PERILAKU MASYARAKAT MUARO JAMBI DALAM PENCEGAHAN FILARIASIS LIMFATIK

  • Maya Arisanti badan litbangkes kemenkes
  • Rizki Nurmaliani badan litbangkes kemenkes
Keywords: Filariasis, perilaku pencegahan, vektor, Muaro Jambi

Abstract

Filariasis limfatik merupakan penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Salah satu kabupaten yang masih mengalami masalah kesehatan filariasis limfatik adalah Kabupaten Muaro Jambi. Penularan filariasis limfatik disebabkan masih adanya cacing filaria. Mansonia uniformis merupakan vektor yang ditemukan di Kabupaten Muaro Jambi. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui gambaran epidemiologi filariasis limfatik di Kabupaten Muaro Jambi dengan melihat beberapa aspek. Hasil penelusuran literatur menunjukkan bahwa hingga tahun 2014 ditemukan 130 kasus filariasis limfatik di Kabupaten Muaro Jambi, tiga diantaranya merupakan kasus baru. Berdasarkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor kovariat terjadinya filariasis limfatik adalah perilaku masyarakat yang tidak menggunakan pelindung diri dari gigitan nyamuk sewaktu tidur dan saat keluar rumah di malam hari. Faktor lain terkait lingkungan yaitu keberadaan genangan air, sawah dan rawa bisa menjadi tempat berkembangbiak vektor penyebab filariasis limfatik. Jadi jarak rumah yang dekat dengan sawah/rawa merupakan faktor risiko terjadinya filariasis limfatik. Kesimpulan yang diperoleh adalah masih ditemukannya kasus baru pada tahun 2014 mengindikasikan masih terjadinya penularan filariasis di kabupaten tersebut. Penularan terjadi karena masyarakat yang belum sepenuhnya melakukan tindakan pencegahan dari gigitan nyamuk khususnya Ma. uniformis sebagai vektor filariasis limfatik di Kabupaten Muaro Jambi.

References

1. Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta. Kemenkes RI. 2016
2. Kementerian Kesehatan RI. Infodatin: Situasi Filariasis di Indonesia Tahun 2015. Jakarta. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. 2016
3. Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2016. Jakarta. Kemenkes RI. 2017
4. Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. Profil Kesehatan Jambi 2014. Jambi. Dinkes Provinsi Jambi. 2015
5. Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi. Profil Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014. Muaro Jambi. Dinkes Kabupaten Muaro Jambi. 2015
6. Kementrerian Kesehatan. Menuju Eliminasi Filariasis 2020. Jakarta. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. 2015
7. Santoso, Yanelza Supranelfy. Karakteristik dan Perilaku Masyarakat Berkaitan dengan
Filariasis di Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 12 No 4, Desember 2013: 286 — 294.
8. Santoso, dkk. Pemetaan Kasus Filariasis di Kabupaten Muaro Jambi. Buletin Spirakel Edisi Desember 2013 hal 36-42.
9. Marzuki, Onny Setiani, Budiyono. Faktor Lingkungan dan Perilaku yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Filariasis Pada Daerah Endemis Filariasis di Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muaro Jambi Propinsi Jambi. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol.8 No.2 Oktober 2009.
10. Santoso, Hotnida, Reni Oktarina. Faktor Risiko Filariasis di Kabupaten Muaro Jambi. Buletin Penelitian Kesehatan, Vol. 41, No. 3, 2013: 152 - 162
11. Dwi Noerjoedianto. Dinamika Penularan dan Faktor Risiko Kejadian Filariasis di Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2014. Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains. Volume 18, Nomor 1, Hal. 56-63
12. Santoso, Yahya, Milana. Penentuan Jenis Nyamuk Mansonia Sebagai Tersangka Vektor Filariasis Brugia Malayi dan Hewan Zoonosis di Kabupaten Muaro Jambi. Media Litbangkes, Vol. 24 No. 4, Desember 2014, 181 – 190.
13. Ginandjar, Praba, Esther Sri Majawati. Faktor Risiko Kejadian Filariasis Limfatik di Kecamatan Maro Sebo Kabupaten Muaro Jambi. portalgaruda.org/article.php?article=199190&val=6570&title=Faktor%20Risiko%20Kejadian%20Filarisis%20Limfatik%20di%20Kecamatan%20Sebo%20Kabupaten%20Mauro%20Jambi
14. Kementerian Kesehatan RI. Permenkes No 94 tahun 2014. Tentang Penanggulangan Filariasis. Jakarta. Kemenkes RI
15. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 94 tahun 2014 Tentang Penanggulangan Filariasis. Jakarta. Kemenkes RI.
16. Santoso, Yulian Taviv. Situasi Filariasis Setelah Pengobatan Massal di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi. Buletin Penelitian Kesehatan Vol. 42 No. 3 September 2014, 153-160.
17. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Filariasis Di Indonesia. Buletin Jendela Epidemiologi. Vol 1 Juli 2010. Hal 1-8
18. Syuhada, Yudi, Nurjazuli, Nur Endah W. Studi Kondisi Lingkungan Rumah dan Perilaku Masyarakat Sebagai Faktor Risiko Kejadian Filariasis di Kecamatan Buaran dan Tirto Kabupaten Pekalongan. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol. 11 No. 1, April 2012, 95-101.
19. Juriastuti Puji, Maya Kartika, I Made Djaja, Dewi Susanna. Faktor Risiko Kejadian Filariasis di Kelurahan Jati Sampurna. Makara Kesehatan. Vol. 14 No 1 Juni 2010, 31-36
20. PA, Lasbudi, Yulian Taviv, Hotnida Sitorus, R. Irpan Pahlepi, Kasnodihardjo. Perilaku Masyarakat Terkait Penyakit Kaki Gajah dan Program Pengobatan Massal di Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari, Jambi. Media Litbangkes, Vol. 24 No. 4, Desember 2014, 191 – 198.
21. Yanuarini, Candriana, Siti Aisah, Maryam. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Filariasis di Puskesmas Tirto I Kabupaten Pekalongan. Fikkes Jurnal Keperawatan,Vol. 8 No. 1, Maret 2015, 73 – 86.
22. Garjito, Triwibowo Ambar, dkk.Filariasis dan Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Penularannya di Desa Pangku-Tolole, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi-Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah.Jurnal Vektora, Vol. V No. 2, Oktober 2013, 54- 65.
23. Ardias, Onny Setiani, Yusniar Hanani Darundiati. Faktor Lingkungan Dan Perilaku Masyarakat yang Berhubungan dengan Kejadian Filariasis di Kabupaten Sambas.
Jurnal Kesehatan Lingkungan. Vol. 11 No 2 (2012): Oktober 2012
24. Amelia, Rizky. Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Filariasis. Unnes Journal Of Public Health, 3 (1) (2014), 1-12.
25. Yahya, Lasbudi Pa, Santoso. Aktivitas Menggigit Mansonia Uniformis (Diptera : Culicidae) Di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. Jurnal Buski Vol. 5 No 3 Juni 2015
26. Santoso, Yahya, Nungki, R. Irpan pahlepi, Katarina. Studi Bioekologi Nyamuk Mansonia Spp Vektor Filariasis Di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. Vektora Vol. 8 Nomor 2, Oktober 2016 : 71-80.
27. Supranelfy, Yanelza, Hotnida Sitorus, R.Irpan Pahlepi. Bionomik Nyamuk Mansonia dan Anopheles di Desa Karya Makmur, Kabupaten OKU Timur.Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol. 11 No 2, Juni 2012, 158 — 166.
Published
2019-10-01
How to Cite
Arisanti, M., & Nurmaliani, R. (2019). PERILAKU MASYARAKAT MUARO JAMBI DALAM PENCEGAHAN FILARIASIS LIMFATIK. SPIRAKEL, 10(2), 97-105. Retrieved from http://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/spirakel/article/view/854
Section
Articles