, dan temperatur terhadap prevalensi Malaria di Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan. J Heal Epidemiol Commun Dis. 2017;3(1):22-27. doi:10.22435/jhecds.v3i1.1794
Susanti F, Wantini S. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Malaria di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Rajabasa Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan. J Anal Kesehat. 2014;3(1).
Mardiana, Musadad DA. Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Insiden Malaria di Kabupaten Bintan Kepulauan Riau dan Kabupaten Banggai Sulawaesi Tengah. J Ekol Kesehat. 2012;11(1):52-62.
Gustina M, Jubaidi. Study Ekologi Hubungan Iklim Dengan Kejadian Malaria Di Kota Bengkulu Tahun 2011-2013. J Media Kesehat. 2015;8(1):58-62.
Pratama GY. Nyamuk Anopheles Sp dan Faktor yang Mempengaruhi di Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan. J Major. 2015;4(1):20-27. http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/496
Sujarweni VW. Statistik Untuk Kesehatan. Gava Media; 2015.
Kemenkes RI. Situasi Terkini Perkembangan Program Pengendalian Malaria Di Indonesia Tahun 2018. Kemenkes RI; 2018. http://www.malaria.id/p/buku-tahun-2019.html.diunduh
Sitorus H, Santoso S, Budiyanto A, Ambarita LP, Hapsari N. Keanekaragaman Spesies Nyamuk di Wilayah Endemis Filariasis di Kabupaten Banyuasin dan Endemis Malaria di OKU Selatan. Balaba J Litbang Pengendali Penyakit Bersumber Binatang Banjarnegara. 2015;11(2):97-104. doi:10.22435/blb.v11i2.4450.97-104
Yahya, Pahlepi RI, Komaria RH, Asyati D, Oktavia Su. Kepadatan dan Keragaman Spesies Nyamuk di Desa Jagaraga Kecamatan Buana Pemaca dan Desa Sukajaya Kecamtan Buay Rawan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. J Vektor Penyakit. 2020;14(1):37-48. doi:10.1017/CBO9781107415324.004
BMKG. Normal Hujan Bulanan.; 2017. https://bmkgsampali.net/normal-hujan-bulanan
Anindhita EK, Natalia D, Fitriangga A. Pengaruh pola perubahan cuaca terhadap tingkat kejadian malaria di Kabupaten Kapuas Hulu tahun 2013 dan 2014. J cerebellum. 2017;3(1):680-688.
Mau F, Mulatsih. Hubungan Antara Curah Hujan dan Temperatur dengan Malaria di Kabupaten Sumba Barat Daya Provinsi Nusa Tenggara Timur - Indonesia. Bul Penelit Kesehat. 2018;46(2):129-134. doi:10.22435/bpk.v46i2.309
Nurmala EE. Dinamika Perubahan Unsur Iklim (Suhu, Kelembaban Dan Curah Hujan) Dan Kejadian Malaria Pada Penduduk Pandeglang. J Dunia Kesmas Vol. 2017;6(2):63-69.
Asnifatima A. Pola Kecenderungan Spasial Kejadian Malaria (Studi Kasus ; Di Kabupaten Kepulauan Selayar Tahun 2011-2013). Hearty. 2017;5(1):1-12. doi:10.32832/hearty.v5i1.1051
Mardiana dan Perwitasari dalam Wayan N, Adnyana D, Wila W. Fauna Anopheles Sp Di Kabupaten Sumba Barat Daya. J Ekol Kesehat. 2011;11(3):211-219. ttps://media.neliti.com/media/publications/82991-ID-fauna-anopheles-sp-di-kabupaten-sumba-ba.pdf
Suwito, Hadi UK, Sigit SH, Sukowati S. Hubungan Iklim, Kepadatan Nyamuk Anopheles dan Kejadian Penyakit Malaria. J Entomol Indon. 2010;7(1):42-53.
Tulak N, Handoko H, Hidayati R, Hadi UK, Hakim L. Karakteristik dan Distribusi Spasial Habitat Positif Larva Nyamuk Anopheles spp. Berdasarkan Curah Hujan. Media Kesehat Masy Indones. 2018;14(3):285. doi:10.30597/mkmi.v14i3.3307
Departemen Kesehatan RI. Modul I Epidemiologi Malaria. Direktorat Jenderal PPM dan PLP; 1999.